Kasus Positif Covid-19 di Rusia Naik

Reporter

Tempo.co

Kamis, 18 Januari 2024 18:00 WIB

Seorang pekerja medis menyuntikkan vaksin Covid-19 bernama Sputnik V pada seorang sukarelawan dalam uji klinis tahap tiga di Moskow, Rusia, 15 September 2020. Rusia telah mengumpulkan sebanyak 55.000 orang relawan yang bersedia ikut serta dalam pengujian klinis vaksin Covid-19. Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr

TEMPO.CO, Jakarta - Anna Popova, Kepala bidang pengawas kesehatan Rospotrebnadzor Rusia, pada Rabu 17 Januari 2024, mengumumkan vaksin virus corona untuk melawan Covid-19 sudah tidak lagi dibutuhkan. Namun begitu, masyarakat diminta tetap waspada.

Pengumuman itu disampaikan Popova di tengah naiknya jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit. Menurut Popova, puncak gelombang Covid-19 di Rusia sudah lewat dan kenaikan kasus positif Covid-19 saat ini bersifat musiman. Dengan begitu, Rusia tidak akan meluncurkan kampanye suntik massal vaksin virus corona.

“Kenaikan jumlah kasus Covid-19 pada musim gugur sudah lewat,” kata Popova, dalam sebuah wawancara dengan Rossiya 24.

Advertising
Advertising

Covid-19 sekarang ini bukan satu-satunya penyakit pernafasan yang ada di seluruh dunia. Otoritas kesehatan Rusia menekankan virus corona sekarang sudah dianggap seperti flu biasa dan virus penyerang pernafasan lainnya walau jumlah kasus saat ini mengalami kenaikan. Kendati ada fakta kenaikan kasus positif Covid-19, virus ini secara umum baru-baru ini memperlihatkan kecenderungan penularan yang melambat.

Berdasarkan catatan, Popova mengungkap jumlah pasien positif Covid-19 yang dirawat di rumah sakit mengalami kenaikan sekitar 40 persen. Dia mengartikan, angka itu naik karena ada orang-orang yang kena virus corona, namun memutuskan di rawat di rumah saja. Ketika mereka ke dokter untuk meminta bantuan, terkadang kondisinya ‘sudah agak terlambat’ untuk perawatan. Namun mereka tetap di rawat di rumah sakit.

Sebelumnya pada November 2023, Popova melaporkan gelombang baru Covid-19 di Negeri Beruang Merah tersebut. Gamaleya National Center for Epidemiology and Microbiology, yakni sebuah lembaga yang mengembangkan vaksin virus corona Sputnik V, menyatakan vaksin yang sebelumnya disuntikkan – sudah hilang kemanjurannya dan vaksin virus corona versi terbaru sedang dipersiapkan untuk diluncurkan pada Maret 2024 untuk menargetkan varian baru Covid-19.

Sumber: RT.com

Pilihan editor: India dan Indonesia Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

2 jam lalu

Vaksin AstraZeneca Tidak Diedarkan Lagi di Dunia, Begini Dampaknya untuk Indonesia

Epidemiolog menilai penarikan stok vaksin AstraZeneca dari pasar global tak berpengaruh terhadap penanganan Covid-19 saat ini.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

6 jam lalu

Ramai soal Efek Samping Langka AstraZeneca, Begini Cara Cek Jenis Vaksin Covid-19 yang Pernah Diterima

Pengecekan status dan jenis vaksin Covid-19 bisa dicek melalui aplikasi SatuSehat

Baca Selengkapnya

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

9 jam lalu

Bukan Akibat Efek Samping, Ini Kata AstraZeneca yang Tarik Stok Vaksin Covidnya di Dunia

Perusahaan farmasi AstraZeneca telah memutuskan menarik stok vaksin Vaxzefria dari seluruh dunia. Waktunya bareng dengan sidang gugatan.

Baca Selengkapnya

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

11 jam lalu

Rusia Ancam Prancis Akan Buru Tentaranya Jika Dikirim ke Ukraina

Rusia menemukan banyak warga negara Prancis yang tewas di Ukraina.

Baca Selengkapnya

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

1 hari lalu

Ukraina Gagalkan Rencana Pembunuhan Presiden Volodymyr Zelensky

Dinas Keamanan Ukraina mengatakan mereka menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Presiden Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

1 hari lalu

Ukraina Temukan Puing Rudal Balistik Korea Utara di antara Bukti Serangan Rusia

Jaksa penuntut negara Ukraina memeriksa puing-puing dari 21 dari sekitar 50 rudal balistik Korea Utara yang diluncurkan oleh Rusia.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

1 hari lalu

Vladimir Putin Kembali Dilantik sebagai Presiden Rusia untuk Periode Kelima

Vladimir Putin kembali menjabat sebagai presiden Rusia untuk periode kelima selama enam tahun ke depan. Bakal mengalahkan rekor Stalin.

Baca Selengkapnya

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

1 hari lalu

Pembangunan RS Muara Badak Siap Rampung Akhir Tahun

Progres pembangunan RS Muara Badak berjalan positif tanpa ada hambatan yang berarti.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

2 hari lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

2 hari lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya