Selandia Baru Masukkan Hamas dalam Daftar Organisasi Teroris

Kamis, 29 Februari 2024 14:30 WIB

Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh saat memberikan pidato di Kota Gaza 23 Januari 2018. [REUTERS / Mohammed Salem]

TEMPO.CO, Jakarta - Selandia Baru resmi memasukkan kelompok Hamas dalam daftar organisasi teroris. Hal ini diumumkan Perdana Menteri Christopher Luxon dan Menteri Luar Negeri Winston Peters pada Kamis, 29 Februari 2024.


“Serangan teroris yang dilakukan Hamas pada Oktober 2023 sangat brutal dan kami dengan tegas mengutuknya,” kata Luxon dalam pernyataan resmi di situs pemerintahan Selandia Baru.



Menyusul serangan-serangan tersebut, Chris Hipkins yang menjabat perdana menteri sebelum Luxon saat itu meminta saran dari para pejabat untuk menyatakan Hamas secara keseluruhan sebagai organisasi teroris. Sebelumnya, Selandia Baru menetapkan sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, sebagai entitas teroris sejak 2010.



“Tetapi apa yang terjadi pada 7 Oktober menegaskan kita tidak bisa lagi membedakan antara sayap militer dan politik Hamas. Organisasi ini secara keseluruhan memikul tanggung jawab atas serangan teroris yang mengerikan ini,” kata Peters.



Serangan lintas batas Hamas saat itu menewaskan 1.139 orang dan menculik 250 orang lainnya di Israel selatan. Setelahnya, Israel mulai melancarkan serangan militer besar-besaran di Jalur Gaza, yang kini telah menewaskan hampir 30 ribu orang dan membuat lebih dari 70 ribu lainnya luka-luka.

Advertising
Advertising



Luxon menegaskan penetapan Hamas sebagai organisasi teroris mencerminkan tindakannya sebagai “entitas teroris lepas pantai” dan bukan cerminan terhadap rakyat Palestina di Gaza dan di seluruh dunia.



Melalui keputusan memasukkan Hamas dalam daftar organisasi teroris, ini artinya pemerintah Selandia Baru akan membekukan aset apa pun milik Hamas sebagai entitas teroris yang ada di negara tersebut. Melakukan transaksi properti atau keuangan dengan Hamas atau memberikan dukungan materi kepada entitas tersebut, akan dianggap sebagai pelanggaran pidana.



“Penunjukan ini menyasar Hamas, bukan pemberian dukungan kemanusiaan swasta kepada warga sipil Palestina,” kata Luxon.



“Demikian pula, penunjukan tersebut tidak menghentikan Selandia Baru untuk memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan di masa depan yang bermanfaat bagi warga sipil di Gaza, juga tidak menghentikan kami untuk memberikan dukungan konsuler kepada warga negara Selandia Baru atau penduduk tetap di zona konflik,” dia melanjutkan.



Terpantau di situs Kepolisian Selandia Baru, Hamas telah tercatat dalam daftar organisasi teroris sejak 27 Februari 2024 di bawah nama Harakat Al-Muqawama al-Islamiya, juga dengan nama lainnya yaitu Gerakan Perlawanan Islam dan Hamas. Negara-negara lain seperti Australia telah mendaftarkan Hamas sebagai organisasi teroris pada Maret 2022, Inggris pada November 2021, Amerika Serikat sejak 1997, Kanada sejak 2002 dan Uni Eropa sejak 2003.

Pilihan editor: Dino Patti Djalal Dapat Penghargaan dari Presiden Ukraina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

45 menit lalu

Inilah Daftar 143 Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Ada sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota PBB, termasuk Indonesia. Berikut daftarnya.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

1 jam lalu

Liburan ke Selandia Baru, Nana Mirdad Menangis Haru Melihat Aurora Australis Merah yang Langka

Nana Mirdad dan Andrew White berada di tempat yang tepat pada waktu yang tepat sehingga bisa menyaksikan aurora australis merah.

Baca Selengkapnya

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

1 jam lalu

Berkali-kali Konflik dengan Israel, Berapa Jumlah Orang Palestina Saat Ini?

Menurut Biro Statistik Palestina, jumlah orang Palestina di wilayah pendudukan dan di luar negeri meningkat sepuluh kali lipat sejak Nakba 1948.

Baca Selengkapnya

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

5 jam lalu

Recep Tayyip Erdogan Menilai Amerika Serikat dan Eropa Masih Kurang Tegas terhadap Israel

Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan mengkritik respons Amerika Serikat dan Eropa masih kurang tegas terhadap Israel.

Baca Selengkapnya

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

9 jam lalu

UEA Murka Namanya Dicatut Netanyahu untuk Kelola Gaza

Israel menyebut nama UEA untuk mengelola Gaza setelah perang selesai dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Israel Ingin Kosongkan Rafah, Tawon Serang Tentara IDF

Top 3 dunia adalah Israel meminta warga Palestina kosongkan Rafah, ratusan tawon menyerang tentara Israel hingga Biden desak Hamas bebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

22 jam lalu

5 Fakta Majelis Umum PBB Dukung Keanggotaan Penuh Negara Palestina

Ada 143 anggota PBB menyatakan dukungan resolusi yang menyerukan Palestina memenuhi syarat menjadi anggota penuh PBB ke-194 sebagai negara Palestina.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

23 jam lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

1 hari lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

1 hari lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya