18 Negara Ini Desak Hamas Terima Kesepakatan Bebaskan Sandera

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Jumat, 26 April 2024 11:29 WIB

Seorang anak perempuan Palestina menikmati pantai pada hari yang panas, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 24 April 2024. REUTERS/Mohammed Salem

TEMPO.CO, Jakarta - Sekelompok 18 negara pada Kamis, 25 April 2024, meminta Hamas untuk segera membebaskan sandera yang mereka tahan sejak serangan 7 Oktober terhadap Israel dan menerima perjanjian gencatan senjata.

“Kami sangat mendukung upaya mediasi yang sedang berlangsung guna memulangkan warga kami. Kami mengulangi seruan kami kepada Hamas untuk membebaskan para sandera, dan mari kita akhiri krisis ini sehingga secara kolektif kita dapat memfokuskan upaya kita untuk membawa perdamaian dan stabilitas di kawasan,” kata negara-negara tersebut dalam pernyataan bersama.

Seorang pejabat senior pemerintahan Biden mengatakan bahwa upaya-upaya untuk mencapai kesepakatan dalam mengeluarkan pernyataan serupa tidak berhasil sebelumnya.

Namun pernyataan pada Kamis itu merupakan “tampilan kebulatan tekad yang luar biasa dari begitu banyak pemimpin di seluruh dunia,” kata pejabat itu kepada para wartawan.

Negara-negara yang menandatangani pernyataan tersebut adalah Argentina, Austria, Brasil, Bulgaria, Kanada, Kolombia, Denmark, Prancis, Jerman, Hungaria, Polandia, Portugal, Rumania, Serbia, Spanyol, Thailand, Inggris, dan Amerika Serikat.

Advertising
Advertising

“Ada kesepakatan di atas meja; kesepakatan ini memenuhi hampir semua tuntutan yang diajukan Hamas... dan yang perlu mereka lakukan adalah membebaskan sandera yang rentan ini agar segala sesuatunya berjalan,” ujar pejabat senior pemerintahan tersebut.

Pejabat tersebut mengatakan bahwa ada “beberapa indikasi” bahwa mungkin ada jalan untuk mencapai kesepakatan, “tapi saya tidak sepenuhnya yakin.”

Mengenai proposal saat ini, ia mengatakan bahwa proposal tersebut akan membawa gencatan senjata segera dan berkepanjangan di Gaza serta memungkinkan kembalinya warga Palestina ke Gaza utara secara tidak terbatas.

Pejabat tersebut menyalahkan Hamas dan pemimpinnya, Yahya Sinwar, ketika ditanya apakah Israel dan pemerintah Netanyahu menghalangi kesepakatan potensial. “Jika saya menjawab pertanyaan Anda enam minggu yang lalu, saya mungkin akan memberikan jawaban yang berbeda,” ujar pejabat tersebut. Namun ia menambahkan bahwa Israel setuju dengan proposal saat ini dan tawaran terbaru kepada Hamas. Namun, tanggapan dari dalam Gaza “sama sekali tidak konstruktif.”

Pejabat tersebut mengungkapkan bahwa Hamas telah mengirimkan sinyal bahwa mereka tidak sepenuhnya menentang kesepakatan gencatan senjata saat ini.

AL ARABIYA

Pilihan Editor: Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

Berita terkait

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

1 jam lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

5 jam lalu

Kabinet Perang Israel Pecah, Netanyahu Tak Bisa Kendalikan Menterinya

Netanyahu dan sejumlah pejabat Israel berselisih soal pengendalian Gaza setelah perang dengan Hamas selesai.

Baca Selengkapnya

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

23 jam lalu

Tentara Israel dan Hamas Baku Tembak di Jabalia

Tentara Israel baku tembak dengan anggota Hamas di gang-gang sempit di Jabalia pada Jumat, 17 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

1 hari lalu

Militer Israel Temukan Jenazah 3 Sandera dari Jalur Gaza

Kepala juru bicara militer Israel mengatakan mereka menemukan jenazah tiga orang yang disandera Hamas di Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

1 hari lalu

Joe Biden: RUU Penerbangan hingga Tarif Impor dari Cina

Joe Biden menandatangani rancangan undang-undang penerbangan yang bisa meningkatkan (kualitas) staf pengawas lalu-lintas udara

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

2 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

2 hari lalu

Malaysia Sempat Mengutuk Facebook yang Hapus Berita PM Anwar Ibrahim Bertemu Pemimpin Hamas

Sebelumnya Oktober lalu, Fahmi memperingatkan tindakan tegas terhadap Meta dan Facebook dan medsos jika mereka memblokir kontennya

Baca Selengkapnya

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

2 hari lalu

Posisi Joe Biden Melemah dalam Jajak Pendapat, Apa Sebabnya?

Cara Biden menangani isu Gaza menjadi penentu penting untuk suara pemilu nanti.

Baca Selengkapnya

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

3 hari lalu

Meta Naikkan Kembali Unggahan Facebook Pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan Hamas

Meta Platforms kembali menaikkan unggahan Facebook dari media Malaysia tentang pertemuan PM Anwar Ibrahim dengan petinggi Hamas.

Baca Selengkapnya

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

3 hari lalu

Biden dan Trump Sepakati Dua Sesi Debat Calon Presiden AS

Biden dan mantan presiden Donald Trump sepakat untuk menggelar dua debat kampanye pada Juni dan September dalam pemilihan presiden AS tahun ini

Baca Selengkapnya