Biden: Serangan AS ke Houthi Yaman Tak Bikin Mereka Gentar

Reporter

Tempo.co

Jumat, 19 Januari 2024 19:38 WIB

Pesawat RAF Typhoon kembali ke RAF Akrotiri setelah menyerang sasaran militer di Yaman selama operasi koalisi pimpinan AS, yang ditujukan pada milisi Houthi yang didukung Iran yang telah menargetkan pelayaran internasional di Laut Merah, di Siprus, d12 Januari 2024. Pesawat RAF Typhoon adalah jet tempur multi-peran dengan mesin ganda generasi keempat yang berkemampuan tinggi dan sangat lincah. Sgt Lee Goddard/UK MOD/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengakui serangan AS dan sekutu mereka yang menargetkan kelompok Houthi Yaman tidak membuat kelompok tersebut gentar dan menghentikan serangan di Laut Merah.

Meski demikian, Biden menegaskan serangan terhadap kelompok pemberontak Yaman itu akan terus dilakukan.

"Pertanyaannya, apakah serangan AS dan sekutu menghentikan Houthi? Tidak. Apakah kami akan terus melakukannya? Ya," kata Biden kepada wartawan di Gedung Putih pada Kamis, sebelum berangkat ke negara bagian North Carolina, seperti dilansir Aljazeera, Jumat 19 Januari 2024.

Pada Kamis, AS meluncurkan gelombang kelima serangan udara terhadap Houthi, menargetkan rudal balistik anti-kapal, menurut keterangan resmi Gedung Putih.

Juru bicara Dewan Keamanan Nasional, John Kirby, mengatakan di pesawat Air Force One bahwa serangan tersebut menargetkan "beberapa" rudal yang "sedang siap untuk ditembakkan ke Laut Merah." Kirby mengatakan rincian tambahan akan disediakan oleh Komando Sentral AS.

Advertising
Advertising

"Kami tidak mencari konflik di wilayah ini. Tetapi kita harus dapat bertindak untuk membela diri tidak hanya untuk kapal dan pelaut kita, tetapi juga untuk kapal dagang dan pelaut internasional di Laut Merah," katanya.

"Serangan-serangan ini akan terus berlanjut selama diperlukan untuk mengganggu dan merusak kemampuan Houthi melakukan serangan-serangan ini," kata Kirby.

Juru bicara Pentagon Sabrina Singh mengatakan dalam pengarahan selanjutnya bahwa Houthi harus mengambil keputusan untuk menghentikan serangan tersebut.

“Kami tidak pernah mengatakan bahwa Houthi akan segera berhenti,” kata Singh, seraya menambahkan bahwa menghentikan serangan adalah “kepentingan terbaik” kelompok tersebut.

“Anda telah melihat bahwa kami telah mampu menurunkan dan sangat mengganggu serta menghancurkan sejumlah besar kemampuan mereka sejak Kamis. Namun merekalah yang menentukan kapan mereka memutuskan untuk berhenti mengganggu pelayaran komersial, pelaut tak berdosa yang sedang transit di Laut Merah.”

Kelompok Houthi telah melakukan serangan berulang kali terhadap kapal kargo terkait Israel di Laut Merah, saluran utama perdagangan global, sebagai bentuk dukungan terhadap warga Palestina yang dibombardir Israel di Gaza.

Lebih dari dua lusin kapal telah diserang oleh kelompok tersebut sejak mereka menyita kapal Galaxy Leader yang terkait dengan Israel pada November.

Serangan tersebut telah memaksa beberapa operator pelayaran terbesar di dunia untuk mengalihkan kapal mereka ke sekitar ujung selatan Afrika, sehingga sangat mengganggu perdagangan global.

AS dan mitranya bulan lalu meluncurkan pasukan multinasional, Operation Prosperity Guardian, untuk melindungi kapal komersial dari serangan drone dan rudal di jalur air tersebut.

Pilihan Editor: Houthi Jamin Keamanan Kapal Rusia dan Cina di Laut Merah

ALJAZEERA

Berita terkait

Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

1 jam lalu

Pertamina International Shipping Jadi Top Tier Pengangkut LPG Asia Tenggara

PT Pertamina International Shipping (PIS) memperkuat posisinya sebagai pengangkut LPG 'top tier' di Asia Tenggara dengan menambah dua kapal tanker gas raksasa Very Large Gas Carrier (VLGC), yakni Pertamina Gas Caspia dan Pertamina Gas Dahlia.

Baca Selengkapnya

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

3 jam lalu

Menjelang Pelantikan Presiden, Kapal Perang Amerika Serikat Berlayar Melintasi Selat Taiwan

Kapal perang Amerika Serikat berlayar melintasi Selat Taiwan pada Rabu, 8 Mei 2024, atau kurang dari dua pekan sebelum presiden Taiwan yang baru

Baca Selengkapnya

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

5 jam lalu

USAID dan Kementerian Agama Bikin Acara Global Santri Fest

USAID bekerja sama dengan Kementerian Agama RI mengadakan yang ditujukan memberikan informasi praktis bagi para santri soal beasiswa di Amerika Serika

Baca Selengkapnya

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

7 jam lalu

Ini Alasan AS Hentikan Pengiriman Bom ke Israel

Amerika Serikat telah menangguhkan pengiriman senjata ke Israel, termasuk bom-bom berat yang digunakan oleh sekutu AS tersebut di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

7 jam lalu

Sivitas Akademika Universitas Andalas Gelar Aksi Bela Palestina: Unand Student For Justice In Palestine

Setelah puluhan kampus di Amerika, kini sivitas akademika Universitas Andalas (Unand) gelar aksi bela Palestina dengan tema Unand Student For Justice.

Baca Selengkapnya

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

8 jam lalu

Joe Biden Janji Tunda Pengiriman Senjata Jika Israel Nekat Serang Rafah

Joe Biden untuk pertama kali mengutarakan ke publik akan menahan senjata untuk Tel Aviv jika tentara Israel melakukan invasi ke Rafah

Baca Selengkapnya

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

8 jam lalu

AS Tangguhkan Pengiriman JDAM ke Israel, Apa Kelebihan dan Kelemahan Bom Ini?

AS untuk pertama kalinya secara terbuka berjanji untuk menangguhkan pengiriman JDAM ke Israel sebagai tanggapan invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

10 jam lalu

Pengusaha Angkutan Sungai Harap Ada Penyesuaian Tarif Angkutan Penyeberangan

Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan (Gapasdap) berharap ada penyesuaian tarif pada angkutan kapal penyeberangan.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

22 jam lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

22 jam lalu

Bahama Secara Resmi Akui Palestina Sebagai Negara

Bahama secara resmi mengakui negara Palestina. Sebelumnya sejumlah negara melakukan hal serupa.

Baca Selengkapnya