Menlu Cina Sindir Sikap Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Kamis, 18 April 2024 12:33 WIB

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi tiba di Komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024. Wang Yi melakukan pertemuan dengan Presiden Joko Widodo usai Presiden terpilih RI, Prabowo Subianto, melawat ke China pada awal April lalu dan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping. Keduanya berbagi pandangan mengenai kedamaian regional dan berkomitmen untuk mempererat hubungan. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi menyindir sikap Amerika Serikat sebagai anggota Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang kerap memveto dan mengecilkan kekuatan mengikat resolusi dewan tersebut.

Wang menyampaikan hal itu saat konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi usai pertemuan bilateral di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024.

Ia membahas perang di Gaza yang sudah berlangsung lebih dari setengah tahun sejak 7 Oktober 2023, sehingga Dewan Keamanan PBB terus mengkaji resolusi yang menyerukan gencatan senjata di wilayah kantong tersebut.

Amerika Serikat, sekutu terbesar Israel, beberapa kali memveto draf resolusi yang disetujui oleh negara-negara lain dalam dewan beranggotakan 15 negara itu. Ketika akhirnya Dewan Keamanan berhasil mengadopsi Resolusi 2728 yang menyerukan gencatan senjata di Gaza selama bulan Ramadan pada Maret lalu, Amerika Serikat memilih untuk abstain dari pemungutan suara.

Bahkan, juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Resolusi 2728 tidak mengikat, saat berbicara pada beberapa konferensi pers pada akhir Maret.

“Sikap tersebut menunjukkan bahwa di Amerika Serikat, hukum internasional hanyalah sebuah alat yang mereka pakai sesuai dengan keinginannya,” kata Wang.

“Sebagaimana diketahui, setiap anggota negara, keputusan Dewan Keamanan PBB berdasarkan Piagam PBB bersifat mengikat. Semua anggota bertanggung jawab menaatinya,” tuturnya.

Resolusi Dewan Keamanan PBB bersifat mengikat bagi semua negara anggota PBB. Bentuk resolusinya beragam, mulai dari menjatuhkan sanksi hingga menyetujui mandat pasukan penjaga perdamaian.

Wang mengimbau agar Amerika Serikat “mengesampingkan mentalitas egois” dan mendengarkan kata-kata komunitas internasional. “Dewan Keamanan PBB tidak boleh menjadi suatu alat bagi negara tertentu untuk bermain ... dan melakukan apa pun yang mereka inginkan,” ujarnya.

“Diharapkan Amerika Serikat mengubah kebiasaan sombong dan bekerja sama sebagai salah satu anggota Dewan Keamanan biasa, bekerja sama dengan anggota Dewan lainnya dalam menjalankan tanggung jawabnya dan untuk menerapkan Resolusi 2728, untuk mendorong segera gencatan senjata di Gaza dan menyelamatkan warga Palestina saat ini.”

NABIILA AZZAHRA A.

Pilihan Editor: Indonesia dan Cina Dukung Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Berita terkait

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Fakta Kaledonia Baru hingga Presiden Iran Ebrahim Raisi Tewas

Berita Top 3 Dunia pada Senin 20 Mei 2024 diawali oleh enam fakta seputar Kaledonia Baru, wilayah pendudukan Prancis.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

21 jam lalu

Jokowi Minta PBB Berbuat Lebih untuk Selesaikan Masalah Palestina

Presiden Jokowi menilai PBB perlu bertindak lebih menyelesaikan akar persoalan konflik, yakni pendudukan ilegal Israel atas tanah Palestina.

Baca Selengkapnya

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

21 jam lalu

Ebrahim Raisi, Sang Pilar Pembela dan Pelindung Rakyat Palestina

Sejak awal perang Gaza, Ebrahim Raisi tidak pernah mengendurkan dukungannya terhadap rakyat Palestina dan faksi perlawanan Hamas.

Baca Selengkapnya

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

23 jam lalu

Israel Bantah Terlibat dalam Kecelakaan Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi

Israel dilaporkan membantah terlibat dalam kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi, yang tewas akibat kecelakaan helikopter pada Minggu

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

1 hari lalu

Retno Marsudi: Resolusi Saja untuk Palestina Tidak Cukup

Retno Marsudi mengatakan resolusi Majelis Umum PBB saja tidak cukup, melainkan perlu ada upaya mewujudkan keanggotaan penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

1 hari lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

1 hari lalu

Aksi Solidaritas Palestina di Semarang Suarakan Boikot Produk Terafiliasi Israel

"Memasifkan gerakan boikot dan menarik investasi dalam bentuk apapun terhadap produk yang mendukung dan berafiliasi dengan zionis Israel," ujar perwakilan aksi, Fikri Arif Pradita, diikuti para peserta

Baca Selengkapnya

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

2 hari lalu

Saat Pengacara Israel Diteriaki Pembohong di Sidang ICJ

Seorang wanita dikeluarkan dari sidang Mahkamah Internasional atau ICJ saat pejabat Israel menyampaikan pendapatnya.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

2 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

2 hari lalu

UNRWA: 800.000 Orang Terpaksa Tinggalkan Rafah Sejak Invasi Israel

Hampir separuh dari penduduk Rafah sudah meninggalkan wilayah itu sejak Israel melakukan serangan besar-besaran.

Baca Selengkapnya