Angka Fertilitas di Korea Selatan Terendah di Dunia

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Februari 2024 19:30 WIB

Ilustrasi bayi tidur. Foto: Unsplash.com/Hessam Nabavi

TEMPO.CO, Jakarta - Data yang dipublikasi Badan Statistik Korea pada Rabu, 28 Februari 2024, mengungkap angka fertilitas di Negeri Gingseng tersebut pada 2023 terendah di dunia. Hal ini dipicu kekhawatiran perempuan di Korea Selatan terhadap kenaikan karir mereka dan biaya membesarkan anak sehingga mereka memutuskan menunda punya anak atau tidak punya anak sama sekali.

Angka rata-rata harapan perempuan Korea Selatan untuk punya anak selama usia reproduktif mereka, turun ke rekor terendah pada 2023 menjadi 0.72 dari 0.78 pada 2022. Angka itu jauh di bawah angka rata-rata 2.1 per perempuan untuk menstabilkan populasi. Pada 2015, angka rata-rata fertilitas Korea Selatan berada di angka 1.24 ketika muncul isu biaya tempat tinggal dan pendidikan, turun.

Sejak 2018, Korea Selatan telah menjadi satu-satunya negara di kalangan Organisasi Kerja sama Ekonomi dan Pengembangan (OECD) yang angka rata-rata fertilitasnya di bawah 1. Kondisi ini bertolak belakang dengan harapan Pemerintah Korea Selatan yang telah mengucurkan miliaran dollar demi bisa mengangkat naiknya angka fertilitas di Negeri Gingseng tersebut. Populasi Korea Selatan turun empat kali berturut-turut pada 2023.

Advertising
Advertising

Korea Selatan juga menjadi negara terburuk dalam hal gender pay gap di kalangan negara anggota OECD. Perempuan di Korea Selatan membawa pulang dua pertiga pendapatan lebih sedikit dibanding laki-laki.

“Perempuan biasanya tidak bisa naik karir ke level yang lebih tinggi di tempat kerja karena mereka perlu cuti untuk merawat anak dan bergabung lagi dengan kantor setelah cuti lama,” kata Jung Jae-hoon, Professor dari Universitas Seoul Women.

Gwak Tae-hee, 34 tahun, warga Korea Selatan, mengaku belum berhasrat untuk punya anak karena ada beberapa kesempatan untuk promosi jabatan dan dia tidak mau melewatkan hal itu.Gwak saat ini menjabat sebagai junior manajer di sebuah perusahaan produsen produk susu dan sudah menikah selama tiga tahun

Gwak sebelumnya pada tahun lalu telah mempertimbangkan untuk melakukan program bayi tabung, namun hal itu tidak dilanjutkan karena melihat masa depan karirnya yang cemerlang. Di perusahaan – perusahaan Korea Selatan, bekerja hanya dua atau tiga hari dalam sepakan tak akan mendapatkan kesempatan naik jabatan.

Krisis demografi Korea Selatan telah membuat pertumbuhan ekonomi negara itu berada dalam risiko, begitu pula dengan sistem kesejahteraannya. Korea Selatan memiliki populasi 51 juta jiwa.

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

7 jam lalu

10 Orang Terkaya di Korea Selatan versi Forbes Mei 2024

Berikut ini deretan orang terkaya di Korea Selatan versi Forbes. Petinggi Samsung termasuk ke dalam daftar. Berikut ini daftar lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

21 jam lalu

Jelang Indonesia vs Guinea di Playoff Olimpiade 2024, Simak Rekor Shin Tae-yong Lawan Tim-tim dari Afrika

Duel Timnas U-23 Indonesia vs Guinea akan tersaji pada playoff cabang olahraga sepak bola Olimpiade Paris 2024. Shin Tae-yong punya rekor bagus.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

21 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

21 jam lalu

Keunggulan Taptilo untuk SLB yang Pernah Ditahan Bea Cukai 1,4 Tahun

Bea Cukai sempat menahan dan memberikan pajak kepada taptilo untuk SLB. Padahal, taptilo sangat berarti bagi pembelajaran tunanetra.

Baca Selengkapnya

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

1 hari lalu

Jelajahi Waktu Bersama Drama Lovely Runner di 3 Lokasi Ini di Korea

Napak tilas perjalanan waktu yang dilalui Im Sol dan Sun-jae pada K-drama Lovely Runner dengan mengunjungi 3 lokasi berikut yang ada di Korea Selatan

Baca Selengkapnya

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

1 hari lalu

Pentingnya Mendukung Perempuan Mengejar Kesempatan di Berbagai Bidang

Masyarakat perlu mendukung perempuan dalam mengejar kesempatan dan kesuksesan di berbagai bidang, termasuk di menjadi pemandu wisata perempuan.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

1 hari lalu

Bamsoet Dorong Peningkatan Peran Politik Perempuan

Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo atau Bamsoet, bekerjasama dengan Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) untuk meningkatkan edukasi politik bagi perempuan.

Baca Selengkapnya

PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

1 hari lalu

PNM Mekaar Mendukung Penuh Karir dan Bakat Pegawainya

PNM Mekaar beri dukungan pengembangan karir dan bakat bagi semua insan PNM.

Baca Selengkapnya

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

1 hari lalu

Indonesia Usul Pemotongan Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 dengan Korea Selatan

Indonesia mengusulkan pengurangan pembayaran untuk proyek pengembangan jet tempur bersama dengan Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

1 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Utara Pesta Gol Lawan Korea Selatan 7-0

Laga timnas putri Korea Utara U-17 lawan Korea Selatan menjadi laga pembuka Piala Asia Putri U-17, Senin, 6 Mei 2024.

Baca Selengkapnya