Rusia Tangkap 4 Pelaku Penembakan di Moskow, Jumlah Korban Tewas Jadi 93 Orang

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 23 Maret 2024 17:01 WIB

Api membubung di atas tempat konser Balai Kota Crocus yang terbakar menyusul penembakan di Krasnogorsk, di luar Moskow, Rusia, 22 Maret 2024. Sekelompok hingga lima pria bersenjata menyerang Balai Kota Crocus di wilayah Moskow, kata layanan darurat Rusia. Setidaknya 40 orang tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan teroris itu, kata badan intelijen Rusia, FSB. EPA-EFE/VASILY PRUDNIKOV

TEMPO.CO, Jakarta - Korban tewas akibat penembakan di gedung konser Moskow meningkat menjadi sedikitnya 93 orang sementara 187 orang terluka pada Sabtu 23 Maret 2024. Laporan ini ketika pihak berwenang Rusia mengumumkan penangkapan dan rincian baru muncul mengenai serangan paling mematikan di wilayah ibu kota selama lebih dari satu dekade.

Kremlin mengatakan bahwa 11 orang telah ditahan sehubungan dengan serangan itu, termasuk empat orang yang diduga terlibat langsung.

Serangan dimulai sekitar jam 8 malam waktu setempat pada Jumat, ketika orang-orang bersenjata berkamuflase melepaskan tembakan di Balai Kota Crocus Moskow, tempat konser popular, hanya beberapa menit sebelum band rock veteran Picnic mulai tampil.

Video media sosial menunjukkan penonton konser yang berteriak-teriak bergegas melewati korban berlumuran darah yang tergeletak di lantai. Saat suara tembakan meledak, api meletus di lantai atas bangunan tersebut.

Komite Investigasi Rusia mengatakan bahwa para penyerang telah menggunakan senjata otomatis dan bahan peledak, dan membakar gedung konser dengan “cairan yang mudah terbakar” ketika orang-orang masih berada di dalam.

Advertising
Advertising

“Jumlah korban tewas masih akan bertambah,” tambahnya dalam sebuah pernyataan. Pejabat kesehatan sebelumnya mengatakan 60 orang yang terluka berada dalam kondisi kritis.

ISIS, melalui kantor berita afiliasinya, pada Jumat mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Pejabat keamanan AS mengatakan mereka yakin serangan itu dilakukan oleh cabang kelompok teroris yang dikenal sebagai Negara Islam di Khorasan, atau ISIS-K, yang aktif di Pakistan, Afghanistan, dan Iran.

Namun, Rusia nampaknya menyalahkan serangan terhadap Ukraina, meskipun ada klaim tanggung jawab dari ISIS.

FSB, badan intelijen dalam negeri Rusia, mengeluarkan pernyataan pada Sabtu bahwa para pelaku berencana melarikan diri ke Ukraina “dan memiliki kontak di pihak Ukraina,” menurut media pemerintah Rusia.

Kyiv membantah terlibat dan para pejabat Amerika mengklaim tidak ada bukti bahwa Ukraina berperan.

Alexei, seorang produser musik, hendak duduk di depan mengatakan mendengar “beberapa ledakan senapan mesin” dan “banyak jeritan”.

“Saya segera menyadari bahwa itu adalah tembakan otomatis dan memahami bahwa kemungkinan besar ini adalah yang terburuk: serangan teroris,” kata Alexei yang menolak menyebutkan nama lengkapnya.

Ketika orang-orang berlari menuju pintu keluar darurat, “terjadilah kerumunan yang mengerikan” dengan penonton konser yang saling menginjak untuk keluar, tambahnya.

Saksi lain, berbicara kepada kantor berita Reuters, juga menggambarkan teror dan kepanikan di dalam lokasi tersebut.

“Ketika penyerbuan dimulai. Semua orang lari ke eskalator,” kata mereka, menolak menyebutkan nama mereka. “Semua orang berteriak; semua orang berlari.”

Serangan tersebut, yang menyebabkan gedung konser terbakar dan atapnya runtuh, merupakan salah satu serangan terburuk di Rusia sejak pengepungan sekolah di Beslan pada 2004 yang menewaskan lebih dari 330 orang, setengahnya adalah anak-anak.

Jumlah korban tewas tampaknya akan meningkat, menurut laporan yang belum dikonfirmasi.

Para pejabat Rusia mengatakan keamanan telah diperketat di bandara, stasiun kereta api, dan sistem metro Moskow. Wali kota membatalkan semua pertemuan massal, sementara teater dan museum di wilayah tersebut, yang menampung lebih dari 21 juta orang, diperintahkan tutup pada akhir pekan. Wilayah Rusia lainnya juga memperketat keamanan.

Wali kota Moskow Sergei Sobyanin mengatakan serangan Jumat itu adalah “tragedi besar.” Presiden Vladimir Putin terus menerima informasi terkini mengenai situasi ini, menurut juru bicaranya Dmitry Peskov.

Putin juga mendoakan pemulihan yang cepat bagi mereka yang terluka, kantor berita negara TASS melaporkan pada Sabtu, mengutip Wakil Perdana Menteri Tatiana Golikova.

Rusia telah melaporkan beberapa insiden yang melibatkan ISIS bulan ini, dan pihak berwenang mengatakan mereka membunuh enam orang yang diduga anggota kelompok tersebut dalam baku tembak di Ingushetia di wilayah Kaukasus yang bergolak. FSB mengatakan pada 7 Maret bahwa mereka menggagalkan serangan kelompok ISIS-K, afiliasi ISIS di Afghanistan, di sinagoga Moskow.

Amerika Serikat juga telah memperingatkan akan meningkatnya ancaman. Beberapa jam setelah pengumuman FSB, Kedutaan Besar AS di Moskow mengeluarkan peringatan bahwa “ekstremis” mempunyai rencana untuk melakukan serangan di Moskow.

Pada Jumat malam, seorang pejabat AS mengatakan Washington memiliki informasi intelijen yang mengonfirmasi klaim ISIS bertanggung jawab atas serangan di Balai Kota Crocus.

Sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan apa yang terjadi adalah “serangan teroris berdarah”. Penyelidik dari Komite Investigasi Rusia, yang menangani kejahatan besar, mengatakan mereka telah “membuka penyelidikan pidana berdasarkan pasal 205 KUHP [tindakan teroris]”.

Pilihan Editor: Rusia Tangkap Dua Pelaku Penembakan di Gedung Konser Moskow

REUTERS | AL JAZEERA | NYT

Berita terkait

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

16 jam lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

21 jam lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

1 hari lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

1 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

1 hari lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

1 hari lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

1 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

1 hari lalu

Sederet Kasus Anggota TNI Bunuh Warga Sipil, Terakhir Terjadi di Nias dan Makassar

Berikut sederet kejadian anggota TNI bunuh warga sipil. Terakhir Kopti SB personel TNI AL menembak pemuda RS, umur 18 tahun, di Kota Makassar.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

1 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya