Israel Mulai Putus Asa dengan Pembicaraan Damai yang Dimediasi Qatar dan Mesir

Reporter

Tempo.co

Rabu, 27 Maret 2024 14:30 WIB

Warga Palestina berkumpul untuk menerima makanan gratis saat penduduk Gaza menghadapi krisis kelaparan, selama bulan suci Ramadhan, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Jabalia di Jalur Gaza utara 19 Maret 2024. REUTERS/Mahmoud Issa

TEMPO.CO, Jakarta - Sumber di Pemerintah Isreal pada Selasa, 26 Maret 2024, mengungkap Tel Aviv telah meminta tim negosiatornya yang ada di Doha, pulang. Pasalnya, tuntutan mereka ke Hamas menghadapi jalan buntu.

Sumber yang dekat dengan agen intelijen Israel, Mossad, menyebut Ketua Hamas Yahya Sinwar menyabotase diplomasi sebagai bagian dari upaya memperluas perang selama Ramadan. Pihak-pihak yang bersengketa dalam perang Israel -Hamas telah meningkatkan upaya negosiasi dengan di mediasi Qatar dan Mesir. Upaya mediasi ini dilakukan di antaranya untuk membebaskan warga negara Israel yang masih disandera Hamas. Diperkirakan total masih ada 130 sandera di tangan Hamas.

Hamas sudah berupaya mengakhiri pertempuran dengan menuntut agar pasukan Israel keluar dari Gaza. Namun upaya ini tak digubris Tel Aviv dengan mengatakan pada akhirnya Negeri Bintang Daud itu melanjutkan rencana menghancurkan pemerintahan dan kemampuan militer Hamas.

Tuntutan lain Hamas adalah meminta agar ratusan ribu warga Palestina yang mengungsi selama perang berkecamuk selama enam bulan, diizinkan kembali ke wilayah utara Gaza. Warga Gaza saat ini banyak yang berlindung ke area selatan.

Sedangkan sumber di Pemerintah Israel mengungukap Tel Aviv setuju membebaskan sampai dua kali lipat warga Palestina yang ditahan di Israel untuk ditukar dengan sandera yang ditahan Hamas. Total tahanan warga Palestina yang hendak dibebaskan sampai 700-800 orang. Bukan hanya itu, Israel juga setuju mengizinkan beberapa warga untuk pulang ke utara.

Advertising
Advertising

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa, 26 Maret 2024, menyatakan tuntutan Hamas sama seeprti halusinasi. Dia lalu berkesimpulan warga Palestina tidak tertarik pada kesepakatan apapun.

Di Ibu Kota Tel Aviv, ada sekitar 300 anggota keluarga sandera warga negara Israel melakukan protes di luar kantor pusat Kementerian Pertahanan Israel, menuntut agar segera dibuat kesepakatan dan sandera dibebaskan. Ada beberapa demonstran mengurung diri dalam kerangkeng buatan sebagai bentuk protes mereka. Ada pula yang membawa poster foto orang-orang yang mereka sayangi dan masih dalam penyanderaan.

Hamas menuduh Israel mengulur-ulur waktu karena pada saat yang sama menlancarkan serangan militer. Pembicaraan di Doha berlangsung saat warga Palestina di Gaza menghadapi kelaraparan, kekurangan bahan makanan, obat-obatan dan waswas kelaparan masih akan berlanjut.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Volodymyr Zelensky Bikin Acara Buka Puasa dengan Komunitas Muslim Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

20 menit lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

3 jam lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

4 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

7 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

21 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

22 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

22 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

22 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

23 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya