Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 24 April 2024 19:30 WIB

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno

TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Federasi Rusia untuk Indonesia berkomentar soal keputusan Amerika Serikat untuk menggunakan hak vetonya dalam pemungutan suara permintaan Palestina untuk menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pekan lalu.

Chargé d’affaires atau kuasa usaha kedubes, Veronika Novoseltseva, mengatakan keputusan itu menjadi bukti bahwa AS “sudah membuka kedoknya”. Hal tersebut ia sampaikan saat memberikan pengarahan pers di Jakarta Selatan pada Rabu, 24 April 2024.

“Ini menjadi suatu bukti bahwa mereka sudah buka kedoknya. Menunjukkan bagaimana sikap mereka yang sebenarnya terhadap bangsa dan perjuangan Palestina,” tuturnya.

Komentarnya senada dengan ucapan Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzia, yang mengatakan AS “sekali lagi menunjukkan apa yang sebenarnya mereka pikirkan tentang Palestina”.

Dewan Keamanan PBB pada 18 April 2024 gagal mengadopsi rancangan resolusi yang merekomendasikan Majelis Umum untuk mengadakan pemungutan suara bersama 193 negara anggota guna mengizinkan Palestina bergabung sebagai negara anggota penuh PBB.

Mosi tersebut merupakan permintaan dari Palestina, yang telah menyandang status Pengamat Tetap di PBB sejak 2012. Pada 2011, Dewan Keamanan sempat mempertimbangkan permintaan tersebut, tetapi tidak berhasil mencapai suara bulat untuk mengirimkan rekomendasi kepada Majelis Umum.

Agar sebuah rancangan resolusi dapat disahkan, Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara harus memiliki setidaknya sembilan suara mendukung dan tidak ada penggunaan hak veto dari lima anggota tetap: AS, Cina, Prancis, Rusia, dan Inggris.

Sebagai sekutu terbesar Israel, AS menggunakan hak vetonya dalam pemungutan suara ini. Inggris dan Swiss memutuskan untuk abstain.

Veronika menyatakan bahwa Rusia tetap mendukung solusi dua negara untuk Palestina, dan bahwa menjelang pemungutan suara, Moskow mendorong negara lainnya untuk memberi suara setuju.

Ia menilai alasan AS dalam menggunakan hak vetonya tidak dapat diterima. “Penjelasan kenapa mereka memveto (resolusi tersebut) sangat lemah, sangat tidak jelas dan tidak bisa diterima,” ujarnya.

Usai menggunakan hak veto, wakil utusan AS untuk PBB Robert Wood mengatakan tidak ada konsensus di antara anggota dewan mengenai apakah Palestina sebagai pemohon telah memenuhi kriteria keanggotaan. Sebab, menurutnya, status Palestina sebagai negara masih diperdebatkan.

Veronika lantas menambahkan, “Kami bersama dengan Indonesia satu posisi, satu sikap, posisi ini tidak bisa berubah. Jadi kami akan terus memberikan dukungan kepada Palestina untuk mencari solusi yang mereka inginkan.”

Pilihan Editor: Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Berita terkait

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 jam lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

12 jam lalu

Tentara Israel Membunuh Anggota Jihad Islam Palestina dalam Serangan Udara di Jenin

IDF mengkonfirmasi tentara Israel membunuh seorang anggota senior Jihad Islam Palestina (PIJ) di Jenin, Tepi Barat.

Baca Selengkapnya

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

13 jam lalu

Giliran Austria Lanjutkan Pendanaan ke UNRWA

Austria mengumumkan akan melanjutkan pendanaan bagi badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA.

Baca Selengkapnya

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

19 jam lalu

Bantuan Kemanusiaan Mulai Masuk ke Gaza Lewat Dermaga Buatan Amerika Serikat

Amerika Serikat mulai mengirimkan bantuan kemanusiaan melalui dermaga terapung buatannya di lepas pantai Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

1 hari lalu

Top 3 Dunia; Kaledonia Baru Rusuh dan Kisah Laki-laki Aljazair yang Ditemukan setelah Diculik 20 Tahun

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Kaledonia Baru yang berstatus darurat nasional setelah reformasi pemilu diprotes dan berujung ricuh.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

1 hari lalu

Joe Biden Tanda Tangani Rancangan Undang-undang Penerbangan

Rancangan undang-undang penerbangan yang ditanda-tangani Joe Biden diharapkan bisa meningkatkan kualitas di sejumlah sektor.

Baca Selengkapnya

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

1 hari lalu

26 Perusahaan Kapas dari Cina Masuk Daftar Hitam Amerika Serikat

26 perusahaan kapas asal Cina tak bisa melakukam impor ke Amerika Serikat karena diduga melakukan kerja paksa ke minoritas warga Uighur.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

1 hari lalu

DPR AS Loloskan RUU yang Mendorong Biden Kirim Senjata ke Israel

RUU tersebut diperkirakan tidak akan menjadi undang-undang, tetapi lolosnya beleid itu di DPR AS menunjukkan kesenjangan pada tahun pemilu soal Israel

Baca Selengkapnya