Perang Gaza Kembali Memanas saat Tank-tank Israel Menyerbu Lagi

Reporter

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 17 Januari 2024 07:00 WIB

Tentara Israel beroperasi di Jalur Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dalam gambar selebaran yang dirilis pada 16 Januari 2024. Israel Defense Forces/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Tank-tank Israel kembali menyerbu ke bagian-bagian Jalur Gaza sebelah utara yang mereka tinggalkan pekan lalu, kata warga Gaza, Selasa, 16 Januari 2024, menyulut kembali beberapa pertempuran yang paling intens sejak Tahun Baru ketika Israel mengumumkan mereka sedang menurunkan sekala operasi di sana.

Ledakan-ledakan besar dapat terlihat di wilayah-wilayah sebelah utara Gaza dari seberang perbatasan dengan Israel – sebuah pemandangan yang jarang selama dua minggu terakhir sejak Israel mengumumkan penarikan pasukan dari utara sebagai bagian dari transisi kepada operasi-operasi militer yang lebih kecil dan terarah.

Deru tembakan hebat terdengar melintasi perbatasan sepanjang malam. Di pagi hari, jejak spiral meliuk-liuk di langit saat pertahanan Iron Dome Israel menembak jatuh roket yang ditembakkan oleh militan melintasi pagar, bukti bahwa mereka tetap mampu meluncurkannya meskipun terjadi perang selama lebih dari 100 hari.

Israel mengatakan pasukannya telah membunuh puluhan pejuang Hamas semalaman dalam bentrokan di Beit Lahiya di tepi utara Jalur Gaza. Otoritas kesehatan Gaza mengatakan pengeboman Israel selama 24 jam terakhir telah menewaskan 158 orang di daerah kantong tersebut, sehingga meningkatkan jumlah korban jiwa dalam perang tersebut, yang kini memasuki bulan keempat, menjadi 24.285 orang, dan ribuan orang lainnya dikhawatirkan hilang di reruntuhan.

Israel melancarkan perang untuk memberantas Hamas setelah militan menyerbu pagar perbatasan pada 7 Oktober, menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240 orang. Perang telah memaksa hampir seluruh warga Gaza meninggalkan rumah mereka, bahkan beberapa kali, dan menyebabkan krisis kemanusiaan, dengan makanan, bahan bakar, dan pasokan medis yang semakin menipis.

Advertising
Advertising

Di bawah tekanan dari Washington untuk mengurangi korban sipil, Israel mengatakan pihaknya mengubah taktik, beralih dari serangan darat skala penuh ke operasi yang ditargetkan terhadap militan Hamas yang menguasai daerah kantong tersebut.

Pergeseran ini dimulai dengan penarikan pasukan di wilayah utara, tempat dimulainya serangan darat pada Oktober. Pada Senin malam, Menteri Pertahanan Yoav Gallant juga mengatakan serangan darat baru-baru ini di wilayah selatan akan segera berakhir.

Namun upaya untuk meredakan perang tampaknya masih sulit dilakukan, karena Israel mengatakan hal itu tidak akan berhenti sampai Hamas dihancurkan, dan para pejuang tidak menunjukkan tanda-tanda kehilangan kemampuan untuk melawan.

Beberapa dari ratusan ribu penduduk yang melarikan diri dari wilayah utara pada awal perang telah mulai kembali pada pekan lalu ke daerah-daerah yang dibom di mana Israel telah mundur. Namun warga yang berbicara kepada Reuters pada Selasa mengatakan dimulainya kembali pertempuran di wilayah utara kini akan menghentikan rencana untuk mencoba pulang.

“Kami hampir berencana untuk kembali ke rumah kami di Nazla, sebelah timur Jabalia, namun syukurlah kami tidak melakukannya. Pagi ini orang-orang yang tinggal di dekat sini tiba di sini dan memberi tahu kami bahwa tank-tank tersebut masuk kembali ke sana,” kata Abu Khaled, 43, ayah dari tiga orang sekarang tinggal bersama kerabatnya di Kota Gaza yang rusak parah.

“Suara bom dari tank, dari pesawat tidak berhenti sepanjang malam. Ini mengingatkan kita pada hari pertama penyerangan darat,” ujarnya.

REUTERS

Pilihan Editor: Irak Kutuk Serangan Garda Revolusi Iran ke Markas Mossad, 4 Warga Sipil Tewas

Berita terkait

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

3 jam lalu

Lebih dari 15 Ribu Anak Terbunuh di Jalur Gaza

Otoritas di Palestina menyebut lebih dari 15.000 anak terbunuh di Jalur Gaza

Baca Selengkapnya

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

6 jam lalu

Biden Akui Bom dari AS Digunakan Israel untuk Serang Rafah, Ancam Setop Suplai Senjata

AS menghentikan pengiriman senjata ke Israel. Joe Biden mengakui bom AS digunakan untuk menyerang rakyat Rafah.

Baca Selengkapnya

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

1 hari lalu

Mengapa Netanyahu Menolak Gencatan Senjata dengan Hamas?

Israel menolak gencatan senjata dan melancarkan operasi di Rafah, sehingga menimbulkan kekhawatiran bahwa perang di Gaza akan berlarut-larut.

Baca Selengkapnya

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

1 hari lalu

AS Hentikan Pengiriman 3.500 Bom ke Israel, Khawatir Serangan ke Rafah

Amerika Serikat menghentikan pengiriman senjata yaitu 3.500 bom ke Israel pekan lalu, khawatir digunakan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

1 hari lalu

Tank-tank Israel Menyerbu Rafah, Hancurkan Tanda I Love Gaza

Israel mulai melancarkan serangan ke Rafah. Tank-tank merangsek menghancurkan bangunan di Rafah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

1 hari lalu

Indonesia Mengecam Perebutan Penyeberangan Rafah di Gaza oleh Pasukan Israel

Kementerian Luar Negeri RI mengecam keras perebutan Israel terhadap Penyeberangan Rafah di sisi Palestina.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

2 hari lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

2 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

2 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya