DPR AS Tolak RUU Bantuan Rp276 Triliun untuk Israel

Rabu, 7 Februari 2024 12:30 WIB

Seorang demonstran membakar bendera Amerika Serikat saat berunjukrasa di depan kedutaan besar Israel di Panama (31/12). Mereka menentang serangan Israel ke Jalur Gaza. Foto: AP/Sky Gilbar

TEMPO.CO, Jakarta - DPR Amerika Serikat pada Selasa, 6 Februari 2024, menolak rancangan undang-undang (RUU) yang disorongkan Partai Republik mengenai bantuan finansial sebesar US$17,6 miliar (Rp276 triliun) untuk Israel. Alih-alih mendukung RUU ini, Partai Demokrat mengatakan mereka ingin mengupayakan aturan gabungan yang juga akan memberi bantuan ke Ukraina, pendanaan bantuan kemanusiaan internasional, dan dana baru untuk keamanan perbatasan Amerika Serikat.



RUU bantuan finansial untuk Israel tersebut di DPR AS memperoleh 250 suara menolak dan banding. Meski suara yang diberikan sebagian besar sejalan dengan partai masing-masing, 14 perwakilan dari Partai Republik menentang RUU tersebut dan 46 dari Partai Demokrat justru mendukung. Mereka yang menentang berpendapat RUU ini tidak bertanggung jawab secara finansial.



Anggota Partai Republik Thomas Massie, yang sudah lama menentang upaya bantuan ke luar negeri, mengatakan Israel memiliki rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang lebih rendah dibandingkan Amerika Serikat.



“Paket pengeluaran ini tidak memiliki kompensasi, sehingga akan menambah utang kita sebesar $14,3 miliar ditambah bunga,” tulis Massie ketika mengumumkan penolakannya di media sosial X.



Israel biasanya menerima dukungan bipartisan kuat di DPR AS. Tetapi para penentang mengatakan RUU ini adalah taktik politik untuk mengalihkan perhatian dari penolakan Partai Republik terhadap sebuah RUU di Senat yang gencar didorong oleh Partai Demokrat.

Advertising
Advertising



Rancangan yang dimaksud adalah dana sebesar US$118 miliar (Rp1,8 kuadriliun) untuk perombakan kebijakan imigrasi Amerika Serikat serta dana baru untuk keamanan perbatasan dengan bantuan darurat miliaran dolar bagi Ukraina, Israel, dan mitra-mitra di kawasan Indo-Pasifik. Sebelumnya Gedung Putih pada Senin, 5 Februari 2024, mengeluarkan pernyataan yang mendukung RUU gabungan ini, mengatakan RUU bantuan Israel yang didorong Partai Republik merupakan tindakan politik semata.



“Pemerintah sangat menentang taktik yang tidak melakukan apa pun untuk mengamankan perbatasan, tidak melakukan apa pun untuk membantu rakyat Ukraina mempertahankan diri dari agresi Putin, gagal mendukung keamanan sinagoga, masjid, dan tempat ibadah rentan di Amerika, dan menolak bantuan kemanusiaan kepada warga sipil Palestina, yang mayoritas adalah perempuan dan anak-anak,” kata Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih.



Bersamaan dengan pernyataan tersebut, Presiden Joe Biden juga berjanji akan memveto RUU bantuan Israel di DPR. Sedangkan Ketua DPR AS Mike Johnson dari Partai Republik sebelumnya mengatakan RUU gabungan yang didorong Partai Demokrat telah mati sejak awal, bahkan sebelum diperkenalkan di Senat. Para pemimpin Partai Republik di Senat mengatakan pada Selasa, 6 Februari 2024, mereka berpikir beleid tersebut tidak akan memperoleh cukup suara untuk disahkan.



Para pendukung RUU bantuan untuk Israel menekankan aturan tersebut bukan tindakan politik, seperti yang dikatakan Partai Demokrat. Mereka bilang RUU itu penting untuk bergerak cepat mendukung Israel selagi negara sekutu AS itu merespons serangan Hamas.



Sementara, beberapa anggota Partai Demokrat mengecam RUU tersebut karena dianggap gagal memberikan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina, yang sedang mengalami serangan besar-besaran oleh pasukan Israel di Gaza sejak Oktober 2023.



Ini merupakan kedua kalinya DPR AS melakukan pemungutan suara mengenai RUU bantuan untuk Israel sejak serangan lintas batas Hamas pada 7 Oktober. DPR AS, yang anggotanya mayoritas dari Partai Republik, sempat berhasil mengesahkan RUU bantuan untuk Israel pada November 2023, tetapi tidak disetujui di Senat yang mayoritas Demokrat.



Sementara Kongres AS, yang terdiri dari DPR dan Senat, telah kesulitan mencari cara mengirim bantuan keamanan ke luar negeri, khususnya ke Ukraina yang sedang melawan invasi Rusia. Biden sudah dua kali mengirimkan permintaan ke Kongres untuk anggaran belanja darurat, yang terakhir dilakukannya pada Oktober.



REUTERS

Pilihan editor: India Lepaskan Burung Merpati yang Dikira Mata-mata Cina

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

47 menit lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

2 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

3 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

4 jam lalu

Biden Sebut Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

5 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

6 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

7 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

16 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

17 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

18 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya