Top 3 Dunia: 8 Musibah Jembatan Ambruk Paling Mematikan di Dunia

Reporter

Sabtu, 30 Maret 2024 06:00 WIB

Bagian dari jembatan Francis Scott Key yang runtuh setelah ditabrak kapal kontainer Dali di Baltimore, Maryland, AS, 26 Maret 2024. Insiden ini menyebabkan sebagian besar Jembatan Francis Scott Key runtuh yang menyebabkan beberapa kendaraan yang melintasi terperosok ke Sungai Patapsco. U.S. Army Corps of Engineers/Handout via REUTERS

Top 3 dunia pada 29 Maret 2024, diurutan pertama berita tentang ambruknya jembatan Francis Scott Key di Baltimore, Amerika Serikat, yang mengingatkan pada kejadian serupa di negara lain. Jembatan merupakan salah satu prestasi rekayasa terbesar dalam sejarah—tetapi dalam kasus yang jarang terjadi, jembatan mengalami kegagalan yang tidak terduga dan sangat parah karena kekurangan struktur, kondisi cuaca, atau beban yang terlalu berat.

Di urutan kedua top 3 dunia, berita tentang Arab Saudi yang untuk pertama kali mengirimkan peserta untuk bertanding di ajang Miss Universe. Perempuan yang mencetak sejarah itu adalah Rumy Alqahtani.

Berikut top 3 dunia selengkapnya:

1. Delapan Jembatan Ambruk Paling Dahsyat di Dunia

Baru-baru ini, sebuah jembatan di Baltimore, Amerika Serikat, ambruk akibat ditabrak sebuah kapal kargo. Tabrakan itu membuat sebagian besar jembatan ambruk ke muara Sungai Patapsco, menghalangi jalur pelayaran dan memaksa penutupan Pelabuhan Baltimore. Penutupan salah satu pelabuhan tersibuk di Pesisir Timur Amerika Serikat itu akan berlangsung dalam waktu yang tidak ditentukan.

Advertising
Advertising

Di antara musibah jembatan ambuk adalah runtuhnya jembatan Ponte das Barcas di Portugal pada 1809. Musibah ini menyebabkan 4 ribu orang kehilangan nyawa. Saat Pertempuran Porto Pertama berkecamuk pada 29 Maret 1809, ribuan warga sipil berusaha melarikan diri dari serangan bayonet tentara kekaisaran Prancis dengan menyeberangi Ponte das Barcas, sebuah jembatan ponton yang dibangun pada 1806 dengan menghubungkan sekitar 20 perahu dengan kabel baja. Jembatan yang kelebihan beban runtuh karena beban massa, dan diperkirakan 4 ribu warga sipil Portugis dan legiun Prancis tenggelam di Sungai Douro.

Jembatan mematikan lainnya adalah Jembatan Gantung Great Yarmouth, Inggris, dengan jumlah kematian 79 orang. Kegembiraan tiba-tiba berubah menjadi kengerian di kota Great Yarmouth, Inggris, pada sore hari 2 Mei 1845. Untuk mempromosikan kedatangan Sirkus William Cooke, badut Arthur Nelson berencana untuk menaiki air pasang Sungai Bure di bak cuci yang ditarik oleh empat angsa. Meskipun hujan turun, ribuan penonton berjajar di tepi sungai, dan ratusan lainnya—termasuk banyak anak-anak—memadati jembatan gantung yang membentang di sungai untuk menyaksikan tontonan tersebut.

Saat Nelson lewat di bawah jembatan, yang dibuka pada 1829, para penonton tiba-tiba berpindah dari satu sisi ke sisi lain untuk terus menyaksikan perjalanan badut tersebut. Perubahan berat yang tiba-tiba menyebabkan rantai jembatan putus. Saat geladak berbelok tegak lurus, anak-anak tertimpa pagar pembatas sebelum geladak jatuh ke sungai. Sambungan las yang tidak sempurna menjadi penyebab keruntuhan, yang menewaskan 79 orang, termasuk 59 anak-anak, beberapa di antaranya berusia dua tahun

Baca selengkapnya di sini

2. Ini 7 Reformasi Arab Saudi, termasuk Mengirim Wakil Miss Universe untuk Pertama Kali

Sejak di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman (MbS), Arab Saudi banyak melakukan reformasi yang mencengangkan dunia. Yang terbaru ikut sertanya kontestan dari negara ini dalam ajang Miss. Universe. Di antara kebijakan reformis Mbs adalah mengirim kontestan ke ajang Miss Universe

Arab Saudi akan memiliki pesaing Miss Universe yang pertama tahun ini, dengan model terkenal Rumy Alqahtani ditunjuk sebagai kandidat kerajaan untuk kompetisi internasional tahun 2024. Alqahtani kelahiran Riyadh telah berkompetisi dan memenangkan kontes kecantikan di seluruh dunia, termasuk yang terbaru Miss dan Mrs Global Asian di Malaysia.

Menurut Harper's Bazaar Arabia, model dan influencer berusia 27 tahun ini telah dinobatkan sebagai Miss Arab Saudi, Miss Middle East, Miss Arab World Peace, dan Miss Woman (Arab Saudi),

Baca selengkapnya di sini

3. Biden, Obama dan Clinton Dicemooh karena Bela Israel dalam Penggalangan Dana Terbesar Demokrat

Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan mantan presiden dari Partai Demokrat Barack Obama serta Bill Clinton dicemooh atas dukungannya terhadap serangan Israel ke Gazadi acara penggalangan dana di Kota New York pada Kamis, 28 Maret 2024.

Selama diskusi yang dimoderatori oleh pembawa acara “The Late Show” Stephen Colbert di Radio City Music Hall, para pengunjuk rasa bangkit pada beberapa momen berbeda untuk meneriakkan kecaman atas dukungan tanpa henti Biden terhadap Israel.

Kamu memalukan, Joe Biden,” teriak seseorang, merujuk pada dukungan Biden terhadap Israel dalam serangan yang telah menewaskan lebih dari 32.500 orang di Gaza, dimana dua per tiganya adalah anak-anak dan perempuan. Gangguan demonstran pro-Palestina dalam acara ini sangat massif sehingga Biden terpaksa menghentikan pidatonya untuk sementara waktu.

Baca selengkapnya di sini

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

21 menit lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

1 jam lalu

Begini Metode Penyiksaan Israel yang Mengerikan terhadap Tahanan Palestina

Penyiksaan terhadap para tahanan Palestina dilakukan hanya karena dendam dan tidak dimaksudkan untuk pengumpulan informasi intelijen.

Baca Selengkapnya

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

1 jam lalu

HRW: Delapan Serangan Israel Tewaskan dan Lukai 31 Petugas Kemanusiaan di Gaza

HRW melaporkan Israel telah membunuh atau melukai sedikitnya 31 pekerja kemanusiaan di Gaza sejak Oktober dalam setidaknya delapan serangan.

Baca Selengkapnya

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

1 jam lalu

Palang Merah Buka Rumah Sakit dengan Kapasitas 60 Tempat Tidur di Gaza

Komite Internasional Palang Merah (ICRC) membuka rumah sakit dengan kapasitas 60 tempat tidur di Rafah, Gaza selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

2 jam lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

3 jam lalu

Tujuh Bulan Perang Lenyapkan Hamas, Apakah Israel Gagal?

Netanyahu bersumpah untuk melenyapkan Hamas, namun tujuh bulan berperang, sumpah itu belum juga terwujud.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

3 jam lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

5 jam lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

6 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

7 jam lalu

Warga Israel Blokir Bantuan Makanan untuk Warga Gaza, Isinya Dirusak

Warga Israel yang marah menyerang truk bantuan berisi bahan makanan untuk pengungsi di Gaza. Mereka

Baca Selengkapnya