Cina Canangkan Tahun Promosi Konsumsi untuk Genjot Pertumbuhan Ekonomi

Reporter

Antara

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 27 Januari 2024 07:00 WIB

Pelanggan berbelanja pakaian di sebuah kios di dalam pasar grosir di Beijing, Cina 8 September 2023. REUTERS/Tingshu Wang/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Cina mencanangkan 2024 sebagai "Tahun Promosi Konsumsi" untuk meningkatkan permintaan dalam negeri sebagai motor pertumbuhan ekonomi negara tersebut.

"Tahun ini kami tetapkan sebagai 'Tahun Promosi Konsumsi' dengan kata kunci 'ekspansi berkelanjutan'. Kami akan bekerja sama dengan kementerian dan pemerintah daerah untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan promosi guna mendorong konsumsi masyarakat," kata Menteri Perdagangan China Wang Wentao dalam konferensi pers di Beijing, Jumat, 26 Januari 2024.

Pemerintah Cina, kata Wang Wentau, akan menggabungkan festival tradisional, hari libur nasional, dan acara belanja lainnya termasuk festival belanja daring untuk merayakan musim semi, musim dingin atau perayaan lainnya.

"Sekarang sedang berlangsung Festival Tahun Baru daring, misalnya dengan membelikan hadiah bagi keluarga dan teman. Contoh lain, kami akan menyoroti karakteristik lokal dan mendukung semua daerah untuk mengeksplorasi keunggulan mereka sendiri dan mengembangkan acara ikonik masing-masing daerah," kata Wang.

Ia memberi contoh acara "Beijing-Tianjin-Hebei Consumption Season", "Shanghai's Five-Year Shopping Festival", "Zheli Consumption" di Zhejiang, dan "Aishang Chongqing" di Chongqing sebagai momen peningkatan konsumsi masyarakat.

"Kami juga akan mendorong perdagangan mobil dan peralatan rumah tangga. Keduanya merupakan poin kunci dalam mendorong konsumsi tahun ini," kata Wang.

Menurut data Kementerian Perdagangan Cina, jumlah mobil adalah sekitar 340 juta unit pada 2023 dan peralatan rumah tangga utama seperti lemari es, mesin cuci, dan AC melebihi 3 miliar unit dalam periode sama.

Pada saat yang sama, mobil dan peralatan rumah tangga adalah jenis barang yang sangat sistematis, memerlukan produksi, pasokan dan pemasaran dari hulu dan hilir yang didukung pemerintah, perusahaan dan masyarakat baik secara daring maupun luring.

"Sehingga kami akan memperkuat peningkatan teknologi, konsumsi energi, emisi dan standar lain sebagai daya tariknya sekaligus menstabilkan dan memperluas konsumsi tradisional agar bisa memenuhi kebutuhan penggantian dua jenis barang tersebut," tambah Wang.

Cara selanjutnya untuk mendorong konsumsi menurut Wang adalah dengan mempromosikan "produk trendi dari dalam negeri".

"Kini, produk dalam negeri yang berkualitas dan mengusung budaya tradisional unggulan. Kami mengidentifikasi 300 'merek unggulan China' sesuai dengan peraturan dan standar yang relevan. Merek-merek ini memenuhi kebutuhan keinginan pasar atas barang yang modis, khusus dan personal, sehingga disukai konsumen, khususnya generasi muda," jelas Wang.

Wang juga mengakui bahwa situasi eksternal untuk perdagangan luar negeri pada 2024 semakin kompleks dan rumit.

"Di satu sisi, permintaan memang melemah seperti perkiraan Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyatakan pertumbuhan ekonomi global akan melambat menjadi 2,9 persen. Di sisi lain, kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan, meningkatnya proteksionisme perdagangan, konflik geopolitik dan eskalasi konflik seperti blokade jalur pelayaran di Laut Merah baru-baru ini, telah mengganggu perdagangan internasional," ungkap Wang.

Biro Statistik Nasional (NBS) China menyebut Produk Domestik Bruto (PDB) China sebesar 5,2 persen pada 2023 yaitu mencapai 126,06 triliun yuan (sekitar 17,71 triliun dolar AS).

Dari jumlah tersebut, konsumsi dalam negeri menjadi penyumbang terbesar yaitu 82,5 persen.

Sedangkan sektor ekspor dan impor China pada 2023 mencapai 41,76 triliun yuan atau tumbuh sebesar 0,2 persen dibanding pada 2022. Investasi asing di China pada periode yang sama adalah 163,25 miliar dolar AS atau setara dengan 1,13 triliun yuan atau lebih rendah dibanding tahun 2021 dan 2022.

Namun pemerintah China menyebut struktur investasi China semakin membaik dengan investasi ke industri teknologi tinggi mencapai 37,4 persen (meningkat 1,3 poin dibanding 2022) selanjutnya adalah sektor manufaktur (27,9 persen) atau meningkat 1,6 persen dibanding 2022.

Pilihan Editor Netanyahu Puji ICJ Tidak Perintahkan Gencatan Senjata, tapi Menolak Putusan Soal Genosida

Berita terkait

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

9 jam lalu

Ajudan Klaim Pembicaraan Vladimir Putin dan Xi Jinping Sangat Sukses

Seorang ajudan dari Pemerintah Rusia mengklaim Vladimir Putin dan Xi Jinping bertemu dalam "suasana hati yang sedang baik" di Beijing.

Baca Selengkapnya

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

2 hari lalu

Xi Jinping dan Putin Makin Mesra, Janjikan Hubungan Lebih Erat

Putin mengunjungi Cina dan bertemu Xi Jinping setelah dilantik kembali sebagai Presiden Rusia.

Baca Selengkapnya

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

2 hari lalu

Terkini: Ini Peserta BPJS Kesehatan yang Tak Bisa Naik Kelas Rawat Inap, Airlangga soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh BPJS Kesehatan mulai tahun depan menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).

Baca Selengkapnya

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

2 hari lalu

Airlangga Soal Target Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen: Semoga Geopolitik Berubah

Untuk jadi negara maju Airlangga sebut pemerintah memproyeksikan ekonomi harus di atas 5 persen

Baca Selengkapnya

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

3 hari lalu

Putin Tiba di Cina atas Undangan Xi Jinping, Pertama Sejak Terpilih Kembali

Presiden Rusia Vladimir Putin tiba di ibu kota Cina, Beijing, untuk memulai kunjungan resmi selama dua hari atas undangan Xi Jinping

Baca Selengkapnya

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

3 hari lalu

Cina kepada Pemimpin terpilih Taiwan: Pilih Damai atau Perang

Cina menganggap Taiwan sebagai provinsi yang memisahkan diri, namun Taiwan bersikeras pihaknya sudah memiliki pemerintahan independen sejak 1949.

Baca Selengkapnya

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

3 hari lalu

Kalah dari Cina, Biden Naikkan Tarif Impor Termasuk Mobil Listrik

Biden memutuskan menaikkan tarif impor produk Cina termasuk mobil listrik dan baterainya.

Baca Selengkapnya

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

3 hari lalu

Prabowo Yakin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Bisa Tembus 8 Persen

Prabowo mengatakan Indonesia bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam 2-3 tahun mendatang.

Baca Selengkapnya

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

3 hari lalu

5 Proyek Besar Cina di Era Presiden Jokowi

Hubungan ekonomi Cina-Indonesia disebut mencapai masa keemasan di era Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

4 hari lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya