Cerita WNI Ramadan di Gaza: Masjid Diserang Israel, Warga Salat Tarawih di Lapangan

Rabu, 13 Maret 2024 16:42 WIB

Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan (Dok. Mer-C)

TEMPO.CO, Jakarta - Menjalankan ibadah puasa di tengah perang, bukan hal mudah bagi warga Palestina di Gaza. Mereka harus berpuasa dan menjalankan salat tarawih di tengah gempuran Israel.

Sulitnya Ramadan di Gaza diceritakan oleh relawan MER-C dari Indonesia, Fikri Rofiul Haq. Ia bersama sekitar 70 warga Palestina di Gaza selatan terpaksa melaksanakan salat Tarawih berjemaah di lapangan terbuka. Sebabnnya masjid-masjid kerap menjadi target serangan Israel. Mereka harus menjalani ibadah dengan fasilitas dan tempat yang tidak memadai, dan salat berjemaah menjadi kegiatan yang tidak bisa dilakukan setiap harinya.

“Memang situasi masih mencekam. Kami di awal Ramadan tidak bisa melakukan Tarawih secara berjemaah. Namun tadi malam, Alhamdulillah kita bisa salat Tarawih secara berjemaah di lapangan depan sekolah kita,” kata Fikri kepada Tempo, Selasa, 12 Maret 2024.

Fikri, yang menetap di Gaza sebagai mahasiswa dan relawan sejak 2020, sekarang tinggal bersama warga yang mengungsi di bangunan sekolah dekat Rumah Sakit Eropa Gaza di Khan Younis, Gaza selatan.

Bersama rekannya di MER-C, Reza Aldilla Kurniawan dan Farid Zanzabil Al Ayubi, dia terpaksa meninggalkan Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Beit Lahia, Gaza utara tahun lalu setelah pasukan Israel meningkatkan intensitas serangan di sana. Mereka melanjutkan tugas kemanusiaan membantu warga Gaza di selatan, meski berkurang satu personel ketika pemerintah Indonesia mengevakuasi Farid pada Desember 2023.

<!--more-->

Menjalani Ramadan di gedung sekolah tersebut, banyak warga yang masih beribadah dengan minim cahaya, listrik dan pengeras suara. Sementara, beribadah di masjid bukan merupakan pilihan bagi mereka.

“Karena banyak masjid yang sekarang sudah mengalami kerusakan atau bahkan hancur total, dibom oleh pihak Israel. Sehingga umat muslim di Jalur Gaza kesulitan untuk mencari tempat salat lima waktu, ataupun salat Jumat atau Tarawih,” ujar Fikri.

Meski ada masjid di sekitar sekolah, dia mengungkap bangunan itu sudah lama tidak bisa dipakai untuk salat berjemaah.

Masih ada muazin yang mengumandangkan azan dari masjid yang nyaris kosong tersebut. “Tapi selalu azan itu menyebutkan, ‘Salatlah kalian di rumah masing-masing’,” katanya. Alasannya adalah masjid menjadi salah satu sasaran pasukan Israel.

Beberapa kali pasukan Israel menyerang masjid di sekitar sekolah itu, walaupun Fikri menyebut serangannya tidak masif dan hanya menggunakan pesawat nirawak atau drone.

“Karena ditarget, masjid yang masih bagus dan layak juga nggak dipakai. Pemerintahan setempat mengimbau tidak salat di masjid,” ujarnya.

Untuk wudhu, warga menggunakan 20 liter air yang disediakan para relawan setiap harinya untuk keperluan kamar mandi. Sebab, seperti kebutuhan dasar lain, air bersih sedang sulit didapatkan di Gaza. Bahkan, banyak warga menderita penyakit menular lewat air akibat pasukan Israel mengebom sistem pembuangan limbah dan menyebabkan air limbah meluap, menurut Otoritas Kualitas Lingkungan Palestina.

Di antara jemaah yang salat Tarawih, jumlah perempuannya lebih sedikit dibandingkan jumlah laki-laki. Hal ini dikarenakan banyak perempuan di sana tidak memiliki mukena, kata Fikri.

Menurut keterangannya, jumlah sajadah pun terbatas, sehingga satu sajadah dipakai untuk dua orang. Kaki para jemaah harus bertumpu dengan semen atau lantai di tengah suhu musim dingin yang bisa mencapai 5 hingga 10 derajat Celcius tiap malam dan pagi.

“Ditambah dengan minimnya cahaya, minimnya alat salat. Semuanya serba terbatas bagi mereka yang melaksanakan ibadah puasa tahun ini,” ucap Fikri.

Relawan yang telah menghabiskan Ramadan di Gaza sejak 2020 itu mengatakan tentunya puasa tahun ini berbeda dengan tahun lalu, saat warga bisa menjalankan ibadah bersama anggota keluarga yang lengkap. Sebelum peperangan pecah pada 7 Oktober 2023, mereka juga masih memiliki tempat tinggal dan tempat beribadah yang aman.

“Berbeda dengan tahun ini. Banyak anggota keluarga sudah hilang. Ribuan anak jadi yatim piatu dan ratusan ribu rumah hancur,” katanya.

NABIILA AZZAHRA

Pilihan editor: Putin Ancam Barat: Rusia Siap Perang Nuklir

Berita terkait

Presiden Israel Dukung Proposal Gencatan Senjata Biden di Gaza

37 menit lalu

Presiden Israel Dukung Proposal Gencatan Senjata Biden di Gaza

Presiden Israel Isaac Herzog pada Ahad menyatakan dukungannya terhadap usulan rencana gencatan senjata tiga fase di Gaza oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Solidaritas terhadap Gaza, Maladewa Larang Pemilik Paspor Israel Masuk

50 menit lalu

Solidaritas terhadap Gaza, Maladewa Larang Pemilik Paspor Israel Masuk

Larangan yang diberlakukan di Maladewa merupakan bentuk solidaritas terhadap masyarakat Gaza yang menghadapi serangan tak henti-hentinya dari Israel

Baca Selengkapnya

Ini Tiga Poin Usulan Biden untuk Gencatan Senjata di Gaza yang Ditolak Israel

3 jam lalu

Ini Tiga Poin Usulan Biden untuk Gencatan Senjata di Gaza yang Ditolak Israel

Biden mengusulkan tiga poin untuk gencatan senjata Israel Hamas di Gaza. Apa saja itu?

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Prabowo Siap Kirim Dokter ke Gaza hingga Israel Serang Rafah

4 jam lalu

Top 3 Dunia: Prabowo Siap Kirim Dokter ke Gaza hingga Israel Serang Rafah

Top 3 dunia adalah Prabowo yang menyatakan RI siap merawat pasien di Gaza hingga Israel tak menerima usulan damai yang diajukan Presiden AS Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Klarifikasi Chris Evans Soal Rumor Dirinya Tanda Tangani Peluru Israel

12 jam lalu

Klarifikasi Chris Evans Soal Rumor Dirinya Tanda Tangani Peluru Israel

Chris Evans angkat bicara setelah dituduh ikut menandatangani misil yang digunakan Israel untuk menyerang warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Chile Ikuti Jejak Afrika Selatan Gugat Israel ke ICJ

16 jam lalu

Chile Ikuti Jejak Afrika Selatan Gugat Israel ke ICJ

Chile ikut menggugat Israel di Mahkamah Internasional atas tuduhan genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

33 Staf Bulan Sabit Tewas dalam 8 Bulan Perang Gaza

17 jam lalu

33 Staf Bulan Sabit Tewas dalam 8 Bulan Perang Gaza

Organisasi Masyarakat Bulan Sabit Merah menjelaskan dari total 33 staf yang gugur, sebanyak 19 orang terbunuh saat menjalankan tugas

Baca Selengkapnya

Pertemuan Prabowo - Zelensky Tak Hanya Bahas Ukraina, Tapi Juga Gaza

17 jam lalu

Pertemuan Prabowo - Zelensky Tak Hanya Bahas Ukraina, Tapi Juga Gaza

Prabowo bertemu dengan Zelensky di Singapura kemarin. Selain Ukraina, juga dibahas soal perang Israel Hamas di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menteri Israel Ancam Mundur Jika Netanyahu Terima Proposal Damai Joe Biden

18 jam lalu

Menteri Israel Ancam Mundur Jika Netanyahu Terima Proposal Damai Joe Biden

Menteri-menteri Israel mengancam menarik dukungan dari Netanyahu jika ia menerima proposal gencatan senjata dari Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo: RI Siap Rawat 1.000 Pasien Palestina di Gaza dan Kirim Tenaga Medis

21 jam lalu

Prabowo: RI Siap Rawat 1.000 Pasien Palestina di Gaza dan Kirim Tenaga Medis

Prabowo menyatakan Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian dan tenaga medis ke Gaza.

Baca Selengkapnya