Satu Lagi Pernyataan Kontradiktif Biden soal 'Garis Merah' bagi Israel di Gaza

Reporter

Tempo.co

Editor

Ida Rosdalina

Minggu, 10 Maret 2024 18:50 WIB

Joe Biden dan Benjamin Netanyahu. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden telah memperingatkan bahwa ada “garis merah” yang tidak boleh dilintasi Israel dalam perangnya di Gaza, namun ia juga menegaskan bahwa ia tidak akan pernah meninggalkan sekutu AS tersebut.

Dalam wawancara yang kontradiktif dan membingungkan dengan MSNBC yang disiarkan pada Sabtu, Biden mengatakan bahwa invasi Israel ke kota Rafah akan menjadi “garis merah” bagi Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tetapi dia juga tidak akan pernah “meninggalkan Israel”.

“Pertahanan Israel masih penting, jadi tidak ada garis merah [di mana] saya akan memotong semua senjata sehingga mereka tidak memiliki Iron Dome untuk melindungi mereka,” kata Biden, merujuk pada sistem pertahanan rudal Israel.

“Tetapi ada garis merah yang jika dia melewatinya…”, kata Biden tanpa menyelesaikan alur pemikirannya, seraya menambahkan bahwa pemerintahannya “tidak dapat menyebabkan 30.000 lebih warga Palestina tewas”.

Dalam beberapa kritiknya yang paling tajam terhadap pemimpin Israel tersebut, Biden juga mengatakan bahwa Netanyahu “lebih merugikan Israel daripada membantu Israel” dan harus “lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa” di Gaza.

Advertising
Advertising

Meskipun Biden dengan tegas mendukung Israel dalam kampanyenya untuk menghancurkan Hamas, pemerintahannya semakin berselisih dengan Netanyahu mengenai besarnya korban sipil di Gaza dan pembatasan bantuan kemanusiaan ke wilayah tersebut.

Pemerintahan Biden telah berulang kali mendesak Netanyahu untuk tidak melancarkan serangan terencana di Rafah sampai Israel dapat memastikan evakuasi yang aman bagi sekitar 1,3 juta warga Palestina yang berlindung di kota tersebut.

Pada Kamis, Biden mengumumkan rencana untuk membangun pelabuhan sementara di Gaza untuk memungkinkan pengiriman bantuan melalui laut di tengah pembatasan ketat Israel terhadap pengangkutan pasokan melalui darat.

Biden bulan lalu menyatakan harapan bahwa Israel dan Hamas dapat menyetujui jeda sementara pertempuran sebelum Ramadan, tetapi harapan akan kesepakatan pada saat itu memudar setelah para mediator meninggalkan Kairo pekan lalu tanpa mencapai kesepakatan.

Biden mengatakan dalam wawancaranya pada hari Sabtu bahwa kesepakatan “selalu mungkin” dan bahwa Direktur CIA Bill Burns masih berada di wilayah tersebut untuk memfasilitasi negosiasi setelah bertemu dengan David Barnea, timpalannya dari badan intelijen Israel Mossad, pada hari sebelumnya.

Mossad mengatakan pada hari bahwa diskusi mengenai gencatan senjata berlangsung “sepanjang waktu” meskipun harapan akan adanya terobosan meredup.

Agresi Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 30.800 warga Palestina, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut otoritas kesehatan di wilayah tersebut.

Serangan Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel menewaskan 1.139 orang, menurut otoritas Israel.

AL JAZEERA

Pilihan Editor: Kapal Penangkap Ikan Tenggelam di Korea Selatan, 3 Jenazah ABK WNI Ditemukan

Berita terkait

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

45 menit lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

9 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

10 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

23 jam lalu

Saat Netanyahu Bernafsu Serang Rafah, Media Israel Justru Bilang Ini

Haaretz mengatakan invasi Rafah hanya membahayakan kemungkinan kembalinya para tawanan, dan menyatakan sudah waktunya untuk gencatan senjata.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AQUA Menentang Berbagai Agresi Militer Israel

1 hari lalu

AQUA Menentang Berbagai Agresi Militer Israel

Akademisi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Edo Segara Gustanto, mengimbau masyarakat untuk selalu mendukung perusahaan-perusahaan yang turut membantu Palestina.

Baca Selengkapnya

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

1 hari lalu

Terancam Masuk Penjara, Apa Dampaknya bagi Pencalonan Donald Trump?

Jika Trump jadi dipenjara, Amerika bisa jadi akan menghadapi momen yang belum pernah terjadi: Seorang mantan presiden AS berada di balik jeruji besi.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

2 hari lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

2 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya