Kisah Lee Jae Myung, Pemimpin Oposisi di Korea Selatan yang Ditusuk

Minggu, 7 Januari 2024 09:15 WIB

Lee Jae-myung, pemimpin Partai Demokrat Korea Selatan, berbicara pada rapat umum saat berkampanye untuk pemilihan presiden di Seoul, Korea Selatan, 8 Maret 2022. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan mematikan kepada politisi kembali terjadi. Di Korea Selatan, Lee Jae Myung, seorang politisi sayap kiri ditusuk dari dekat. Peristiwa ini menambah daftar panjang percobaan pembunuhan kepada tokoh politik.

Lee Jae Myung, berasal dari kota Andong dari sebuah keluarga kurang mampu, alih-alih menempuh sekolah menengah, ia justru bekerja di sebuah pabrik. Ia menempuh studi dan berhasil menjadi seorang pengacara. Lambat laun, ia kemudian terjun ke dunia politik.

Pada pemilihan Presiden Korea Selatan yang ketat pada 2022 lalu, Lee Jae Myung yang berhaluan kiri dari partai Demokrat kalah dari Yoon Suk Yeol yang berhaluan konservatif. Meskipun kalah, nama Lee Jae Myung tetap selalu digadang-gadang akan menjadi calon presiden kembali pada 2027 mendatang. Tak tanggung-tanggung, Lee bahkan juga diindikasikan tetap menjadi pesaing terkuat di pemilu mendatang.

Aksi mogok makan dan diduga korupsi

Pada Senin, 18 September 2023 Lee Jae Myung dirawat di rumah sakit sebagai buntut aksi mogok makannya. sebagai protesnya terhadap kebijakan pemerintah. Ia mengawali protes ini sekitar tanggal 31 Agustus, dengan beralasan pemerintah yang dinilai salah mengurus ekonomi, ancaman terhadap kebebasan media, serta kegagalan menentang pembuangan air limbah Fukushima. Diketahui selain ketiga alasan tersebut, Lee juga memiliki banyak alasan lain lagi. Akibat protes mogok makan yang dilakukannya, Lee akhirnya menderita dehidrasi sehingga harus dipindahkan ke rumah sakit dari Majelis Nasional di Seoul.

Advertising
Advertising

Menanggapi aksi Lee, ketua Partai Kekuatan Rakyat, Kim Gi Hyeon sebelumnya telah mendesak Lee untuk berhenti melakukan mogok makan. Kim bahkan menyatakan kesanggupannya untuk berbicara dengan para pemimpin oposisi mengenai masalah kebijakan yang dipermasalahkan.

Tak berselang lama setelah Lee dipindahkan ke rumah sakit, Jaksa mengungkapkan bahwa mereka telah meminta surat perintah penangkapan untuk Lee. Penangkapan ini berkaitan dari penyelidikan proyek pembangunan dan tuduhan suap yang diduga menyeret nama Lee Jae Myung.

Lee menerima tuduhan telah menyelewengkan tugasnya atas kerugian sebesar 20 miliar won yang menimpa Seongnam Development Corporation salama ia menjabat sebagai Wali Kota Seongnam. Tak hanya itu, Lee juga dituduh melakukan suap berkaitan dengan sebuah perusahaan yang dicurigai melakukan transfer uang ilegal senilai US$8 juta ke Korea Utara.

Meskipun demikian, Lee dengan tegas membantah semua tuduhan tersebut dan menyebutnya sebagai “fiksi” dan “konspirasi politik”. Untuk melepaskan kekebalan Lee dari penangkapan serta memproses segala tuduhan jaksa, pengadilan Seoul membutuhkan parlemen yang beranggotakan 300 orang. Partai Demokrat memegang suara mayoritas untuk hal ini. Sayangnya, parlemen dengan tegas menolak permintaan surat perintah penangkapan mereka.

Ditusuk orang tak dikenal

Pada Selasa, 2 Januari 2024, Lee ditusuk orang tak dikenal ketika melakukan kunjungan ke kota pelabuhan, Busan. Seorang pria berusia sekitar 67 tahun tiba-tiba menyerang Lee dengan menggunakan pisau sepanjang 18 cm. Penyerang ini tampak menggunakan mahkota kertas dan berlagak sebagai pendukung Lee. Ia mendekati Lee guna meminta tanda tangan, lalu secara tiba-tiba melangkah maju dan menyerangnya.

Setelah mengalami luka tusukan di leher, Lee dilarikan ke rumah sakit Universitas Nasional Pusan. Karena khawatir mengalami pendarahan di sekitar pembuluh darah, Lee dibawa ke Rumah Sakit Universitas Nasional Seoul untuk menjalani operasi. Serangan itu terjadi saat sesi tanya jawab dengan wartawan, setelah Lee melakukan kunjungan ke lokasi pembangunan bandara baru di Pulau Gadeok, tak jauh dari Busan.

SHARISYA KUSUMA RAHMANDA I DIMAS KUSWANTORO I REUTERS

Pilihan Editor: 5 Pemimpin yang Pernah Diserang dari Dekat, ada Menteri dan Presiden Indonesia

Berita terkait

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

1 menit lalu

Jaksa Interogasi Pendeta Pemberi Hadiah Tas Mewah Ibu Negara Korea Selatan

Kejaksaan Korea Selatan menginterogasi pendeta yang diam-diam merekam dirinya menyerahkan tas tangan mewah merk Dior kepada Ibu Negara Kim Keon Hee

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

46 menit lalu

Antony Blinken Akui Israel Tak Punya Rencana Kredibel untuk Serang Rafah

Antony Blinken memperingatkan serangan Israel bisa memicu sebuah pemberontakan.

Baca Selengkapnya

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

1 jam lalu

Jelang 76 Tahun Nakba, Palestina Rilis Laporan Kekejaman Israel

Jelang 76 tahun Nakba, Palestina merilis laporan mengenai kematian, penahanan, dan pembangunan permukiman ilegal yang dilakukakukan Israel

Baca Selengkapnya

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

9 jam lalu

Mengenal Iroha Member Termuda Girl Group ILLIT Asal Jepang

Grup idol ILLIT sedang naik daun setelah merilis debut pertama mereka lewat lagu berjudul Magnetic. Membernya tak semua asal Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

13 jam lalu

Beda Sikap Soal Peringatan Prabowo agar Oposisi Tak Ganggu Pemerintahannya

Ganjar berharap masyarakat sipil bisa ikut memberikan catatan kritis pada pemerintahan Prabowo nanti.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

1 hari lalu

Reaksi Internal KIM Soal Peringatan Prabowo agar Pihak yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu

Zulhas menceritakan bagaimana Prabowo bersama tim dan koalisinya secara gigih bertarung dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

2 hari lalu

Prabowo Ingatkan agar Pemerintahannya Tak Diganggu, PKS dan PPP Bilang Begini

PPP menyinggung pengalaman Prabowo di luar pemerintahan sebagai oposisi selama 10 tahun.

Baca Selengkapnya

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

2 hari lalu

PPP Tak Sepakat Pernyataan Prabowo Minta Pihak yang Ogah Kerja Sama Jangan Ganggu

Respons PPP soal pernyataan presiden terpilih Prabowo Subianto yang meminta pihak yang tak mau kerjasama agar tidak menganggu pemerintahan mendatang.

Baca Selengkapnya

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

2 hari lalu

Begini Cara Reroll di Game Solo Leveling: Arise

Pemain Solo Leveling: Arise mengambil peran Sung Jinwoo dan banyak pemburu lainnya, bertarung melawan makhluk-makhluk yang berkeliaran di kota.

Baca Selengkapnya

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

2 hari lalu

110 Ribu Warga Gaza Tinggalkan Rafah

Sebanyak 110 ribu warga Gaza meninggalkan Rafah untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman setelah Israel secara bertahap menyerang wilayah itu

Baca Selengkapnya