Australia Sebut ASEAN Hadapi Destabilisasi di Kawasan

Senin, 4 Maret 2024 16:35 WIB

Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong berpidato pada Sesi ke-78 Majelis Umum PBB di New York City, AS, 22 September 2023. REUTERS/Eduardo Munoz

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Australia Penny Wong mengungkap kawasan ASEAN sedang menghadapi tindakan-tindakan yang tidak aman dan tidak sejalan dengan hukum internasional, termasuk militerisasi di wilayah-wilayah yang menjadi objek sengketa. Hal itu dia sampaikan kepada Forum Kerja Sama Maritim di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Australia 2024 di Melbourne, Australia pada Senin, 4 Maret 2024.



Wong mengutip ucapan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. kepada Parlemen Australia pekan lalu tentang polaritas geopolitik dan persaingan strategis yang mengancam perdamaian yang telah kita peroleh dengan susah payah.


“Kami melihat hal ini dalam banyak hal. Kami melihat klaim dan tindakan yang tidak sejalan dengan hukum internasional, khususnya Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS); tatanan hukum laut dan samudera. Kita menghadapi tindakan-tindakan yang menimbulkan destabilisasi, provokatif dan koersif, termasuk perilaku tidak aman di laut dan udara serta militerisasi di wilayah-wilayah yang disengketakan,” ujarnya.


Wong menyampaikan pidato tersebut di tengah sengketa Laut Cina Selatan yang masih berlanjut hingga saat ini antara Cina dan negara-negara ASEAN, khususnya Filipina.

Advertising
Advertising


Cina mengklaim hampir seluruh jalur perdagangan kapal Laut Cina Selatan. Wilayah yang diklaim bertumpang-tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Indonesia, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 mengatakan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum.


Filipina kini tengah meningkatkan upaya untuk melawan apa yang digambarkannya sebagai “aktivitas agresif” Cina di Laut Cina Selatan, yang juga menjadi titik panas ketegangan Cina dan Amerika Serikat soal kebebasan navigasi. Dalam pidatonya, Wong menyambut baik pernyataan para Menteri Luar Negeri ASEAN pada Desember lalu, yang menyatakan kekhawatiran mengenai perkembangan yang mengancam perdamaian dan keamanan regional di bidang maritim.


Dia juga menyinggung pentingnya dialog reguler antara Cina dan Amerika Serikat. Menurutnya, hal itu bukan hanya tentang kekuatan-kekuatan besar.


Wong juga mengutip Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong yang menyebut persaingan antara Cina dan Amerika Serikat memengaruhi setiap negara dan wilayah di dunia dan risiko kecelakaan serta kesalahan perhitungan selalu ada, terutama di titik-titik berbahaya seperti Selat Taiwan.


Menyatakan dukungan Australia untuk ASEAN, Wong kemudian mengumumkan bahwa Australia akan mengucurkan dana senilai total A$286,5 juta (Rp2,9 triliun) untuk upaya-upaya maritim di ASEAN. Jumlah tersebut terdiri dari dana A$64 juta untuk empat tahun ke depan, termasuk A$40 juta dana baru, untuk meningkatkan Kemitraan Maritim Asia Tenggara Australia. Selain itu, ada tambahan dana sebesar A$222,5 juta untuk mendukung ketahanan di subkawasan Mekong.


“Apa yang terjadi di Laut Cina Selatan, di Selat Taiwan, di subkawasan Mekong, di seluruh Indo-Pasifik, berdampak pada kita semua,” ujarnya.


REUTERS

Pilihan editor: Top 3 Dunia, Perkembangan Perang Ukraina dan Raja Harald Dievakuasi ke Norwegia

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

17 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

22 jam lalu

Ini 3 Alasan Australia Tingkatkan Jumlah Minimum Tabungan untuk Visa Pelajar

Australia meningkatkan jumlah minimum tabungan untuk visa pelajar sebagai upaya menekan angka migrasi yang tinggi.

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia Roadshow ke ITB

Dalam rangka memperingati 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Kedutaan Besar Australia mengadakan acara acara "#AussieBanget University Roadshow" di ITB

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

1 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

1 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

1 hari lalu

Migrasi ke Australia Kian Sulit, Batas Minimum Tabungan Visa Pelajar Dinaikkan Jadi Rp 313 Juta

Australia memperketat migrasi dengan menaikkan batas tabungan untuk pelajar internasional.

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

1 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

2 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya