Rudal Korea Utara Ditembakkan ke Ukraina, Miliki Komponen Buatan Eropa dan AS

Reporter

Tempo.co

Rabu, 21 Februari 2024 12:18 WIB

Seorang pria memotret bagian-bagian dari rudal tak dikenal, yang diyakini pihak berwenang Ukraina dibuat di Korea Utara dan digunakan dalam serangan di Kharkiv awal pekan ini, di tengah serangan Rusia terhadap Ukraina, di Kharkiv, Ukraina 6 Januari 2024. REUTERS/Vyacheslav Madiyevskyy

TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah rudal Korea Utara yang ditembakkan ke Ukraina timur oleh Rusia ternyata mengandung ratusan komponen elektronik buatan perusahaan Eropa dan Amerika Serikat.

Menurut sebuah lembaga penelitian Inggris pada Selasa, komponen elektronik yang ditemukan pada rudal Korea Utara itu bila dilacak terhubung ke perusahaan-perusahaan yang berkantor pusat antara lain di Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Cina.

Hasil temuan dari lembaga Conflict Armament Research (CAR), yang menyelidiki senjata yang digunakan dalam konflik, menunjukkan bahwa Korea Utara memperoleh suku cadang dari luar negeri untuk memproduksi senjata.

Tindakan itu merupakan cara Pyongyang mengelak sanksi Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diberlakukan untuk mengekang program pengembangan rudal balistik dan nuklirnya.

CAR memeriksa puing-puing rudal buatan Korea Utara yang ditemukan pada 2 Januari di Kota Kharkiv, Ukraina timur.

Advertising
Advertising

Lembaga itu menemukan bahwa lebih dari 290 komponen elektronik rudal tersebut memiliki merek dari 26 perusahaan yang berbasis di Cina, Jerman, Jepang, Belanda, Singapura, Swiss, Taiwan, dan Amerika Serikat.

Dari komponen tersebut, sebesar 75,5 persen terkait ke perusahaan di Amerika Serikat, 11,9 persen ke perusahaan di Jerman, dan 3,1 persen ke perusahaan di Jepang, sementara sebagian besar komponen diproduksi dalam tiga tahun terakhir, kata CAR.

Berdasarkan temuan itu, CAR menyimpulkan bahwa rudal tersebut tidak mungkin dirakit sebelum Maret tahun lalu.

Korea Utara telah mengembangkan jaringan akuisisi yang kuat yang mampu mengelak, tanpa terdeteksi, dari sanksi (PBB) yang telah berlaku selama hampir dua dekade, kata CAR dalam laporannya.

Namun, lembaga itu tidak menyebutkan nama-nama perusahaan yang terhubung dengan komponen yang digunakan dalam rudal Korea Utara yang ditemukan di Ukraina tersebut.

Pilihan Editor: Ukraina Tunjukkan Rudal Korea Utara yang Dipakai Rusia Serang Kharkiv

BARRON’S | KYODO

Berita terkait

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

4 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

18 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

19 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

21 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

1 hari lalu

Kurangi Antrean yang Mengular, Bandara di Eropa Siap Terapkan FaceBoarding

Penerapan FaceBoarding diharapkan mampu mengurangi jumlah antrean yang biasanya mengular di bandara

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

1 hari lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

1 hari lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

1 hari lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

1 hari lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya