Top 3 Dunia: Beda Kebijakan Prabowo dan Jokowi hingga Kemiripan dengan PM India

Reporter

Tempo.co

Kamis, 22 Februari 2024 06:00 WIB

Calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menyampaikan sambutan saat menerima deklarasi dukungan oleh Relawan Bakti Untuk Rakyat di Kertanegara 4, Jakarta, Senin, 29 Januari 2024. Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka mendapatkan dukungan dari Relawan Bakti Untuk Rakyat pada Pilpres 2024 dan menyerukan menang sekali putaran. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin dimulai dari pengamat asing yang menyebut capres Prabowo Subianto akan memilih kebijakan yang berbeda dengan pendahulunya Joko Widodo. Bila Jokowi lebih mengutamakan ekonomi, Prabowo akan berbeda.

Berita top 3 dunia adalah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong mengucapkan selamat ke Prabowo. Keduanya disebut memiliki kemiripan. Apa saja?

Terakhir dari top 3 dunia adalah PM India Narendra Modi memberi ucapan selamat ke Prabowo. Ia juga disebut mirip dengan Prabowo. Berikut selengkapnya:

1. Unggul di Pilpres 2024, Kebijakan Prabowo Diprediksi Bakal Berbeda dari Jokowi

Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan pasangannya Gibran Rakabuming Raka unggul dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024 versi real count Komisi Pemilihan Umum yang sudah mencapai 73,5 persen penghitungan suara hingga hari ini, Rabu, 21 Februari 2024. Data di website KPU, Prabowo-Gibran meraup suara 58,77 persen. Ia unggul di atas dua pesaingnya pasangan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar dengan 24,24 persen dari Ganjar Pranowo - Mahfud MD degan 16,99 persen suara.

Meski belum diumumkan, Prabowo sudah memberi pidato kemenangan. Bekas jenderal Angkatan Darat berusia 72 tahun ini pernah dilarang masuk Amerika Serikat karena dugaan pelanggaran hak asasi manusia. “Tujuan paling penting dari demokrasi adalah memberikan rakyat pemimpin dan wakil yang mereka inginkan,” kata Prabowo. “Saya berharap semua pihak memahami tujuan yang lebih besar.”

Prabowo telah menampilkan dirinya sebagai sekutu setia Presiden Joko Widodo. Ia menjabat sebagai menteri pertahanan selama lima tahun terakhir. Sebagian besar kampanye pemilunya pada 2024 berfokus pada kelanjutan proyek dan meneruskan kebijakan Jokowi.

Namun menurut sejumlah pengamat politik yang dilansir dari CNN, Jokowi dan Prabowo amat berbeda arah politik dan kepribadian.

Tom Pepinsky, profesor pemerintahan dan direktur Program Asia Tenggara di Cornell University, mengungkapkan ketika Jokowi memenangkan pemilu pada 2014, ia disamakan dengan Barack Obama yang mengambil platform perubahan. Jokowi menjadi presiden terpilih pertama dalam sejarah Indonesia yang tidak memiliki ikatan dengan elit politik atau militer.

Baca di sini selengkapnya.

<!--more-->

2. Bongbong Marcos Beri Selamat kepada Prabowo, Ini Fakta tentang Keduanya

Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr. atau Bongbong Marcos lewat akun X mengucapkan selamat kepada Prabowo Subianto, atas keunggulanya dalam penghitungan suara terakhir untuk menjadi Presiden Indonesia berikutnya.
Advertising
Advertising

“Saya berharap dapat memperdalam hubungan bilateral PH dengan Indonesia, tetangga dekat dan mitra di ASEAN, terutama saat kita merayakan 75 tahun hubungan diplomatik pada tahun ini,” katanya.

Bongbong memiliki banyak kesamaan dengan Prabowo. Apa saja?

Meraih Kemenangan Telak

Hingga berita ini diturunkan, berdasarkan penghitungan suara KPU, Prabowo telah meraih suara 58.568.586 (58,77%) dari 73,24% TPS yang telah masuk. Dengan jumlah ini, Prabowo diperkirakan melaju sebagai Presiden Indonesia terpilih dalam satu putaran.

Bongbong juga meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden Filipina dengan 31.629.783 suara, atau lebih dari 16 juta suara, mengungguli kandidat presiden yang berada di posisi kedua, Leni Robredo. Ini kemenangan mayoritas pertama sejak revolusi 1986 yang menggulingkan kediktatoran mendiang ayahnya selama dua dekade.

Simak di sini selengkapnya.

<!--more-->

3. PM India Narendra Modi Beri Selamat ke Prabowo Usai Pemilu, Apa Saja Kesamaan Keduanya?

Perdana Menteri India Narendra Modi mengucapkan selamat kepada masyarakat Indonesia atas berlangsungnya Pemilihan Umum 2024 sepekan lalu, sekaligus kepada calon presiden Prabowo Subianto yang unggul dalam perolehan suara hitung cepat (quick count) dan penghitungan sementara.

“Selamat kepada masyarakat Indonesia atas suksesnya pemilihan Presiden dan @prabowo yang memimpin,” tulis Modi di media sosial X pada Ahad, 18 Februari 2024.

Meski unggul, Prabowo dengan calon wakil presidennya Gibran Rakabuming Raka belum resmi dinyatakan sebagai pasangan yang akan memimpin Indonesia berikutnya. Hasil real count Pemilu 2024 dari semua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Indonesia akan diumumkan pada 20 Maret 2024, menurut jadwal Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Berdasarkan hasil hitung suara sementara dari KPU per Selasa, 20 Februari 2024 pukul 18:00 WIB, paslon Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan suara 58,72 persen, disusul Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar di 24,25 persen dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md di 17,04 persen.

“Kami berharap dapat bekerja sama dengan Kepresidenan baru untuk lebih memperkuat Kemitraan Strategis Komprehensif antara India dan india,” Modi melanjutkan dalam pesannya.

Baca di sini selengkapnya.

Berita terkait

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

5 jam lalu

Maruarar Sirait Dipanggil Prabowo ke Bali Hari ini, Bahas Menteri?

Maruarar Sirait mengklaim biasa berdiskusi membahas apapun bersama Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

6 jam lalu

Bamsoet Ingin Ada Forum yang Satukan Prabowo, Jokowi, Mega, dan SBY

Bamsoet menilai pertemuan presiden dan mantan presiden penting dilakukan untuk menunjukkan keharmonisan antara pemimpin-pemimpin Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

6 jam lalu

Bamsoet dan Maruarar Gagas Rekonsiliasi Nasional, Akan Pertemukan Anies, Prabowo dan Ganjar

Ketua MPR Bambang Soesatyo alias Bamsoet menyebut akan membuat acara rekonsiliasi nasional untuk mempertemukan para calon presiden pada pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

9 jam lalu

TKD Prabowo-Gibran Aceh Syukuran Kemenangan: Tidak Terlalu KO Kita

Pasangan Prabowo-Gibran mendapatkan 27 persen suara di Aceh, pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

16 jam lalu

Top 3 Dunia; Daftar Orang dengan IQ Tertinggi di Dunia dan Israel Temukan 3 Jenazah Sandera

Top 3 Dunia, pada 18 Mei 2024, diurutan pertama berita tentang daftar orang tercerdas di dunia.

Baca Selengkapnya

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

23 jam lalu

Wantim Golkar Rekomendasikan Ahmed Zaki Iskandar Jadi Bakal Cagub Jakarta, Apa Alasannya?

Wantim Golkar mengakui popularitas Ahmed Zaki Iskandar tak setinggi kandidat lain seperti Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

1 hari lalu

Yusril Yakini Prabowo Tidak Mengulangi Kabinet 100 Menteri Era Soekarno

Yusril meyakini Kabinet 100 Menteri di era Presiden Soekarno tak akan berulang dalam pemerintahan Prabowo-Gibran

Baca Selengkapnya

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

1 hari lalu

Rumah Dinas Menteri di IKN Bisa Ditambah Jika Prabowo Bentuk Kementerian Baru, Pengamat: Pemborosan Anggaran

Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menyebut rumah dinas menteri di IKN bisa ditambah jika presiden terpilih Prabowo Subianto membentuk kementerian baru. Pengamat menilai hal ini sebagai bentuk pemborosan anggaran.

Baca Selengkapnya

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

1 hari lalu

3 RUU dalam Sorotan Publik: RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara

Dalam waktu berdekatan tiga RUU DPR mendapat sorotan publik yaitu RUU Penyiaran, RUU MK, dan RUU Kementerian Negara. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

1 hari lalu

Soal Isu Kementerian Bertambah Jadi 40, Yusril: Saya Belum Dengar Resmi dari Prabowo

Yusril Ihza Mahendra menyebut belum ada pembicaraan resmi soal wacana jumlah kementerian bertambah dalam Koalisi Indonesia Maju

Baca Selengkapnya