4 Fakta Kelompok Houthi, Penyerang Israel yang Baru Dibombardir Amerika dan Inggris

Jumat, 12 Januari 2024 15:30 WIB

Orang-orang berswafoto saat menaiki perahu di dekat kapal komersial Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi Yaman bulan lalu, di lepas pantai al-Salif, Yaman 5 Desember 2023. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Kelompok militer Houthi atau yang dikenal dengan nama Ansarullah, sedang menjadi sorotan dunia. Baru-baru ini, aksi milisi Houthi membuka front perang baru di Timur Tengah. Yaman baru diserang Amerika dan Inggris.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Gedung Putih, Joe Biden mengatakan bahwa AS dan Inggris bekerja sama "dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, dan Belanda" untuk melakukan "serangan terhadap sejumlah sasaran di Yaman digunakan oleh pemberontak Houthi untuk membahayakan kebebasan navigasi di salah satu jalur perairan paling penting di dunia.”

Lalu siapakah Houthi? Dilansir dari berbagai sumber, inilah fakta-fakta kelompok Houthi yang akan melawan Amerika dan kawan-kawannya:

1. Menggulingkan Pemerintah Yaman

Houthi merupakan kelompok oposisi yang berkembang di Yaman. Houthi kerap dikaitkan dengan dan konflik antar saudara yang terus terjadi sehingga membuat kedudukan pemerintah tidak stabil. Houthi terdiri dari anggota kelompok minoritas yakni Syiah dan Zaidi Yaman di disrtik Saada di Yaman Utara.

Advertising
Advertising

Houthi memperoleh kekuasaan serta pengaruh besarnya selama beberapa tahun terakhir di tengah perang saudara yang terus berlangsung di Yaman. Dalam hal ini, Iran memegang peranan penting yang mensupport dana, senjata, dan pelatihan militernya. Houthi memanfaatkan momentum Arab Spring di awal 2010 guna memperkuat posisi mereka.

Hingga pada akhir 2014, mereka telah menguasai ibu kota Yaman, Sanaa. Selanjutnya, pada Februari 2015 mereka mendeklarasikan kendali atas negara tersebut. Pergeseran kekuasaan ini didukung oleh pengaruh Iran serta bantuan dari proksi teror Iran di Lebanon, Hizbullah.

2. Sempat Dekat dengan Amerika

Perubahan Houthi menjadi entitas politik dan militer yang menentang pemerintah di Yaman dipicu oleh beberapa faktor pada masa itu. Salah satunya adalah karena hubungan dekat antara Amerika Serikat dan pemerintah Yaman dalam upaya melawan terorisme yang melibatkan intervensi militer AS di Yaman.

Faktor kedua adalah persepsi bahwa Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh tidak adil dalam memperlakukan wilayah-wilayah di Yaman. Perbedaan yang signifikan antara Yaman Utara dan Yaman Selatan menjadi jelas terlihat, terutama dalam kesejahteraan wilayah Yaman Selatan yang menjadi pusat kota, berbeda dengan kondisi di Yaman Utara, terutama di kota Saada.

3. Dituding Antisemit

Mengutip dari laman Ajcglobalvoice, meski awalnya dekat dengan Amerika, gerakan Houthi berakar kuat pada sentimen anti semit, fundamentalis Islam, dan anti Amerika. Sikap ekstremis ini disebut-sebut sejalan dengan kepentingan Iran guna memperluas promosi revolusi Islam Radikal Iran di seluruh Timur Tengah.

Milisi Houthi di Yaman dituding anti semit sehingga meningkatkan kekhawatiran bagi komunitas Yahudi yang tersisa di negara itu. Meskipun sebagian besar penduduk Yahudi di Yaman, yang dahulu berjumlah 50.000 jiwa, telah meninggalkan negara tersebut beberapa dekade belakangan, sejumlah kecil penduduk Yahudi masih tersisa di Yaman.

4. Punya Banyak Rudal

Houthi telah menunjukkan kemampuan militer yang signifikan, khususnya dalam penggunaan rudal balistik, rudal jelajah, dan kendaraan udara berawal (UAV). Berbagai senjata ini telah dikerahkan terhadap berbagai sasaran, termasuk Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab.

Kemampuan Houthi untuk melancarkan serangan jarak jauh menyoroti kekuatan dan persenjataan mereka yang semakin kuat. Sejak Hamas memulai perang melawan Israel, kelompok Houthi secara konsisten turut menyerang Israel dengan rudal dan drone bunuh diri.

Pilihan Editor: Tanggapi Serangan AS dan Inggris di Yaman, Houthi: Kami Akan Balas Sekuat Tenaga!

Berita terkait

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

4 jam lalu

Israel Bersiap Serang Rafah Lagi, Warga Palestina Diperintahkan Mengungsi Besar-besaran

Israel menyiapkan serangan besar-besaran di Rafah, perintahkan warga Palestina mengungsi.

Baca Selengkapnya

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

5 jam lalu

Ratusan Tawon Serang Tentara Israel di Gaza Selatan, 12 Orang Masuk RS

Tentara Israel diserang ratusan tawon saat melintasi Gaza Selatan. Satu tentara dirawat di ICU.

Baca Selengkapnya

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

7 jam lalu

Daftar 9 Negara yang Menolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Tetangga Indonesia

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

8 jam lalu

Biden: Gencatan Senjata Israel Hamas Bisa Terjadi Besok Bila Seluruh Sandera Dibebaskan

Joe Biden mengatakan gencatan senjata bisa terjadi secepatnya jika seluruh sandera Israel dibebaskan oleh Hamas.

Baca Selengkapnya

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

9 jam lalu

Media Israel: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Mungkin Ada di Terowongan Khan Younis

Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Jalur Gaza, mungkin masih berada di dalam terowongan bawah tanah Kota Khan Younis

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

10 jam lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Perdagangan Indonesia-Israel hingga Dubes Israel Robek Piagam PBB

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 11 Mei 2024 diawali oleh tanggapan Dubes Palestina Zuhair Al-Shun soal perdagangan antara Indonesia-Israel

Baca Selengkapnya

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

20 jam lalu

Televisi Belgia Boikot Kontestan Israel di Eurovision

Stasiun televisi Belgia VRT menghentikan siaran kontes lagu Eurovision untuk mengutuk pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

21 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

21 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya