Rusia Minta Ada Cara Baru untuk Atasi Masalah di Semenanjung Korea

Reporter

Tempo.co

Jumat, 29 Maret 2024 21:15 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengunjungi Vladivostok dan mengunjungi berbagai lokasi, termasuk Universitas Federal Timur Jauh, Akuarium Primorsky, dan Pabrik Bio-Feed Arnika, selama kunjungannya ke Rusia pada 17 September 2023, dalam gambar yang dirilis oleh Kantor Berita Pusat Korea pada tanggal 18 September 2023. Dalam kunjungannya Kim Jong Un juga memeriksa pabrik jet tempur Rusia yang berada di bawah sanksi Barat, pembom strategis berkemampuan nuklir, rudal hipersonik, dan kapal perang pekan lalu. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia pada Jumat, 29 Maret 2024, menyarankan negara-negara kekuatan dunia perlu melakukan sebuah pendekatan baru ke Korea Utara. Rusia juga menuduh Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menaikkan ketegangan militer di kawasan Asia dan berupaya mencekik Korea Utara.

Rusia menjatuhkan veto pada sebuah pembaruan panel ahli yang memantau penegakan sanksi PBB yang telah lama diterapkan ke Pyongyang karena berkeras melakukan uji coba senjata nuklir dan rudal balistik. Langkah Moskow ini merupakan pukulan telak terhadap sanksi-sanksi yang dijatuhkan PBB pada Pyongyang setelah melakukan uji coba senjata nuklir pertamanya pada 2006. Langkah Moskow ini, juga keuntungan bagi Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un karena dekat dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang sedang menghadapi perang Ukraina.

"Ini jelas sekali bagi kami kalau Dewan Keamanan PBB tidak bisa lagi menggunakan cara-cara lama terkait masalah di Semenanjung Korea," kata Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova.

Menurut Zakharova, Amerika Serikat telah memicu ketegangan militer dan sanksi yang dijatuhkan pada Korea Utara tidak memperbaiki situasi keamanan, sebaliknya sanksi hanya berdampak pada kondisi kemanusiaan di Korea Utara yang memburuk.

"Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya jelas memperlihatkan kalau kepentingan-kepentingan mereka tidak bisa menekan Korea Utara dalam aspek apapun. Sebuah penyelesaian damai pun tidak ada dalam agenda sama sekali," kata Zakharova.

Advertising
Advertising

Veto yang dijatuhkan Rusia dilihat sebagai sebuah titik balik besar untuk melawan penjatuhan lagi sanksi ke Korea Utara, yang sejak 1948 membela Pyongyang dan Seoul didukung oleh Amerika Serikat. PBB mencatat Korea Utara adalah satu-satunya negara yang melakukan uji coba senjata nuklir pada abad 21, yakni pada tahun 2006, 2009, 2013, dua kali uji coba pada 2016 dan 2017.

Washington menuduh Korea Utara telah mensuplai rudal-rudal ke Rusia, di mana senjata itu digunakan untuk melawan Ukraina. Namun tuduhan ini dibantah Moskow dan Pyongyang.

Kim Jong Un berjanji ingin mempercepat produksi senjata nuklir untuk mencegah apa yang dia anggap sebagai provokasi Amerika Serikat. Sedangkan Rusia yang merupakan sekutu Korea Utara sudah memiliki banyak sekali rudal teknologi tinggi, kekuatan militer, penguasaan ruang angkasa dan teknologi nuklir.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

9 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

2 hari lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

2 hari lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya