Paus Fransiskus: Pemberkatan Pasangan LGBT Bukan Persetujuan pada Gaya Hidup

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 27 Januari 2024 08:00 WIB

Paus Fransiskus mengadakan audiensi umum mingguan, di aula Paulus VI di Vatikan, 3 Januari 2024. Media Vatikan/Handout via REUTERS/File Foto

TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus mengatakan bahwa dokumen Vatikan tentang pemberkatan bagi pasangan sesama jenis bukan sebuah persetujuan terhadap gaya hidup LGBT yang dianggap oleh Gereja berpotensi menimbulkan dosa, namun merupakan sebuah bentuk dukungan pada individu yang berusaha untuk lebih dekat dengan Tuhan.

Ini adalah kedua kalinya dalam beberapa minggu terakhir Paus Fransiskus berusaha mengklarifikasi deklarasi 18 Desember tersebut, yang menyebabkan perdebatan luas di Gereja, dimana para uskup di beberapa negara menolak membiarkan para imam mereka menerapkannya. Dia pertama kali melakukannya dalam sebuah wawancara televisi Italia pada 14 Januari 2024.

Komentar terbarunya disampaikan dalam pidato kepada anggota departemen doktrin Vatikan. Pemimpinnya, Kardinal Victor Manuel Fernandez, telah melakukan serangkaian wawancara untuk mengklarifikasi maksud dari dokumen tersebut, yang dikenal dengan judul Latin Fiducia Supplicans (Memohon Kepercayaan).

Tujuan dari pemberkatan tersebut, kata Paus Fransiskus, adalah “untuk secara nyata menunjukkan kedekatan Tuhan dan Gereja kepada semua orang yang, ketika berada dalam situasi yang berbeda, meminta bantuan untuk melanjutkan – terkadang untuk memulai – perjalanan iman.”

Gereja mengajarkan bahwa seks sesama jenis adalah dosa dan bahwa orang-orang yang memiliki ketertarikan terhadap sesama jenis, yang tidak dianggap berdosa, harus berusaha untuk tetap suci.

Paus mengatakan bahwa meskipun “kesempurnaan moral” tidak diperlukan bagi orang-orang yang mencari berkat semacam itu, hal itu tidak dimaksudkan untuk membenarkan hubungan yang dianggap tidak wajar oleh Gereja.

Advertising
Advertising

“Ketika sebuah pasangan datang secara spontan untuk meminta hal tersebut, maka yang diberkahi bukan pasangannya, tapi orang-orang yang bersama-sama telah memintanya. Bukan pasangannya, tapi orangnya,” kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus menekankan bahwa pemberkatan seperti itu hendaknya tidak diberikan dalam konteks liturgi. Dokumen tersebut mengatakan bahwa pemberkatan harus dilakukan secara diam-diam dan tidak disertai dengan kemegahan atau perlengkapan upacara apa pun yang ditemukan di pesta pernikahan.

Sejak terpilih pada 2013, Paus Fransiskus telah berusaha membuat Gereja, dengan 1,35 miliar anggotanya, lebih ramah terhadap kelompok LGBT, tanpa mengubah doktrin moral.

Dalam pidatonya pada hari Jumat, Paus Fransiskus tampaknya mengakui penolakan terhadap dokumen tersebut, khususnya di Afrika, di mana para uskup secara efektif menolaknya dan di beberapa negara di mana aktivitas sesama jenis dapat mengakibatkan hukuman penjara atau bahkan hukuman mati.

Paus Fransiskus mengatakan bahwa ketika pemberkatan diberikan, para imam harus “secara alami mempertimbangkan konteks, kepekaan, tempat di mana seseorang tinggal dan cara yang paling tepat untuk melakukannya”.

REUTERS

Pilihan Editor Ini Keputusan Lengkap ICJ Soal Gugatan Afrika Selatan terhadap Israel

Berita terkait

Paus Fransiskus Hitung Mundur Tahun Suci dengan Tema 'Harapan'

2 hari lalu

Paus Fransiskus Hitung Mundur Tahun Suci dengan Tema 'Harapan'

Paus Fransiskus secara resmi memproklamirkan sebagai Tahun Suci yang dimulai pada akhir Desember.

Baca Selengkapnya

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

5 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

6 hari lalu

TPNPB-OPM Rampas Ponsel dan Laptop Jemaat Gereja di Pegunungan Bintang, Warga Disebut Bersembunyi ke Hutan

TPNPB-OPM mendatangi jemaat gereja di Distrik Borme, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua Pegunungan, pada Ahad, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

7 hari lalu

Polisi Sebut KKB Serang Jemaat Gereja yang Sedang Ibadah Minggu di Pegunungan Bintang Papua

Polisi menyebut Kelompok Kriminal Bersenjata menyerang jemaat gereja yang tengah ibadah minggu di Distrik Borme, Pegunungan Bintang Papua.

Baca Selengkapnya

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

7 hari lalu

Taman Doa Our Lady of Akita PIK 2 Resmi Dioperasikan, Jadi Destinasi Wisata Rohani

Taman doa yang berlokasi di Kawasan Osaka PIK 2 yang menjadi destinasi wisata rohani ini di desain sama persis dengan gereja aslinya di Akita, Jepang.

Baca Selengkapnya

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

12 hari lalu

Rebutan Lahan Parkir Gereja, Jari Juru Parkir Digigit hingga Putus

Iwan Masito, seorang juru parkir dibekuk unit Reskrim Polsek Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

15 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Kuburan Massal di Gaza, Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah

Top 3 Dunia dibuka dengan kabar tentang temuan kuburan massal di Gaza oleh badan layanan Palestina berisi 210 jasad.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

20 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

21 hari lalu

Kongres Pemuda Indonesia Laporkan Pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya atas Kasus Penistaan Agama

Ketua Kongres Pemuda Indonesia atau KPI Jakarta Sapto Wibowo Sutanto melaporkan pendeta Gilbert Lumoindong ke Polda Metro Jaya pada 19 April 2024.

Baca Selengkapnya