Ferdinand Marcos Jr Sebut Filipina Tak akan Serahkan Yurisdiksi Maritim di Laut Cina Selatan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Selasa, 5 Maret 2024 04:00 WIB

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. Aaron Favila/POOL via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. mengatakan negaranya akan terus mengatasi perbedaan dengan Cina di Laut Cina Selatan secara bilateral dan melalui mekanisme ASEAN, namun tak akan menyerahkan yurisdiksi maritimnya di wilayah laut tersebut.

Berbicara di forum Lowy Institute di Australia pada Senin, 4 Maret 2024, presiden itu mengingatkan bahwa “persahabatan dan kekerabatan selama berabad-abad” mengikat masyarakat Filipina dan Cina. Kedua negara menjalin Kerja Sama Strategis Komprehensif meski hubungan bilateral mereka akhir-akhir ini memburuk.

Marcos Jr. mengatakan kebijakan luar negeri Filipina yang independen memaksa negara tersebut untuk bekerja sama dengan Cina dalam hal-hal yang sejalan dengan kepentingan maupun dalam hal-hal yang berbeda pandangan.

“Dan mendorong kembali ketika prinsip-prinsip yang kami pegang, seperti kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi kami di Laut Filipina Barat — dipertanyakan atau diabaikan,” ujarnya, menggunakan sebutan resmi Filipina untuk bagian Laut Cina Selatan yang termasuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) negara tersebut.

Cina mengklaim hampir seluruh jalur perdagangan kapal Laut Cina Selatan. Wilayah yang diklaim bertumpang-tindih dengan ZEE sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.

“Dalam konteks khusus Laut Cina Selatan, kepentingan kami jelas,” kata Marcos Jr.

Presiden yang akrab disapa Bongbong Marcos itu mengatakan Filipina tertarik untuk memastikan bahwa Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut atau UNCLOS 1982 dan dalam putusan Pengadilan Arbitrase Permanen tentang Laut Cina Selatan pada 2016 ditegakkan dengan tegas dan konsisten.

“Sangat disayangkan bahwa meskipun terdapat kejelasan dalam hukum internasional, tindakan provokatif, unilateral, dan ilegal terus melanggar kedaulatan, hak kedaulatan, dan yurisdiksi kita,” katanya.

Putra dari diktator Ferdinand Marcos Sr. itu menilai pola agresi Cina “menghalangi jalan kita menuju visi ASEAN mengenai Laut Cina Selatan sebagai lautan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran.”

Dia menyampaikan komitmen Filipina untuk terus menempuh jalur dialog dan diplomasi mengenai sengketa Laut Cina Selatan, meskipun menghadapi kesulitan. Kode etik atau Code of Conduct (CoC) Laut Cina Selatan antara ASEAN dan Cina tak kunjung rampung setelah bertahun-tahun, meski telah ada Deklarasi ASEAN-Cina tahun 2002 tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan.

“Kami akan terus melibatkan Cina, secara bilateral dan melalui mekanisme yang dipimpin ASEAN, untuk mengatasi perbedaan di laut,” kata Marcos Jr.

Menurutnya, lingkungan kondusif di mana ketegangan dapat dikelola secara efektif “sangat penting” bagi keberhasilan negosiasi CoC. “Kami tidak akan pernah menyerahkan satu inci persegi pun wilayah dan yurisdiksi maritim kami,” ujarnya.

Dia menyatakan Filipina akan meningkatkan kemampuan Penjaga Pantai dan mengupayakan modernisasi Angkatan Bersenjata mereka.

Di bawah kepemimpinan Marcos Jr. yang berbeda dari sikap pro-Cina pendahulunya Rodrigo Duterte, Filipina telah meningkatkan jumlah pangkalan militernya hampir dua kali lipat, yang dapat diakses oleh pasukan Amerika Serikat.

Latihan militer AS-Filipina juga telah dilakukan secara rutin selama beberapa dekade, namun manuvernya telah diperluas hingga mencakup patroli udara dan laut gabungan di Laut Cina Selatan dan dekat Taiwan, tindakan yang dianggap Cina sebagai “menimbulkan masalah”.

REUTERS

Pilihan Editor: Haiti Berlakukan Status Darurat setelah Geng Bersenjata Serbu Penjara

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

1 hari lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

1 hari lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

1 hari lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

2 hari lalu

Pasukan Penjaga Pantai Filipina Pastikan Jaga Laut Cina Selatan

Penjaga Pantai Filipina berkomitmen menjaga wilayah Laut Cina Selatan yang dipersengketakan agar Beijing tidak bisa reklamasi.

Baca Selengkapnya

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

3 hari lalu

Filipina Perketat Syarat Visa untuk Turis Cina

Ini bukan karena ketegangan yang sedang berlangsung antara Filipina dengan Cina di tengah sengketa di Laut Cina Selatan.

Baca Selengkapnya

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

5 hari lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

5 hari lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

8 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

9 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

13 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya