Rusia Tepis Kecaman Dunia atas Kemenangan Putin dalam Pemilu

Selasa, 19 Maret 2024 15:00 WIB

Ella Pamfilova, Ketua Komisi Pemilihan Umum Pusat Rusia duduk saat hasil awal pemilihan presiden ditampilkan di layar, di Moskow, Rusia, 17 Maret 2024. REUTERS/Shamil Zhumatov

TEMPO.CO, Jakarta - Kremlin buka suara terkait tuduhan yang menyebut pemilu Rusia “tidak sah”. Tuduhan seperti itu, disebut Kremlin sebagai hal yang “tidak masuk akal”. Pemilu Rusia berlangsung selama tiga hari yakni 15 – 17 Maret 2024 dimenangkan oleh presiden petahana Vladimir Putin dengan perolehan 87,34 persen suara.

“Jika kita berbicara tentang tidak sahnya pemilu di negara kita, maka mungkin kita perlu berbicara tentang tidak sahnya 87 persen suara penduduk negara kita yang diberikan untuk Presiden Putin. Ini tidak masuk akal. Inilah cara kami melihatnya Ini tidak masuk akal. Inilah cara kami melihatnya,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov kepada wartawan dalam konferensi pers, Senin, 18 Maret 2024.

Amerika Serikat mengkritik pemilu Rusia dengan menyebutnya tidak bebas atau adil. Negara-negara Eropa pun mengecam penyelenggaraan pemilu tersebut di wilayah-wilayah yang diduduki Rusia, menyebutnya sebagai pelanggaran ilegal terhadap kedaulatan Ukraina.

Sementara, Peskov mengatakan hasil pemilu ini “benar-benar unik” bagi Putin. “Tingkat dukungan rakyat adalah kemenangan mutlak sebagai seorang kandidat dan, tentu saja, merupakan konfirmasi yang paling jelas atas dukungan rakyat negara kita terhadap presiden mereka dan konsolidasi di jalurnya,” katanya.

Jumlah pemilih yang mencapai 77,44 persen juga menunjukkan dukungan terhadap Putin, menurut Peskov. Juru bicara itu mengatakan Putin telah menerima ucapan selamat dari rekan-rekan sesama pemimpin negara di luar negeri atas kemenangannya.

Peskov menyatakan “ketidaksetujuan yang kuat” terhadap penilaian para pejabat Amerika Serikat mengenai pemilu Rusia. Gedung Putih sebelumnya mengatakan bahwa pemungutan suara tersebut “tidak bebas dan tidak adil”. Menurut juru bicara itu, penilaian semacam itu sudah dapat diprediksi.

Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengkritik Putin yang telah memenjarakan lawan politiknya dan dinilai telah menutup ruang politik. Dia juga membahas “beberapa lawan politiknya meninggal secara tragis”, setelah kematian Alexei Navalny di penjara Rusia pada Februari lalu.

“Jadi, tidak ada yang bebas atau adil dalam pemilu ini, dan hasilnya sudah ditentukan sebelumnya,” ujarnya pada konferensi pers Gedung Putih, Senin.

Sullivan kemudian mengatakan AS telah menghadapi kenyataan bahwa Putin adalah presiden Rusia selama invasi di Ukraina dan agresi-agresi lainnya dan langkah-langkah Kremlin yang bertentangan dengan kepentingan nasional AS.

“Dan kami akan terus menghadapi kenyataan itu. Namun kenyataan tersebut tidak menyangkal fakta bahwa pemilu ini bukanlah pemilu yang memenuhi kriteria bebas atau adil,” ujarnya.



ANADOLU

Pilihan editor: Putin Menang Pemilu Rusia, Kementerian Luar Negeri Rusia Sindir Negara-negara Barat

Advertising
Advertising

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

2 hari lalu

Pelantikan Putin sebagai Presiden Rusia, Ini Respons dari AS dan Negara-negara Eropa

Vladimir Putin diambil sumpahnya untuk masa jabatan kelima sebagai presiden Rusia dalam sebuah upacara di Kremlin, Selasa.

Baca Selengkapnya

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

2 hari lalu

PPP Sebut Achmad Baidowi Cocok Dampingi Khofifah di Pilgub Jawa Timur, Ini Profilnya

PPP sodorkan Achmad Baidow mendampingi Khofifah Indar Parawansa yang maju untuk periode kedua Pilgub Jawa Timur. Begini sosoknya?

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

2 hari lalu

Zelensky Masuk Daftar Buronan Rusia, Dubes Ukraina: Upaya Putus Asa dari Negara yang Kalah

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia menanggapi laporan media bahwa Rusia memasukkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky ke dalam daftar buronan.

Baca Selengkapnya

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

2 hari lalu

Hari Ini, Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Masa Jabatan ke-5

Pelantikan Vladimir Putin sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan kelima pada upacara pelantikan yang akan digelar di Moskow.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

5 hari lalu

Pengamat: Proses Sidang Sengketa Pilpres di MK Membantu Redam Suhu Pemilu

Ahli politik dan pemerintahan dari UGM, Abdul Gaffar Karim mengungkapkan sidang sengketa pilpres di MK membantu meredam suhu pemilu.

Baca Selengkapnya

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

7 hari lalu

Hakim MK Naik Pitam Komisioner KPU Absen di Sidang Pileg: Sejak Pilpres Enggak Serius

Hakim MK Arief Hidayat menegur komisioner KPU yang tak hadir dalam sidang PHPU Pileg Panel III. Arief menilai KPU tak menganggap serius sidang itu.

Baca Selengkapnya

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

8 hari lalu

Said Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029

Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

10 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya