Taliban Bebaskan Ekstrimis Anti-Imigran Austria, Lansia 84 Tahun
Editor
Dewi Rina Cahyani
Senin, 26 Februari 2024 11:35 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Taliban membebaskan aktivis sayap kanan Austria yang juga dikenal sebagai ekstrimis anti-imigran, Herbert Fritz. Pria berusia 84 tahun ini ditangkap di Afghanistan Mei tahun lalu.
Pemerintah Austria mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu bahwa Fritz tiba di Doha, Qatar pada hari Sabtu pekan lalu. Ia dimediasi oleh pemerintah Qatar untuk membantu menjamin pembebasannya.
Fritz ditangkap tahun lalu setelah menentang peringatan lama Austria untuk tidak melakukan perjalanan ke Afghanistan. “Saya pikir itu adalah sebuah nasib buruk, namun saya ingin mengunjungi Afghanistan lagi,” katanya kepada wartawan setibanya di Doha.
“Ada beberapa orang baik tetapi ada juga beberapa orang bodoh, maafkan saya,” tambah Fritz, menggambarkan para penculiknya.
Setelah penangkapannya, surat kabar Der Standard Austria mengatakan Fritz pergi ke Afghanistan dan melaporkan kehidupan di sana secara positif. Dia menerbitkan artikel berjudul “Liburan Bersama Taliban” melalui media sayap kanan.
Hal ini membantu memicu argumen anti-imigrasi bahwa Afghanistan adalah negara yang aman bagi para pengungsi untuk kembali, kata surat kabar itu.
Taliban menangkapnya karena dicurigai melakukan kegiatan mata-mata. Kelompok neo-Nazi Austria mengumumkan kasusnya melalui saluran Telegram, kata Der Standard.
Kementerian Luar Negeri Austria mengatakan negara itu telah berupaya untuk menjamin pembebasan Fritz sejak Mei. Austria berterima kasih kepada Qatar dan perwakilan Uni Eropa di Kabul karena membantu upaya mereka untuk mengembalikan Fritz ke Austria.
Juru bicara Kementerian Austria mengatakan bahwa Fritz ditahan di sebuah penjara di Kabul. Menulis di X, Kanselir Austria Karl Nehammer berterima kasih kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan timnya atas dukungan kuat mereka dalam membebaskan salah satu warga negaranya dari penjara di Afghanistan.
“Hanya berkat kerja sama kami yang terpercaya, warga negara Austria ini dapat kembali ke rumah putri dan cucunya,” kata Nehammer.
Fritz adalah anggota pendiri Partai Nasional Demokrat (NDP), sebuah kelompok ekstrem kanan yang dilarang pada tahun 1988, menurut Der Standard dan media lainnya. Partai Kebebasan sayap kanan Austria, yang memimpin dalam jajak pendapat menjelang pemilihan parlemen yang dijadwalkan akhir tahun ini, telah mendesak pembebasan Fritz. Partai tersebut mengatakan dia sedang meneliti sebuah buku di Afghanistan.
AL JAZEERA
Pilihan editor: Mesir: Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Hamas Diharapkan Rampung Pekan Ini