Bank Sentral Israel Ingatkan Perekonomian Perlu Tindakan untuk Pulih dari Dampak Perang Gaza

Senin, 12 Februari 2024 08:00 WIB

Seorang Yahudi Ortodoks mengecek buah etrog yang akan digunakan dalam perayaan Sukkot di sebuah pasar di Yerusalem, 20 September 2018. REUTERS/Ammar Awad

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Sentral Israel Amir Yaron pada Minggu, 11 Februari 2024, mengklaim perekonomian Israel kuat dan akan pulih dari imbas operasi militer di Gaza. Meski demikian, dia menyerukan kepada pemerintah untuk mengatasi isu yang diangkat oleh Moody’s setelah lembaga pemeringkat kredit itu menurunkan peringkat kredit Israel.


“Kami tahu bagaimana cara pulih dari masa-masa sulit di masa lalu dan dengan cepat kembali ke kemakmuran. Perekonomian Israel memiliki kekuatan untuk memastikan hal yang sama juga akan terjadi saat ini,” katanya.


Yaron berpendapat, penting bagi pemerintah dan Knesset (parlemen Israel) untuk mengatasi masalah ekonomi yang diangkat dalam laporan tersebut guna meningkatkan kepercayaan pasar dan perusahaan pemeringkat terhadap Israel.



Sebelumnya, orang nomor satu di bank sentral Isarel ini telah mendesak Tel Aviv untuk menjaga disiplin fiskal dan memangkas anggaran belanja barang-barang yang tidak terkait dengan pembalasan Israel terhadap kelompok Hamas di Gaza. Peringatan itu telah dia suarakan sejak serangan lintas batas Hamas yang menewaskan 1.139 orang di Israel selatan pada 7 Oktober 2023. Sedangkan serangan pasukan Israel telah menewaskan hampir 28 ribu orang dan membuat 67.459 lainnya luka-luka di Gaza.

Advertising
Advertising

Pembombardiran Israel juga telah membuat jutaan warga Gaza terpaksa mengungsi. Menurut badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina atau UNRWA. jumlah pengungsi mencapai 1,5 juta orang di Rafah,


Penurunan peringkat kredit Israel yang pertama kalinya dilakukan oleh Moody's dengan memangkas peringkat Negeri Bintang Daud itu menjadi level “A2”, atau lima tingkat di atas peringkat investasi. Penurunan itu dilakukan dari A1 pada Jumat, 9 Februari 2024. Moody’s juga mempertahankan prospek kredit Israel pada tingkat negatif, yang artinya penurunan peringkat lebih lanjut mungkin terjadi.



Badan pemeringkat kredit tersebut memberikan alasan risiko politik dan fiskal yang signifikan dari perang di Gaza, dan menambahkan bahwa “defisit anggaran Israel akan jauh lebih besar dari perkiraan sebelum konflik”.


Penurunan peringkat tersebut, jika berkepanjangan atau mengarah pada tindakan serupa lebih lanjut, akan meningkatkan biaya pinjaman bagi Israel. Hal itu juga dapat menyebabkan pemotongan anggaran serta kenaikan pajak untuk menjaga agar defisit anggaran tidak berada di kondisi lepas tak terkendali.



Rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Israel, kata Moody’s, tampaknya akan mencapai puncaknya sebanyak 67 persen pada 2025, dibandingkan 62,1 persen pada 2023. Rasio tersebut jauh lebih tinggi di masa lalu selama periode krisis ekonomi bagi Israel, namun sebelumnya “tidak pernah ada penundaan dalam pembayaran utang pemerintah,” kata Yaron.


Anggota parlemen Israel pada pekan lalu memberikan persetujuan awal terhadap revisi anggaran negara 2024 yang menambahkan puluhan miliar shekel untuk membiayai perang dan memberi kompensasi kepada mereka yang terkena dampak, serta peningkatan defisit anggaran tahun ini menjadi 6,6 persen PDB dari 2,25 persen. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada Jumat, 9 Februari 2024, menanggapi keputusan Moody’s dengan mengatakan peringkat Israel akan kembali naik segera setelah pihaknya memenangkan perang.


REUTERS

PIlihan editor: Raja Charles III Berterima Kasih atas Dukungan Publik setelah Diagnosis Kanker

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

8 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

11 jam lalu

Terkini: Pesangon 233 Mantan Pekerja Pabrik Sepatu Bata Dibayarkan Senin, Penipuan Oknum Pegawai Bank ke Nasabah Sering Terjadi OJK Bilang Begini

Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Cabang Purwakarta memastikan 233 pekerja pabrik Sepatu Bata yang di PHK akan menerima pesangon pada Senin.

Baca Selengkapnya

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

11 jam lalu

Whistleblower Israel Ungkap Penyiksaan Tahanan Palestina dari Gaza di Penjara Negev

Para pengungkap fakta atau whistleblower Israel mengungkapkan kondisi tahanan Palestina di sebuah pangkalan militer yang digunakan sebagai penjara

Baca Selengkapnya

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

12 jam lalu

Ketegangan Global, Airlangga: Ekonomi RI Masih Lebih Baik Dibanding Negara Lain

Airlangga mengatakan setiap kali ada krisis ketegangan, emas dijadikan sebagai safe haven.

Baca Selengkapnya

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

15 jam lalu

Tepat Dua Tahun Lalu, Jurnalis Shireen Abu Akleh Tewas Ditembak Tentara Israel

Israel dikenal kerap membunuh jurnalis, salah satu yang menyita perhatian dunia adalah Shireen Abu Alkeh, wartawati Al Jazeera.

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

16 jam lalu

Kisah Israel Diterima Jadi Anggota PBB 75 Tahun Lalu, Diwarnai Pendudukan dan Pengusiran Paksa Warga Palestina

Pemberian mandat negara Israel didasari anggapan warga Yahudi berhak jadi tuan atas nasib sendiri seperti halnya semua bangsa lainnya yang berdaulat.

Baca Selengkapnya

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

16 jam lalu

Mengenal Rapper Macklemore yang Meluncurkan Lagu Dukungan untuk Palestina

Rapper Amerika Serikat Macklemore baru-baru ini merilis lagu Hind's Hall

Baca Selengkapnya