Generasi Muda di Cina Kini Lebih Senang Rebahan, Ogah Kerja Keras

Reporter

Tempo.co

Kamis, 15 Februari 2024 12:23 WIB

Sejumlah remaja antre untuk diperiksa kesehatan saat vaksin di Heihe, Cina, 3 Agustus 2021. Cina melaporkan 55 kasus baru Covid-19 yang ditransmisikan secara lokal pada 2 Agustus 2021. Virus Corona menyebar cepat seiring merebaknya varian Delta di lebih dari 20 kota dan 12 provinsi. China Daily via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Kaum muda di Cina kini lebih senang menghabiskan waktu pada hal-hal yang mereka sukai ketimbang bekerja keras. Padahal perekonomian Cina sedang di ambang melambat.

Salah satunya adalah Chu Yi. Perempuan berusia 23 tahun yang tinggal di Shanghai ini dulunya bekerja di sebuah perusahaan fesyen. Ia berhenti dari pekerjaannya dua tahun lalu karena dia harus sering bekerja lembur dan dia membenci bosnya.

Ia kini lebih sering menghabiskan waktu dengan rebahan. Chu sekarang bekerja dari rumah hanya satu hari dalam seminggu untuk sebuah perusahaan perjalanan. Waktunya lebih banyak dihabiskan dengan belajar membuat tato, sebagai bagian dari magang enam bulan untuk menjadi seniman tato penuh waktu.

Dia bukan satu-satunya generasi muda yang doyan rebahan. Meskipun tidak ada data mengenai berapa banyak anak muda Cina yang memilih keluar dari pekerjaan di perusahaan yang biasanya mereka ambil, tingkat pengangguran kaum muda naik ke rekor tertinggi sebesar 21,3 persen pada Juni 2023 di tengah krisis ekonomi.

Perekonomian Cina masih berjuang untuk kembali ke tingkat pertumbuhan sebelum pandemi. Beberapa lulusan perguruan tinggi Cina mengatakan bahwa mereka berdagang untuk mencari uang.

Advertising
Advertising

“Bagi saya, bekerja tidak ada artinya,” kata Chu. "Sebagian besar sepertinya untuk menyelesaikan pekerjaan manajermu dan membuat manajermu bahagia. Jadi aku memutuskan untuk tidak mau bekerja."

Ada sekitar 280 juta anak muda Cina yang menyukai gaya hidup seperti Chu, yang lahir antara 1995-2010. Survei menunjukkan bahwa Generasi Z ini adalah generasi paling pesimis di antara semua kelompok umur di negara tersebut.

Menenangkan generasi ini di tengah pertumbuhan ekonomi yang paling lambat dalam hampir setengah abad menghadirkan tantangan utama dalam pembuatan kebijakan bagi Presiden Xi Jinping. Bulan lalu Kementerian Sumber Daya Manusia mengatakan diperlukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan lapangan kerja pada tahun 2024, terutama bagi kaum muda.

REUTERS

Pilihan editor: Peran Istri Prabowo Dibahas Media Singapura, Pertama Kali RI Tanpa Ibu Negara?

Berita terkait

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

3 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

11 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

12 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

18 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

21 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

1 hari lalu

Eks Menteri Keamanan Panama Menang Pilpres dengan Dukungan Mantan Presiden

Eks menteri keamanan Panama memenangkan pilpres setelah menggantikan mantan presiden Ricardo Martinelli dalam surat suara.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

3 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya