Negara Anggota NATO Kena Tegur karena Tak Cukup Bantu Ukraina

Jumat, 15 Maret 2024 18:00 WIB

Rekrutan militer Ukraina mengambil posisi saat simulasi perang perkotaan, ketika dilatih oleh tentara Inggris dan Lituania, di sebuah pangkalan militer di tenggara Inggris, 24 Februari 2023. REUTERS/Henry Nicholls

TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Jenderal Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg menegur negara-negara anggota NATO karena dianggap tidak memberikan cukup amunisi kepada Ukraina. Hal itu dia katakan pada konferensi pers di Belgia pada Kamis, 14 Maret 2024, saat mempresentasikan laporan tahunan NATO untuk tahun 2023.



Dalam komentar yang blak-blakan mengenai keadaan perang, Stoltenberg mengatakan para anggota NATO memiliki kapasitas untuk memberikan bantuan lebih banyak kepada Ukraina, namun perlu menunjukkan kemauan politik untuk melakukannya.



“Bantuan dalam jumlah yang belum pernah terjadi sebelumnya dari sekutu NATO telah membantu Ukraina bertahan sebagai negara merdeka. Namun Ukraina membutuhkan lebih banyak dukungan dan mereka membutuhkannya sekarang,” katanya kepada wartawan di markas NATO di Brussel.



Politikus Norwegia itu mengatakan Ukraina tidak kehabisan keberanian namun amunisi. Menurutnya, negara anggota NATO tidak memberikan amunisi yang cukup kepada Ukraina dan hal ini konsekuensinya terlihat di medan perang setiap hari.



Fakta bahwa Rusia mampu mengalahkan Ukraina dalam hal persenjataan merupakan tantangan besar, katanya. Dia menilai hal itu merupakan salah satu alasan mengapa Rusia berhasil unggul di medan perang selama beberapa bulan terakhir.

Advertising
Advertising



Stoltenberg mendesak sekutunya untuk meningkatkan upaya dalam memberikan lebih banyak amunisi ke Ukraina. “Baik Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa harus berbuat lebih banyak,” katanya.



Lebih dari dua tahun setelah invasi besar-besaran Rusia pada Februari 2022, militer Ukraina akhir-akhir ini bergulat dengan menipisnya pasokan senjata dari Barat. Stoltenberg menekankan anggota-anggota NATO memiliki perekonomian yang mampu menyediakan apa yang dibutuhkan Ukraina. Aliansi militer itu beranggotakan negara-negara Barat seperti AS, Inggris, Italia, Belanda, Prancis, Jerman, dan baru-baru ini Swedia.



“Ini adalah pertanyaan tentang kemauan politik untuk mengambil keputusan dan memprioritaskan dukungan bagi Ukraina. Oleh karena itu, kita memerlukan keputusan untuk berinvestasi lebih banyak di industri pertahanan,” tambahnya.



Menurut Stoltenberg, membiarkan Presiden Rusia Vladimir Putin menang akan menjadi sebuah kesalahan yang besar dalam sejarah. “Kita tidak bisa membiarkan pemimpin otoriter mengambil jalannya sendiri dengan menggunakan kekerasan. Ini akan berbahaya bagi kita semua,” ujarnya.



ANADOLU | REUTERS

Pilihan editor: Menteri Kesehatan Gaza Peringatkan Ribuan Anak Kena Komplikasi karena Tak Ada Susu Formula

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

3 jam lalu

Rusia Rebut 5 Desa di Kharkiv dari Ukraina Lewat Pertempuran Sengit

Rusia merebut lima desa dari Ukraina di wilayah Kharkiv. Rusia melakukan serangan besar-besaran di akhir pekan lalu.

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

1 hari lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

1 hari lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

2 hari lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

2 hari lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

3 hari lalu

Menteri Pertahanan Lloyd Austin Benarkan Amerika Serikat Hentikan Sementara Pengiriman Senjata ke Israel

Lloyd Austin mengkonfirmasi dalam sidang Kongres kalau Amerika Serikat untuk pertama kalinya menangguhkan sementara pengiriman senjata ke Israel

Baca Selengkapnya

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

3 hari lalu

Bisa Produksi Dalam Negeri, Militer India Siap Hentikan Impor Amunisi

Angkatan Bersenjata India berencana menghentikan impor amunisi pada tahun depan karena industri dalam negeri sudah mampu memenuhi kebutuhan domestik.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

3 hari lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

3 hari lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya