UNRWA Ingatkan Gaza Kekurangan Air Bersih dan Sampah Menumpuk

Reporter

Tempo.co

Senin, 26 Februari 2024 17:30 WIB

Seorang anak duduk di samping antrean jerigen air bersih, di tengah kekurangan air bersih dan air minum yang dialami warga Palestina, saat konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas berlanjut, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 5 November 2023. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Badan PBB untuk urusan pengungsi Palestina (UNRWA) pada Minggu, 25 Februari 2024, memperingatkan kelangkaan air bersih di Jalur Gaza di tengah tumpukan sampah padat. Sanitasi tidak berkelanjutan di wilayah kantong Palestina tersebut.

“Situasi ini seperti bencana. Tim UNRWA terus berusaha memberikan bantuan kritis yang diperlukan,” demikian keterangan UNRWA.

Dalam keterangan UNRWA dijelaskan tempat penampungan sudah penuh sesak, air bersih langka dan sampah padat menggunung. Kondisi ini membuat penyebarang penyakit meningkat.

Advertising
Advertising

Perang Gaza telah mendorong 85 persen populasi di wilayah itu kehilangan tempat tinggal. Penderitaan mereka semakin berat karena saat ini tak ada cukup makanan, air bersih dan obat-obatan. Menurut PBB, 60 persen infrastruktur di Jalur Gaza rusak atau hancur.

Israel melawan tuduhan genosida dalam putusan Mahkamah Internasional atau ICJ. Putusan ICJ pada Januari 2024 memerintahkan Tel Aviv agar menghentikan segala tindakan genosida dan mengambil sejumlah kebijakan yang memungkinkan bantuan kemanusiaan sampai ke warga sipil di Gaza.

Gencatan senjata dalam perang Gaza sampai berita ini diturunkan masih terus diupayakan. Sumber resmi di Hamas mengatakan kelompok tersebut sudah menyelesaikan pembicaraan gencatan senjata di Ibu Kota Kairo. Sekarang Hamas tinggal menunggu apa yang tim mediator hendak tawarkan pada mereka saat akhir pekan lalu dilakukan pembicaraan dengan Israel.

Tim mediator sudah menjalankan beberapa upaya untuk mengunci kesepakatan gencatan senjata di Gaza dengan harapan mencegah Israel menyerang Kota Rafah. Di Kota itu, ada lebih dari 1 juta warga Gaza yang berlindung karena kehilangan tempat tinggal.

Israel mengatakan akan menyerang Rafah jika kesepakatan gencatan senjata tidak segera dicapai. Washington menyerukan pada Tel Aviv agar jangan menyerang Rafah karena bisa berdampak fatal pada kerusakan pada warga sipil jika serangan tetap dilancarkan.

Dua sumber di Mesir sebelumnya sudah mengkonfirmasi kalau Kepala Intelijen Mesir Abbas Kamel akan bertolak ke Paris pada Jumat, 23 Februari 2024 untuk berbicara dengan Israel di sana usai menuntaskan pembicaraan dengan Haniyeh sehari sebelumnya. Israel belum secara terbuka mengomentasi pembicaraan di Paris, yang diperkirakan berlanjut sampai pekan ini. Hamas mengatakan kelompok itu tidak menawarkan proposal baru dalam pembicaaan dengan Mesir, namun menunggu apa yang tim mediator tawarkan untuk mereka usai berbicara dengan Israel.

Sumber: middleeastmonitor.com

Pilihan editor: Israel Dijadwalkan Melapor ke ICJ tentang Upaya Pencegah Genosida di Gaza

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

4 jam lalu

Slovenia Mulai Prosedur untuk Akui Negara Palestina

Pemerintah Slovenia pada Kamis memulai prosedur untuk mengakui Negara Palestina guna membantu mengakhiri kekerasan di Gaza

Baca Selengkapnya

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

4 jam lalu

Perundingan Gencatan Senjata Gagal, Israel Lancarkan Serangan ke Rafah Timur

Israel menyerang Rafah timur ketika perundingan gencatan senjata dengan Hamas tak kunjung mencapai kesepakatan.

Baca Selengkapnya

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

6 jam lalu

Biaya Perang Israel di Gaza Tembus Rp258 Triliun, Anggaran Mulai Tergerus

Israel telah menghabiskan dana sebesar 60 miliar shekel atau sekitar Rp258 triliun setelah tujuh bulan perang di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

7 jam lalu

Kesepakatan Gencatan Senjata Gaza Gagal, Hamas: Kendali Kini di Tangan Israel

Delegasi Hamas telah meninggalkan Kairo setelah perundingan gencatan senjata dengan Israel gagal

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

7 jam lalu

TPNPB-OPM Sebut Warga Intan Jaya Mengungsi Akibat Serangan Udara Militer Indonesia

TNI-Polri disebut telah mengerahkan helikopter militer sejak 4-5 Mei 2024 dalam misi pengejaran pasukan TPNPB-OPM Kodap VIII Intan Jaya.

Baca Selengkapnya

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

8 jam lalu

UNICEF : Fasilitas Vital Kehabisan Bahan Bakar jika Perlintasan Rafah Ditutup

Kepala UNICEF Catherine Russel melaporkan fasilitas vital yang mulai kehabisan bahan bakardi Jalur Gaza akibat penutupan perlintasan Rafah

Baca Selengkapnya

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

8 jam lalu

Macklemore Rilis Lagu Dukungan untuk Palestina, Ada Nama Joe Biden di Liriknya

Rapper Macklemore merilis lagu dukungan untuk Palestina berjudul "Hind's Hall", nama Joe Biden disebut dalam liriknya sebagai bentuk kritik.

Baca Selengkapnya

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

8 jam lalu

Israel Tetap Terima Senjata AS Senilai Miliaran Dolar, Meski Ada Penundaan oleh Biden

Persenjataan Amerika Serikat senilai miliaran dolar masih tersedia untuk Israel, meskipun ada penundaan pengiriman oleh Presiden Joe Biden

Baca Selengkapnya

Warga Israel Bakar Markas Besar UNRWA di Yerusalem Timur

9 jam lalu

Warga Israel Bakar Markas Besar UNRWA di Yerusalem Timur

UNRWA menutup markas besarnya di Yerusalem Timur setelah warga Israel membakar perimeter gedung tersebut.

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

9 jam lalu

Jusuf Kalla Nasehati Agar Hamas dan Fatah Bersatu, Ini Profil 2 Kekuatan di Palestina

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah, partai politik dalam PLO. Ini profil kedua kelompok itu.

Baca Selengkapnya