UNICEF Ingatkan Kematian Anak di Gaza akan Naik Jika Serangan Israel Tak Dihentikan

Senin, 4 Maret 2024 12:30 WIB

Anak-anak Palestina yang mengungsi yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel duduk di luar saat mereka berlindung di tenda kamp di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 13 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB yang menangani bantuan kemanusiaan bagi anak-anak (UNICEF) memperingkatkan angka kematian anak di Gaza akan naik jika serangan Israel tak dihentikan. Kepala UNICEF Adele Khodr mengatakan ledakan angka kematian anak yang diprediksi UNICEF pekan lalu telah terjadi sekarang.

Dalam sebuah rilis UNICEF pada Minggu, 3 Maret 2024, setidaknya 10 anak dilaporkan meninggal akibat dehidrasi dan kekurangan gizi di Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara dalam beberapa hari terakhir. UNICEF memperkirakan lebih banyak anak-anak yang tengah berupaya untuk bertahan hidup di salah satu dari sedikit rumah sakit yang masih berfungsi di Gaza, dan kemungkinan lebih banyak lagi yang tidak dapat memperoleh perawatan medis sama sekali di Gaza utara.



“Kematian tragis dan mengerikan ini disebabkan oleh ulah manusia, dapat diprediksi dan sepenuhnya dapat dicegah,” ujar Khodr dalam keterangan tertulis UNICEF.


Dia mengatakan kurangnya makanan bergizi, air bersih dan layanan medis di Gaza merupakan konsekuensi langsung dari hambatan akses bantuan kemanusiaan dan berbagai bahaya yang dihadapi operasi kemanusiaan PBB. Menurut laporan badan-badan kemanusiaan, operasi kemanusiaan di Gaza telah terhambat oleh pergerakan pasukan Israel di sana.

Advertising
Advertising



Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) yang melaporkan situasi dari Rumah Sakit Al-Amal di Khan Younis, misalnya, mengatakan kendaraan militer Israel yang ditempatkan di sekitar rumah sakit mencegah pergerakan tim kemanusiaan di luar gedung. Penembakan Israel yang terus-menerus di sekitar rumah sakit juga menyulitkan tim medis bergerak dan memantau kondisi pasien.



Sementara, badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mencatat masuknya bantuan ke Gaza sepanjang Februari 2024 sangat sedikit, dengan rata-rata hanya hampir 97 truk masuk per hari dibandingkan sekitar 150 truk per hari pada Januari 2024. Hal ini imbas dari sulitnya truk-truk UNRWA memasuki Gaza karena kendala keamanan dan penutupan sementara di perlintasan Kerem Shalom dan Rafah. Mereka melaporkan situasi keamanan sangat terdampak oleh terbunuhnya beberapa polisi Palestina dalam serangan udara Israel di dekat kedua perlintasan.



UNICEF mencatat ada perbedaan kondisi di Gaza utara dan selatan, dengan wilayah utara terdampak oleh pembatasan bantuan kemanusiaan yang akhirnya memakan korban jiwa. Khodr pun menyerukan dibukanya beberapa titik masuk untuk membawa bantuan kemanusiaan dari semua jalur perlintasan di Gaza.



“Lembaga bantuan kemanusiaan seperti UNICEF harus mampu membalikkan krisis kemanusiaan, mencegah kelaparan, dan menyelamatkan nyawa anak-anak,” katanya.


Khodr mengatakan pada pekan lalu UNICEF memperingatkan ledakan kematian anak akan segera terjadi jika krisis gizi yang sedang berkembang tidak diatasi. Sekarang, kematian anak-anak yang dikhawatirkan telah terjadi dan kemungkinan akan meningkat pesat kecuali perang berakhir dan hambatan terhadap bantuan kemanusiaan segera diselesaikan.

Sumber: UNICEF.org | aa.com.tr

Pilihan editor: Warga Gaza Kelaparan, Kamala Harris Minta Israel dan Hamas Segera Bikin Kesepakatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

7 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

10 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

11 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

21 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

22 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

23 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

1 hari lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

1 hari lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

1 hari lalu

Uni Emirat Arab Tolak Ajakan Netanyahu untuk Jadi Bagian Pemerintahan Gaza

Uni Emirat Arab (UEA) mengecam undangan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk berpartisipasi dalam pemerintahan Gaza.

Baca Selengkapnya