Pemberontak Myanmar Kalahkan Junta di Laukkai, Kota Pusat Operasi Penipuan Online

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Sabtu, 6 Januari 2024 14:30 WIB

Pemandangan umum menunjukkan Laukkai, ibu kota wilayah Kokang Myanmar, 8 September 2009. REUTERS/Khin Maung Win/Pool/File Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Aliansi pemberontak Myanmar telah menguasai sebuah kota penting di sepanjang perbatasan utara negara itu dengan Cina yang bergejolak setelah berminggu-minggu pertempuran sengit dengan pasukan junta militer, Jumat, 5 Januari 2024

Aliansi Tiga Persaudaraan, sebutan bagi kelompok itu, mengatakan bahwa mereka telah mengambil alih kota Laukkai setelah markas militer regional yang berlokasi di sana menyerah.

Jatuhnya Laukkai adalah kemenangan terbaru pemberontak dalam serangan besar-besaran yang dimulai pada bulan Oktober 2023 dan menjadi ancaman paling signifikan bagi pemerintah militer Myanmar sejak mereka merebut kekuasaan melalui kudeta tahun 2021.

“Seluruh wilayah Kokang (Laukkai) telah menjadi wilayah tanpa Dewan Militer Myanmar lagi,” kata pemberontak dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Junta Zaw Min Tun mengatakan kepada media lokal Popular News pada hari Sabtu bahwa militer telah memutuskan untuk menyerah setelah “pertimbangan yang matang.”

Aliansi ini terdiri dari tiga kelompok dengan pengalaman tempur yang luas – Tentara Aliansi Demokratik Nasional Myanmar (MNDAA), Tentara Pembebasan Nasional Ta’ang, dan Tentara Arakan.

Mereka didampingi oleh orang-orang dari Pasukan Pertahanan Rakyat yang terorganisir secara longgar, didukung oleh Pemerintah Persatuan Nasional yang paralel di Myanmar, menunjukkan bahwa pemberontakan ini memerlukan peningkatan koordinasi dan perencanaan.

Advertising
Advertising

Konflik bersenjata antara militer dan kelompok pemberontak meningkat di utara Myanmar sejak akhir Oktober. Negara tetangganya, CIna, yang memfasilitasi dialog antara kedua pihak, telah menyerukan gencatan senjata.

Ibu kota wilayah Kokang yang bergolak di Myanmar, Laukkai memiliki reputasi sebagai sarang perjudian dan pusat operasi penipuan online. Cina, sekutu utama junta yang juga memiliki hubungan dekat dengan beberapa milisi etnis Tiongkok di sepanjang perbatasan, semakin frustrasi dalam beberapa bulan terakhir karena kurangnya tindakan junta Myanmar dalam menutup pusat-pusat penipuan.

Pada awal serangan, Aliansi Tiga Persaudaraan mengatakan tujuan utamanya termasuk membersihkan pusat penipuan.

Pada akhir Desember, Tiongkok mendesak warga negaranya untuk meninggalkan kawasan Laukkai, dengan alasan risiko keamanan.

Laukkai adalah bekas markas besar MNDAA.

Penyerahan Laukkai “menandai jatuhnya Komando Operasi Regional pertama,” kata analis politik Ye Myo Hein dalam sebuah postingan di platform media sosial X.

Militer Myanmar memiliki lebih dari selusin komando operasi regional yang tersebar di seluruh negeri.

REUTERS

Pilihan Editor Intelijen AS Temukan Bukti ISIS Afghanistan di Balik Pengeboman Iran

Berita terkait

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

8 jam lalu

Laut Cina Selatan: Ketegangan antara Cina dan Filipina memanas?

Perseteruan Cina dan Filipina memperebutkan dua fitur di Laut Cina Selatan kian sengit.

Baca Selengkapnya

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

10 jam lalu

Sengketa Laut Cina Selatan, Penasehat Keamanan Filipina Sarankan Usir Diplomat Cina

Diplomat Cina disarankan angkat kaki dari Manila yang menggambarkan naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

2 hari lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 hari lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

2 hari lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

2 hari lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

2 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

3 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

3 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya