Pejabat Cina Sebut Islam Perlu Lalui Proses Sinifikasi di Xinjiang

Jumat, 8 Maret 2024 07:00 WIB

Presiden Xi Jinping mengunjungi sebuah masjid di kota Urumqi, Xinjiang, pada tahun 2014. [Xinhua / Reuters]

TEMPO.CO, Jakarta -Petinggi Partai Komunis Cina mengatakan “Sinifikasi” agama Islam “tidak bisa dihindari” di wilayah Xinjiang yang berpopulasi mayoritas muslim. Xinjiang juga merupakan wilayah di mana Cina dituding melakukan pelanggaran hak asasi manusia.

“Semua orang tahu bahwa Islam di Xinjiang perlu disinifikasi, ini adalah tren yang tidak bisa dihindari,” kata ketua partai regional Ma Xingrui kepada wartawan di sela-sela sesi parlemen tahunan Cina di Beijing pada Kamis, 7 Maret 2024.

Kelompok-kelompok HAM telah mengecam Beijing atas tuduhan penindasan terhadap Uyghur, etnis minoritas sebanyak 10 juta orang yang sebagian besar memeluk agama Islam. Cina dituding menolak kebebasan beragama sepenuhnya bagi Uyghur, namun telah membantah hal tersebut.

Presiden Cina Xi Jinping telah berulang kali menyerukan “Sinifikasi” agama termasuk Islam, Buddha dan Kristen sejak 2016, mendesak masyarakat untuk berjanji setia kepada Partai Komunis. Hal itu telah menyebabkan kontrol Cina atas agama semakin menguat.

Hukum di Cina mengizinkankan orang untuk beribadah hanya di tempat ibadah dari agama yang disetujui secara resmi, dan pihak berwenang mempertahankan kontrol ketat atas rumah ibadah.

Sekitar dua pertiga masjid di Xinjiang telah dirusak atau dihancurkan sejak 2017, menurut laporan wadah pemikir Australia.

Organisasi HAM Human Rights Watch (HRW) juga mengatakan pemerintah Cina telah secara signifikan mengurangi jumlah masjid di dua provinsi yakni Ningxia dan Gansu di bawah kebijakan “konsolidasi masjid”, menurut laporan pada 22 November 2023.

“Pihak berwenang telah menghilangkan unsur arsitektur Islam, seperti kubah dan menara, dari banyak masjid lainnya,” kata laporan tersebut.

Saat konferensi pers, Ma dan pejabat regional lainnya memuji perkembangan ekonomi Xinjiang, membantah tuduhan Amerika Serikat mengenai kerja paksa dan genosida budaya, dan mencoba menggambarkan Xinjiang sebagai wilayah yang terbuka bagi pariwisata dan investasi asing.

Beijing pada 2017 melancarkan tindakan keras terhadap keamanan di Xinjiang setelah serangkaian protes etnis yang disertai kekerasan. Rangkaian protes tersebut menyebabkan lebih dari satu juta orang dari beberapa minoritas muslim ditahan di kamp pendidikan ulang, menurut kelompok-kelompok HAM.

Pilihan Editor: Sidang HAM PBB Soroti Perlakuan Cina ke Minoritas Muslim Uyghur

REUTERS

Berita terkait

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

16 jam lalu

Pengurus Bela Kontraktor Soal Bangunan Masjid Al Barkah Senilai Rp 9,75 Miliar Mangkrak

Pengurus Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, Kelurahan Cakung Timur, Jakarta Timur, membela kontraktor Ahsan Hariri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

23 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

1 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

1 hari lalu

Xi Jinping Kunjungan Kerja ke Serbia

Xi jinping kunjungan kerja ke Serbia untuk memperingati 25 tahun pengeboman oleh NATO pada kantor kedutaan besar Cina di Serbia

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

2 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

2 hari lalu

Kapolres Jakarta Timur Tak Tahu Bangunan Masjid Al Barkah Mangkrak

Pekerja di Masjid Al Barkah mengaku ada polisi yang pernah datang menanyakan proyek pembangunan rumah ibadah yang mandek itu.

Baca Selengkapnya