Dampak Serangan Houthi, Volume Perdagangan Lewat Terusan Suez Anjlok hingga 50 Persen

Jumat, 8 Maret 2024 20:35 WIB

Sebuah kapal kargo melintasi Terusan Suez baru setelah upacara peresmian di Ismailia, Mesir, 6 Agustus 2015. REUTERS/Amr Abdallah Dalsh

TEMPO.CO, Jakarta - Laporan Dana Moneter Internasional (IMF) pada Kamis, 7 Maret 2024, mengungkap volume perdagangan lewat Terusan Suez terjun bebas hingga 50 persen dalam dua bulan pertama 2024 dibandingkan tahun sebelumnya akibat serangan Houthi di Laut Merah. Kondisi ini telah mengganggu rantai pasokan dan mendistorsi indikator-indikator utama makroekonomi.

IMF menggunakan platform terbuka mereka bernama PortWatch untuk memantau gangguan terhadap arus perdagangan maritim. Lembaga keuangan itu kemudian merilis hasil pantauannya di blog IMF.

“Perkiraan transit frekuensi tinggi kami menunjukkan volume perdagangan yang melewati Terusan Suez turun 50 persen dari tahun ke tahun dalam dua bulan pertama tahun ini,” demikian keterangan IMF.

Terusan Suez merupakan jalur perdagangan yang menghubungkan Laut Merah ke Laut Mediterania. Volume perdagangan yang transit di sekitar Tanjung Harapan di Afrika Selatan diperkirakan melonjak 74 persen dibandingkan tahun lalu.

Hal itu dikarenakan serangan Houthi telah mengganggu pelayaran global, memaksa perusahaan untuk beralih ke rute lain yang memakan waktu lebih lama dan biaya lebih mahal di sekitar Afrika Selatan. Biaya asuransi perjalanan tujuh hari melalui Laut Merah telah meningkat ratusan ribu dolar.

Advertising
Advertising

Houthi yang didukung Iran mulai melancarkan serangan drone dan rudal terhadap kapal-kapal komersial di Laut Merah, salah satu rute pelayaran tersibuk di dunia, sejak November 2023. Kelompok asal Yaman itu mengaku melakukannya sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina di Gaza, yang sedang menghadapi pembombardiran Israel sejak Oktober 2023.

Amerika Serikat dan Inggris telah melancarkan beberapa serangan sebagai balasan terhadap serangan-serangan Houthi tersebut.

Dalam jumlah yang mendekati penghitungan IMF, Konferensi Perdagangan dan Pembangunan PBB (UNCTAD) mencatat dalam laporan pada 22 Februari bahwa volume perdagangan melalui Terusan Suez turun sekitar 42 persen. IMF juga menemukan volume perdagangan transit melalui Terusan Panama turun hampir 32 persen dibandingkan tahun sebelumnya, imbas dari kekeringan parah yang memaksa pihak berwenang membatasi penyeberangan kapal sejak Oktober 2023.

Platform PortWatch pun menunjukkan pada Januari dan Februari 2024, terjadi penurunan panggilan pelabuhan sebesar 6,7 persen dari tahun ke tahun kepada 70 pelabuhan yang dilacak IMF di Afrika sub-Sahara. Penurunan serupa terjadi di Uni Eropa, Timur Tengah, dan Asia Tengah sebesar 5,3 persen. IMF mengatakan penurunan itu kemungkinan besar mencerminkan efek sementara dari waktu pengiriman yang lebih lama.

“Jika terus berlanjut, dampak dari gangguan ini untuk sementara dapat menghambat beberapa rantai pasokan di negara-negara yang terkena dampak dan menyebabkan peningkatan tekanan pada inflasi (sebagian karena biaya pengiriman yang lebih tinggi),” demikian keterangan IMF.

REUTERS

Pilihan editor: Produk Mebel dan Dekorasi Rumah dari Indonesia Hadir di Pameran Art of Living 2024 di Lebanon

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

1 hari lalu

LPEM FEB UI Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Kedua 2024 Melambat

BPS menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia 5,11 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

1 hari lalu

Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 8.000, Rp 1.318.000 per Gram

Harga emas Antam hari ini naik sebesar Rp 8 ribu ke level Rp 1.318.000 per gram.

Baca Selengkapnya

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

1 hari lalu

RI Minta Dukungan Belanda soal Perjanjian Bilateral Dagang dengan Uni Eropa

Pemerintah Indonesia dan Belanda sepakat membahas kelanjutan rencana perjanjian bilateral dagang RI-Uni Eropa (IEU-CEPA).

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

2 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

3 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

5 hari lalu

Houthi Tawarkan Pendidikan bagi Mahasiswa AS yang Diskors karena Demo Pro-Palestina

Kelompok Houthi di Yaman menawarkan tempat melanjutkan studi bagi para mahasiswa AS yang diskors karena melakukan protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

5 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

5 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya