Puluhan Ribu Warga Brasil Unjuk Rasa, Dukung Eks Presiden yang Diduga Ingin Kudeta

Senin, 26 Februari 2024 14:48 WIB

Jair Bolsonaro. REUTERS/Evelyn Hockstein

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan ribu warga Brasil mengadakan protes di Paulista Avenue, Sao Paulo pada Ahad, 25 Februari 2024 untuk mendukung bekas Presiden Jair Bolsonaro, menyusul penyelidikan polisi bahwa dia mencoba merencanakan kudeta setelah kalah dalam pemilihan umum pada 2022.

Bolsonaro membantah tuduhan tersebut, dan mengecam putusan pengadilan pemilu tertinggi di Brasil yang melarang dia mencalonkan diri sebagai presiden selama delapan tahun atau hingga 2030. Tuduhan tersebut ia bantah meski dirinya yang menyerukan unjuk rasa setelah digerebek polisi yang menginvestigasi dugaan kudeta awal bulan ini.

“Apa itu kudeta? Tank di jalanan, senjata, konspirasi. Hal seperti itu tidak terjadi di Brasil,” kata Bolsonaro kepada para pendukungnya, yang meramaikan enam blok Paulista Avenue yang ikonik di Sao Paulo.

Polisi menyita paspor Bolsonaro awal Februari, setelah ia dituduh mengedit rancangan keputusan untuk membatalkan hasil pemilu usai kekalahannya dari kandidat sayap kiri Presiden Luiz Inacio Lula da Silva pada 2022. Bolsonaro juga diduga menekan para pemimpin militer untuk bergabung dalam upaya kudeta, dan berupaya memenjarakan hakim Mahkamah Agung usai kekalahannya.

Ratusan pendukung Bolsonaro juga ditangkap dan menghadapi dakwaan atas penyerbuan dan penggeledahan istana kepresidenan Brasil, Mahkamah Agung, dan Kongres pada 8 Januari 2023, sepekan setelah Lula menjabat.

Bolsonaro, seorang populis sayap kanan yang kerap disamakan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, mengatakan pada Ahad bahwa dirinya sedang dipersekusi, dan bahwa rancangan keputusannya didasarkan pada konstitusi.

Ia juga menyerukan amnesti bagi orang-orang yang ikut serta dalam kerusuhan 8 Januari 2023. “Kami meminta semua 513 anggota kongres, 81 senator, untuk membuat rancangan undang-undang amnesti sehingga keadilan dapat ditegakkan di Brasil,” ujarnya.

Mantan presiden berusia 68 tahun itu menyampaikan pidatonya selama 20 menit di atas sebuah truk yang dikelilingi oleh para pendukungnya yang mengenakan pakaian hijau dan kuning.

Banyak di antara mereka membawa bendera Israel. Keputusan mereka untuk melakukan itu datang di tengah perselisihan diplomatik Brasil dengan Israel atas komentar Lula yang menyamakan serangan Israel di Gaza dengan Holokaus, yaitu genosida Jerman Nazi selama Perang Dunia Kedua.

Bolsonaro, yang pekan lalu mengatakan bahwa pernyataan presiden sayap kiri itu bersifat kriminal, juga mengibarkan bendera Israel.

REUTERS | AL JAZEERA

Pilihan editor: Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini

Berita terkait

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

1 hari lalu

Aneka Kegiatan dan Kebutuhan Syahrul Yasin Limpo dari Urunan Pegawai Kementan: dari Sapi Kurban, Umrah, hingga Bayar ART

Persidangan perkara dugaan pemerasan oleh bekas Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo di lingkungan Kementan terkuak fakta-fakta baru.

Baca Selengkapnya

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

1 hari lalu

Otoritas Hentikan Sementara Operasi Penyelamat Korban Banjir di Brasil

Hujan lebat disertai petir dan angin kecang telah mempersulit upaya penyelamatan korban banjir di selatan Brasil. Korban tewas tercatat 100 orang

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

2 hari lalu

Korban Tewas Akibat Banjir Bandang di Brasil Bertambah Jadi 90 Orang dan Ribuan Kehilangan Rumah

Setidaknya 90 orang tewas dan ribuan orang terpaksa kehilangan tempat tinggal dalam banjir bandang di negara bagian Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

4 hari lalu

Pecahkan Rekor, Penonton Konser Madonna di Brasil Mencapai 1,6 Juta Orang

Madonna sukses menggelar konser penutup dari The Celebration Tour di Pantai Copacabana, Brasil, secara gratis dan terbuka untuk umum.

Baca Selengkapnya

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

5 hari lalu

Badai di Rio Grande do Sul Brasil Menewaskan 55 Orang dan Puluhan Korban Hilang

Hujan lebat di Rio Grande do Sul, Brasil telah menewaskan setidaknya 55 orang tewas dan 74 orang masih dinyatakan hilang.

Baca Selengkapnya

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

6 hari lalu

Banjir Rendam Selatan Brasil, 39 Orang Tewas dan 68 Lainnya Hilang

Sebanyak 39 orang tewas dan 68 lainnya belum ditemukan akibat hujan lebat dan banjir yang melanda Rio Grande do Sul, Brasil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

21 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

33 hari lalu

Amerika Latin Mengutuk Serangan Ekuador terhadap Kedutaan Meksiko

Nikaragua bergabung dengan Meksiko memutuskan hubungan dengan Ekuador setelah pasukan menyerbu kedutaan Meksiko di Quito.

Baca Selengkapnya

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

43 hari lalu

Cha Eun Woo Gelar Fan Concert Tambahan di Meksiko dan Brasil Pertengahan 2024

Penggemar global Cha Eun Woo di Amerika Selatan tentu semakin tak sabar menunggu penampilan solo perdananya di sana.

Baca Selengkapnya

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

44 hari lalu

Hari Ini 56 Tahun Lalu, Pelantikan Soeharto sebagai Presiden Gantikan Sukarno, Sukmawati Sebut Kudeta Merangkak

Kudera merangkak disebut sebagai kudeta yang dilakukan Soeharto kepada Sukarno, apa itu?

Baca Selengkapnya