Presiden Israel: Normalisasi dengan Arab Saudi Kunci Mengakhiri Perang
Editor
Dewi Rina Cahyani
Jumat, 19 Januari 2024 11:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Israel, Isaac Herzog, mengatakan pada hari Kamis bahwa normalisasi hubungan Israel dengan Arab Saudi akan menjadi elemen kunci untuk mengakhiri perang. Saat berpidato di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Herzog mengatakan Tel Aviv kehilangan kepercayaan terhadap proses perdamaian, karena mereka melihat teror diagung-agungkan oleh tetangganya.
“Jika Anda bertanya kepada rata-rata orang Israel saat ini tentang kondisi mental mereka, tidak ada orang waras yang mau memikirkan apa yang akan menjadi solusi dari perjanjian perdamaian,” ujarnya dalam pernyataan yang dikutip oleh surat kabar The Times of Israel .
Isaac Herzog mengatakan bahwa hancurnya Hamas akan memungkinkan masa depan yang lebih baik bagi warga Palestina yang merupakan tetangga Israel.
Pembicaraan perdamaian yang disponsori AS antara Palestina dan Israel gagal pada 2014. Sebabnya Israel menolak untuk menghentikan pembangunan pemukiman di Tepi Barat yang diduduki.
Beberapa laporan bermunculan mengenai kemungkinan normalisasi hubungan antara Israel dan Arab Saudi sebelum pecahnya konflik Gaza pada 7 Oktober.
Pada hari Rabu, Menteri Luar Negeri Saudi Faisal Bin Farhan mengatakan kepada forum Davos bahwa Israel tidak dapat menikmati perdamaian tanpa pembentukan Negara Palestina.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas oleh Hamas, yang menurut Tel Aviv menewaskan sekitar 1.200 orang.
Namun, sejak saat itu, Haaretz mengungkap bahwa helikopter dan tank tentara Israel telah membunuh banyak dari 1.139 tentara dan warga sipil yang diklaim oleh Israel telah dibunuh oleh Perlawanan Palestina.
Setidaknya 24.620 warga Palestina telah terbunuh. Sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, dan 61.830 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Palestina.
Serangan Israel telah menyebabkan 85 persen penduduk Gaza menjadi pengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur di wilayah kantong tersebut rusak atau hancur, menurut PBB.
ANADOLU | MIDDLE EAST MONITOR
Pilihan editor: Pakistan Mengamuk! Balas Serang Iran hingga Sebabkan 9 Orang Tewas