22 Mantan Pelapor Khusus PBB Menilai Serangan Israel di Rafah Langgar Putusan ICJ

Jumat, 23 Februari 2024 18:18 WIB

Anak-anak Palestina yang mengungsi yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel duduk di luar saat mereka berlindung di tenda kamp di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah di Jalur Gaza selatan, 13 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta -Serangan Israel yang terus berlangsung di Rafah kemungkinan besar bertentangan dengan perintah Mahkamah Internasional (ICJ) pada Januari lalu. Hal ini menurut penilaian 22 mantan pelapor khusus PBB dalam sebuah surat terbuka pada Kamis, 22 Februari 2024.

ICJ pada 26 Januari memerintahkan Israel agar mencegah tindakan genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza dan memungkinkan akses bantuan kemanusiaan bagi warga Gaza. Perintah tersebut merupakan buntut dari gugatan Afrika Selatan di ICJ, yang mengatakan bahwa Israel telah melanggar Konvensi Genosida 1948 dengan tindakannya di Gaza.

Para bekas pelapor khusus PBB dalam surat terbukanya mengutip pernyataan dari lima petinggi PBB – termasuk Sekretaris Jenderal Antonio Guterres – dan Jaksa Mahkamah Pidana Internasional (ICC) Karim Khan. Semuanya menyuarakan kekhawatiran atas serangan rencana invasi darat Israel di Rafah, kota Palestina yang berbatasan dengan Mesir.

“Secara keseluruhan, pernyataan-pernyataan ini mewakili peringatan yang kuat akan kemungkinan adanya pelanggaran yang sangat serius dan tidak dapat diubah terhadap hukum internasional dan perintah ICJ,” demikian isi surat tersebut, dikutip dari Just Security.

Israel telah mengancam akan melancarkan serangan besar-besaran terhadap Rafah, kota terakhir di ujung selatan Gaza. Rencana itu belum dibatalkan meskipun ada tekanan internasional, termasuk dari sekutu utamanya Israel yaitu Amerika Serikat, untuk menahan diri.

Warga yang mengungsi ke Rafah dari kota-kota lain di Gaza mengatakan tidak ada tempat lagi bagi mereka untuk berlindung. Sementara itu, aliran bantuan kemanusiaan yang tersisa sedikit sudah hampir habis.

Situasi di Gaza kini “menciptakan serangkaian keadaan unik” yang harus direspons dengan tindakan mendesak oleh seluruh komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, kata para pelapor.

22 orang pelapor khusus PBB yang memiliki pengalaman bertahun-tahun dalam bidang hak asasi manusia itu mengatakan, operasi militer Israel yang sedang berlangsung di Rafah kemungkinan besar akan bertentangan dengan perintah ICJ pada 26 Januari 2024 jika berlanjut.

Lebih spesifik, Israel disebut berpotensi melakukan tindakan genosida yang dilanggar dalam Konvensi Genosida dan menciptakan keadaan mustahil bagi penyediaan layanan dasar serta bantuan kemanusiaan untuk masuk.

Mereka lantas menyerukan gencatan senjata segera sebagai satu-satunya cara Israel untuk mematuhi perintah ICJ.

“Kami dengan sepenuh hati mengikuti seruan yang disampaikan oleh banyak pakar hak asasi manusia dan badan-badan PBB saat ini,” kata para pelapor khusus, merujuk pada seruan dari berbagai elemen masyarakat internasional untuk gencatan senjata di Gaza.

Mereka juga menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk segera mengesahkan resolusi gencatan senjata guna mencegah bencana kemanusiaan lebih lanjut.

Dewan beranggotakan 15 negara tersebut baru-baru ini kembali gagal mengegolkan resolusi untuk gencatan senjata, ketika Amerika Serikat memveto draf yang diusulkan Aljazair pada Selasa, 20 Februari 2024.

Resolusi gencatan senjata diperlukan karena negara-negara memiliki kewajiban untuk mencegah genosida berdasarkan Konvensi Genosida, kata para pelapor khusus, dan itu merupakan aspek penting dalam pelaksanaan mandat perdamaian dan keamanan Dewan.

“Tanggung jawab ini terutama berada pada dua belas anggota Dewan Keamanan yang merupakan negara pihak pada Konvensi Genosida,” ujar mereka.

Pelapor khusus PBB yang menandatangani surat terbuka itu berasal dari berbagai spesialisasi seperti anak-anak dan konflik bersenjata, kekerasan terhadap perempuan, pengungsi internal, hingga pencegahan genosida.

Pilihan Editor: Israel Akan Gelar Serangan ke Rafah Sekalipun Masuki Ramadan, Sebab...

JUST SECURITY

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

26 menit lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

1 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

2 jam lalu

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

3 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

4 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

5 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

14 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

15 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

16 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

18 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya