Ribuan Dokter Magang Mogok di Seoul, Apa Alasannya dan Membuat Rumah Sakit Kepayahan?

Selasa, 27 Februari 2024 18:20 WIB

Para dokter saat protes terhadap rencana penerimaan lebih banyak siswa ke sekolah kedokteran, di depan Kantor Kepresidenan di Seoul, Korea Selatan, 22 Februari 2024. REUTERS/Kim Soo-Hyeon

TEMPO.CO, Jakarta - Ribuan dokter magang di rumah sakit umum besar di Kota Seoul, Korea Selatan, dan sekitarnya telah memulai mogok kerja sebagai bentuk protes terhadap rencana pemerintah untuk meningkatkan jumlah mahasiswa kedokteran. Aksi mogok tersebut telah berlangsung selama tiga hari dan menimbulkan kesulitan dalam penanganan pasien.

Menurut laporan, 8.816 dokter magang atau sekitar 71,2 persen dari jumlah total dokter junior telah mengajukan pengunduran diri mereka. Lebih dari 7.800 di antaranya bahkan sudah meninggalkan tempat kerja mereka. Wakil Menteri Kesehatan Kedua, Park Min-soo, menyatakan bahwa pemerintah telah memerintahkan 6.228 dokter magang untuk kembali bekerja.

Pengunduran diri massal dokter junior telah memicu kekhawatiran akan kekosongan dalam layanan perawatan kesehatan. Saat ini, hampir semua unit gawat darurat kecuali satu rumah sakit besar di Korea Selatan berada dalam status siaga. Pemogokan ini telah memaksa rumah sakit untuk menolak pasien dan membatalkan prosedur medis, yang meningkatkan kekhawatiran akan gangguan lebih lanjut dalam sistem medis jika konflik terus berlanjut.

Beberapa dokter mengungkapkan kekhawatiran bahwa peningkatan jumlah pasien akan berdampak negatif pada kualitas pendidikan kedokteran. Pendapat ini diungkapkan oleh 200 dokter dan mahasiswa kedokteran dalam demonstrasi di provinsi barat daya Jeolla Utara.

Para dokter di Seoul berencana untuk mengadakan rapat umum di depan kantor Presiden Yoon Suk Yeol. Namun, pejabat pemerintah telah menyerukan para dokter untuk menghentikan protes mereka dan memprioritaskan pasien.

Advertising
Advertising

Di sidang parlemen, Perdana Menteri Korea Selatan Han Duck-soo menolak klaim beberapa dokter bahwa rencana peningkatan jumlah mahasiswa kedokteran bertujuan untuk tujuan politik menjelang pemilihan umum April mendatang.

Para pengunjuk rasa menyatakan bahwa Korea Selatan memiliki cukup dokter, dan pemerintah seharusnya fokus pada peningkatan gaji dan pengurangan beban kerja sebelum merekrut lebih banyak mahasiswa kedokteran.

Akibat pemogokan tersebut, kamar motel dan rumah sewa di sekitar rumah sakit besar di Seoul sudah penuh dipesan oleh pasien dari pedesaan yang prosedur medisnya tertunda.

Keseluruhan, pemogokan dokter di Korea Selatan telah menimbulkan dampak yang signifikan pada sistem perawatan kesehatan dan menyoroti ketegangan antara pemerintah dan profesi medis dalam hal kebijakan pendidikan kedokteran.

Pemerintah Korea Selatan pada Senin, 26 Februari 2024, mengumumkan memberi waktu sampai akhir Februari 2024 bagi dokter-dokter muda yang sedang melakukan aksi mogok kerja massal untuk kembali ke rumah sakit, atau mereka menghadapi risiko dihukum.

Menteri Keamanan Korea Selatan, Lee Sang-min, menyampaikan permohonan terakhir dari pemerintah terkait situasi ini saat membuka pertemuan sebuah gugus tugas pada Senin, 26 Februari 2024. Dia menegaskan bahwa kekacauan di rumah sakit semakin meningkat dan layanan gawat darurat telah mencapai situasi yang berbahaya.

“Jika Anda kembali ke rumah sakit yang Anda tinggalkan setidaknya pada 29 Februari, Anda tidak akan diminta bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi,” katanya. Lee mengimbau para dokter untuk mengingat suara mereka akan terdengar keras dan paling efektif saat Anda berada di sisi pasien.

Sebelumnya, pemerintah Seoul telah mengancam akan mengambil tindakan hukum terhadap dokter-dokter yang melakukan mogok kerja, termasuk tindakan penuntutan, penangkapan, dan pencabutan lisensi kedokteran.

Di sisi lain, dokter muda menekankan pentingnya pemerintah untuk menangani isu-isu upah dan kondisi kerja sebelum menerapkan rencana peningkatan kuota mahasiswa kedokteran. Sementara itu, dokter-dokter senior dan praktisi swasta telah melakukan demonstrasi menekan pemerintah untuk membatalkan rencana tersebut, meskipun mereka tidak turut serta dalam mogok kerja.

MICHELLE GABRIELA | ANTARA | REUTERS | NABIILA AZZAHRA

Pilihan Editor: Korea Selatan Beri Waktu Sampai Akhir Februari bagi Aksi Mogok Kerja Dokter

Berita terkait

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

17 jam lalu

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

Pemain Solo Leveling: Arise mengambil peran Sung Jinwoo dan banyak pemburu lainnya, bertarung melawan makhluk-makhluk yang berkeliaran di kota.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

22 jam lalu

Terpopuler: Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara Dipecat Gara-gara Ajak Youtuber ke Hotel, Apindo Angkat Bicara soal Maraknya PHK di Awal 2024

Kemenhub membebastugaskan Kepala UPBU di Sulawesi Tenggara, Asri Damuna, imbas video viral mendatangi Youtuber perempuan untuk diajak ke hotelnya.

Baca Selengkapnya

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

1 hari lalu

Menhub Pecat Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara di Sulawesi Tenggara, Buntut Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel

Kemenhub membebastugaskan Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Sangua Nibandera Kolaka, Sulawesi Tenggara Asri Damuna imbas dia mendatangi YouTuber perempuan dan ajak ke hotel.

Baca Selengkapnya

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

1 hari lalu

Viral Ajak Youtuber Korea Selatan ke Hotel, Kepala Kantor UPBU Sangia Nibandera Kolaka Dibebastugaskan

Video yang memperlihatkan pria diduga Asri Damuna menggoda seorang Youtuber asal Korea Selatan itu viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

1 hari lalu

Dokter Masih Mogok Kerja, Korea Selatan Izinkan Dokter Asing Berpraktik

Korea Selatan akan mengizinkan dokter asing bekerja di rumah sakit, untuk mengatasi pemogokan massal dokter

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

2 hari lalu

Hasil Piala Asia Putri U-17: Korea Selatan Hajar Timnas Indonesia 12-0

Timnas Indonesia Putri U-17 mengakui ketangguhan timnas putri Korea Selatan dengan skor 0-12 pada pertandingan kedua Grup A Piala Asia Putri U-17.

Baca Selengkapnya

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

2 hari lalu

Meski Sudah Disahkan, UU Goo Hara Baru Berlaku Dua Tahun Lagi

Usulan peraturan untuk UU Goo Hara sudah lolos sampai tahap legislatif bahkan sejak 25 April lalu, namun belum sepenuhnya disahkan.

Baca Selengkapnya

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

2 hari lalu

Liburan ke Pulau Jeju Korea Selatan, Turis Cina Tertipu Tarif Taksi Hampir 10 Kali Lipat

Turis Cina membayar Rp2,4 juta untuk taksi dari bandara ke hotel di Pulau Jeju, Korea Selatan, tarif sebenarnya sekitar Rp271.000

Baca Selengkapnya

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

2 hari lalu

Menteri Budi Gunadi Cari Model Penyaluran Anggaran Cegah Stunting

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin masih mencari model penyaluran dana pencegahan stunting.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

2 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya