Adik Kim Jong Un Tolak Pertemuan Apa Pun dengan Jepang, Ini Alasannya

Reporter

Tempo.co

Selasa, 26 Maret 2024 18:00 WIB

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, tiba di Kosmodrom Vostochny sebelum pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, di wilayah timur jauh Amur, Rusia, 13 September 2023. Sputnik/ Vladimir Smirnov/Pool melalui REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Adik pemimpin Korea Utara Kim Jong Un mengatakan pada Selasa 26 Maret 2024 bahwa mengadakan pertemuan puncak dengan Jepang bukanlah kepentingan mereka. Ia juga mengatakan Pyongyang akan menolak negosiasi lebih lanjut, kata media pemerintah KCNA.

Kim Yo Jong, saudara perempuan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, mengatakan Jepang telah berupaya dan meminta apa yang disebutnya sebagai pertemuan puncak tanpa prasyarat. Menurutnya ajakan ini disambut baik jika Jepang siap untuk "membuat awal baru tanpa terikat oleh masa lalu."

“Jepang sama sekali tidak punya keberanian untuk mengubah sejarah, mendorong perdamaian dan stabilitas regional, serta mengambil langkah pertama menuju hubungan baru,” katanya dalam pernyataan yang dirilis KCNA.

Pernyataan ini dilontarkan hanya sehari setelah dia mengatakan Perdana Menteri Tokyo Fumio Kishida meminta pertemuan puncak dengan kakaknya.

Hubungan antara kedua negara secara historis tegang, termasuk perselisihan penculikan yang sudah berlangsung lama dan program senjata terlarang Korea Utara. Namun, Kishida baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk memperbaiki hubungan, yang disambut Pyongyang.

Advertising
Advertising

Tahun lalu, Kishida mengatakan dia bersedia bertemu Kim "tanpa syarat apa pun". Ia menambahkan Tokyo bersedia menyelesaikan semua masalah, termasuk penculikan warga Jepang oleh agen Korea Utara pada 1970-an dan 1980-an, yang masih menjadi masalah emosional di Jepang.

Kishida mengatakan pada Senin bahwa dia tidak mengetahui laporan KCNA sebelumnya, dan tidak secara langsung mengomentari isinya, sambil menyebut pembicaraan tingkat tinggi dengan Korea Utara “penting”.

“Bagi hubungan Jepang-Korea Utara, perundingan tingkat tinggi penting untuk menyelesaikan masalah seperti masalah penculikan,” kata Kishida di parlemen, mengacu pada penculikan yang terjadi pada 1970an dan 80an.

Kim Yo Jong sebelumnya telah memperingatkan jika Jepang tetap "terlibat dalam masalah penculikan yang tidak ada penyelesaian lebih lanjut," maka harapan Kishida untuk memperbaiki hubungan tidak akan terwujud.

Korea Utara mengakui pada 2002 bahwa mereka telah mengirimkan agen untuk menculik 13 orang Jepang pada 1970an dan 80an yang digunakan untuk melatih mata-mata dalam bahasa dan adat istiadat Jepang.

Penculikan tetap menjadi isu yang kuat dan emosional di Jepang dan kecurigaan masih ada bahwa lebih banyak orang yang diculik daripada yang diakui secara resmi.

Pilihan Editor: Kim Yo Jong Benarkan Perdana Menteri Jepang Utarakan Niat Ingin Bertemu Kim Jong Un

REUTERS | CNA

Berita terkait

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

2 jam lalu

Rumah Kosong di Jepang Cetak Rekor Baru, Tembus 9 Juta Unit

Jepang mencatat rekor baru rumah kosong sebanyak 9 juta unit. Angka kelahiran yang rendah menjadi pemicu banyaknya rumah kosong.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

1 hari lalu

Jepang Kucurkan Rp4,7 Miliar untuk Bantu Dukung Rehabilitasi dan Reintegrasi Sosial Narapidana Teroris di Nusakambangan

Jepang berharap bisa memperkuat dukungan rehabilitasi yang tepat bagi para narapidana terorisme di Lapas Nusakambangan.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

3 hari lalu

Top 3 Dunia; Gedung Putih Sebut Tel Aviv Siap-siap Serang Rafah

Top 3 dunia, di urutan pertama berita tentang Pemerintah Israel yang bersikukuh akan menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

3 hari lalu

Delegasi Indonesia Partisipasi di Festival Hakata Dontaku

Festival Hakata Dontaku adalah festival kesenian dan budaya terbesar di Fukuoka Jepang. Indonesia menampilkan angklung, tari Bali, dan tari Saman

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

4 hari lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

4 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

4 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya