Kementerian Luar Negeri Benarkan Rencana Paus Fransiskus ke Indonesia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 20 Maret 2024 14:35 WIB

Paus Fransiskus memimpin doa Angelus di perpustakaan Istana Apostolik di Vatikan 21 Maret 2021. [Vatican Media / Handout via REUTERS]

Kementerian Luar Negeri RI pada Rabu, 20 Maret 2024, mengklarifikasi terkait berita rencana kunjungan kerja Paus Fransiskus ke Indonesia. Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Lalu Muhammad Iqbal menjelaskan sebetulnya pemimpin umat Katholik itu sudah mau ke Indonesia pada 2020, namun batal karena pandemi Covid-19.

"Walau begitu rencana kunjungan tersebut tetap jalan. Sekarang, kami sedang membahas tanggal kunjungan yang baru, kami harapkan bisa terlaksana secepatnya," kata Iqbal. Dia menambahkan tanggal persis dan jam kunjungan Paus itu masih belum diketahui.

Sebelumnya beredar kabar di media sosial kalau Paus Fransiskus akan kunjungan kerja ke Indonesia pada 2-6 September 2024. Ignatius Jonan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral disebut-sebut akan memimpin proses kedatangan Paus ke Indonesia tersebut. Perihal kunjungan Paus Fransiskus ini diklaim dibenarkan Keuskupan Agung Indonesia.

Kardinal Jorge Bergoglio asal Argentina terpilih menjadi paus baru 13 Maret pada 2013 menggantikan Paus Benediktus XVI yang mundur pada 28 Februari 2013. Bergoglio menggunakan nama Fransiskus sebagai nama kepausannya. Dia adalah paus pertama yang berasal dari kelompok Jesuit, sekaligus orang Amerika Latin pertama dalam sejarah modern yang memimpin 1,2 miliar umat Katolik.

Paus Fransiskus diketahui memilih hidup dalam kesederhanaan. Sumber mengatakan Paus Fransiskus adalah seorang yang sangat rendah hati, dia memilih transportasi umum setiap hari.

Advertising
Advertising

Bukan hanya itu, Paus Fransuskus juga memilih tinggal dalam apartemen ketimbang istana keuskupan. Dia enggan disopiri mobil limousine dan memasak daging sendiri.

Di antara keputusan penting yang pernah diambilnya selama menjadi pemimpin umat Katholik dunia adalah menyetujui pemberkatan bagi pasangan sesama jenis. Paus Fransiskus ketika itu menyatakan orang-orang di Gereja Katolik yang menolak keputusan tersebut telah mengambil “kesimpulan buruk” karena mereka tidak memahaminya.

Dalam sebuah wawancara televisi pada 14 Januari 2024, Paus Fransiskus menyampaikan komentar publik pertamanya sejak deklarasi 18 Desember tersebut memicu perdebatan luas di Gereja, dimana para uskup di beberapa negara, khususnya di Afrika, melarang para imam mereka menerapkannya (memberkati pasangan sesama jenis).Vatikan menyatakan pemberkatan tersebut tidak berarti persetujuan terhadap hubungan seks sesama jenis dan tidak boleh dilihat sebagai sesuatu yang setara dengan sakramen pernikahan bagi pasangan heteroseksual.

Pilihan Editor: BRIN dan Indian Space Research Organisation Sepakat Berkolaborasi Bidang Luar Angkasa

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sin

Berita terkait

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

13 jam lalu

Austria - Indonesia Gelar Konser Orkestra di 3 Negara, Rayakan 70 Tahun Persahabatan

Austria dan Indonesia merayakan 70 tahun hubungan diplomatik dengan menggelar serangkaian konser orkestra di tiga negara.

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

19 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

21 jam lalu

Saksi Akui Diminta Sewa Pesawat Rp 1,4 Miliar untuk Kunjungan Kerja Syahrul Yasin Limpo ke Maluku dan Anggarkan Beli 12 Sapi Kurban

Hermanto diminta untuk menyediakan uang di luar anggaran Kementerian Pertanian untuk membeli sapi kurban buat Syahrul Yasin Limpo.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

21 jam lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

22 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Sebut Israel akan Kembali Buka Penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat meyakinkan Israel akan kembali membuka penyeberangan Kerem Shalom dan Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025, Atlet dari 70 Negara Bakal Jadi Peserta

1 hari lalu

Indonesia Ditunjuk Jadi Tuan Rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025, Atlet dari 70 Negara Bakal Jadi Peserta

Indonesia resmi ditunjuk Federation International Gymnastics (FIG) sebagai tuan rumah Kejuaraan Dunia Senam 2025. Menpora ingin olahraga ini populer.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

1 hari lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya