PBB Tiba-tiba Hentikan Bantuan Pangan ke Gaza di Tengah Pengungsi yang Kelaparan

Reporter

Tempo.co

Rabu, 21 Februari 2024 17:00 WIB

Pengungsi Palestina, yang meninggalkan rumah mereka akibat serangan Israel, berlindung di tenda kamp, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Rafah, di selatan Jalur Gaza, 14 Februari 2024. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa

TEMPO.CO, Jakarta - Badan pangan PBB menyatakan bahwa pihaknya telah menghentikan pengiriman bantuan ke Gaza utara meskipun terjadi kelaparan yang meluas pada pengungsi Palestina. Penghentian bantuan pangan setelah konvoi truk menghadapi tembakan dan penjarahan.

Badan Pangan PBB yaitu Program Pangan Dunia (WFP) melanjutkan pengiriman pada hari Minggu setelah terhenti selama tiga minggu. Namun konvoi bantuan pangan ini menghadapi kekacauan dan kekerasan karena runtuhnya ketertiban sipil.

Dua puluh minggu setelah Israel berperang melawan Hamas di Jalur Gaza, badan-badan PBB telah memperingatkan bahwa makanan dan air bersih sangat langka. WFP mengatakan timnya telah melaporkan tingkat keputusasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Badan yang bermarkas di Roma tersebut mengatakan pihaknya berencana mengirimkan truk makanan setiap hari selama tujuh hari. Namun pada hari Minggu konvoi tersebut diserang oleh penjarah. "Kami harus menangkis berbagai upaya yang dilakukan oleh orang-orang yang mencoba naik ke truk kami, kemudian menghadapi tembakan ketika kami memasuki Kota Gaza,” kata lembaga tersebut.

Pada hari Senin, perjalanan konvoi kedua ke utara menghadapi kekacauan dan kekerasan akibat runtuhnya ketertiban sipil. “Beberapa truk dijarah dan seorang sopir truk dipukuli. Tepung yang tersisa dibagikan secara spontan dari truk-truk di Kota Gaza, di tengah ketegangan tinggi dan kemarahan yang meledak-ledak,” kata WFP.

Advertising
Advertising

WFP mengatakan pihaknya terpaksa menghentikan pengiriman sampai kondisi memungkinkan distribusi aman. Ia menambahkan bahwa keputusan tersebut bukanlah keputusan yang bisa diambil dengan mudah. "Ini berarti situasi di sana akan semakin memburuk dan lebih banyak orang berisiko meninggal karena kelaparan.”

Sejak dimulainya perang, Gaza telah terjerumus ke dalam krisis pangan. Sementara itu bantuan dari luar sangat dibatasi.

Perang dimulai setelah serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan, yang mengakibatkan kematian sekitar 1.160 orang, sebagian besar warga sipil. Serangan Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 29.000 orang, sebagian besar perempuan dan anak-anak, menurut kementerian kesehatan wilayah tersebut.

AL ARABIYA

Pilihan editor: Rudal Korea Utara Ditembakkan ke Ukraina, Miliki Komponen Buatan Eropa dan AS

Berita terkait

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

2 jam lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

14 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

14 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

16 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

17 jam lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

17 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

17 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

18 jam lalu

Profil Gustavo Petro, Presiden Kolombia Tegas Putuskan Hubungan Diplomatik dengan Israel

Gustavo Petro, Presiden Kolombia ini menyatakan sikap negaranya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel karena genosida di Gaza Palestina.

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

18 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya