Presiden Filipina Waswas Angkatan Laut Cina Ada di Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 28 Februari 2024 17:00 WIB

Bendera Filipina berkibar dari BRP Sierra Madre, sebuah kapal Angkatan Laut Filipina yang kandas sejak 1999 dan menjadi detasemen militer Filipina di Second Thomas Shoal yang disengketakan, bagian dari Kepulauan Spratly, di Laut Cina Selatan, 29 Maret 2014. REUTERS /Erik De Castro

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. pada Rabu, 28 Februari 2024, mengaku kalau kehadiran Angkatan Laut Cina di Laut Cina Selatan telah menimbulkan kekhawatiran. Walau begitu, Marcos meyakinkan kondisi itu tidak akan menghalangi negaranya mempertahankan wilayah maritimnya dan melindungi nelayan Filipina.

Penjaga pantai Filipina atau Philippine Coast Guard (PCG) mengumumkan telah melihat kehadiran Angktan Laut Cina dalam sebuah misi patroli menggunakan kapal Bureau of Fisheries and Aquatic Resources (BFAR). Angkatan Laut Cina persisnya terlihat di Scarborough Shoal di Laut Cina Selatan pada akhir pekan lalu.

Kapal BFAR, menurut PCG, telah dibayangi dan diblokade kapal-kapal penjaga pantai Cina. Bukan hanya itu, kapal penjaga pantai Cina juga mengganggu distribusi bahan bakar ke nelayan-nelayan Filipina di kawasan.

Advertising
Advertising

“Kami terus mendukung nelayan-nelayan kami, yang mencari nafkah ke wilayah-wilayah pencarian ikan ini dan kami akan terus membantu mereka walaupun ada upaya blokade dan menghalang-halangi,” kata Marcos sebelum kunjungan kerja ke Australia.

Sebelumnya pada Januari 2024, Panglima militer Filipina Romeo Brawner mengumumkan Filipina akan mengembangkan pulau-pulau di Laut Cina Selatan agar lebih layak huni bagi pasukannya. Pulau-pulau tersebut berada di wilayah perairan yang Manila klaim sebagai miliknya, di tengah ketegangan dengan Cina atas laut yang diperebutkan di Asia tersebut.


Cina dan Filiphina sama-sama mengklaim punya hak wilayah di Laut Cina Selatan. Cina mengklaim hampir seluruh wilayah Laut Cina Selatan dan mereka saling bertukar tuduhan atas perilaku agresif di jalur perairan strategis itu. Wilayah yang diklaim Cina bertumpang-tindih dengan zona ekonomi eksklusif (ZEE) sejumlah negara anggota ASEAN seperti Filipina, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Pengadilan Arbitrase Permanen pada 2016 memutuskan klaim Beijing atas Laut Cina Selatan tidak memiliki dasar hukum

Selain Second Thomas Shoal, yang secara lokal dikenal sebagai Ayungin, Filipina menempati delapan wilayah lain di Laut Cina Selatan, dan menganggapnya sebagai bagian dari ZEE-nya.Fitur-fiturnya termasuk pulau Thitu, pulau terbesar dan paling strategis di Laut Cina Selatan. Dikenal secara lokal sebagai Pag-asa, Thitu terletak sekitar 480 km sebelah barat provinsi Palawan, Filipina

Sumber: Reuters

Pilihan editor: Warga Gaza Selangkah Lagi dengan Bencana Kelaparan

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

6 jam lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

9 jam lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

3 hari lalu

PR Besar Timnas Indonesia Putri U-17 Usai Dibantai Filipina 1-6 di Laga Awal Piala Asia Putri U-17 2024

Pelatih Timnas Indonesia Putri U-17, Satoru Mochizuki, mengevaluasi performa para pemain usai dibantai Filipina di Piala Asia Putri U-17 2024.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

3 hari lalu

Pemerintah Filipina Tolak Padi Beras Emas Kembali Dikurung di Laboratorium

Pengadilan baru saja mencabut izin penanaman komersial padi Beras Emas atau Golden Rice hasil rekayasa genetika di Filipina.

Baca Selengkapnya

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

8 hari lalu

Perkuat Timnas Filipina, Pelatih Tom Saintfiet Mulai Cari Pemain Keturunan di Eropa

Pelatih Timnas Filipina, Tom Saintfiet, berburu amunisi tambahan untuk menghadapi dua laga pamungkas Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

9 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

11 hari lalu

5 Negara Asia Tenggara Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Diserang DBD

Negara-negara Asia Tenggara tengah berjuang melawan gelombang panas yang mematikan tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

11 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

13 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya