Hizbullah: Kami Tak Akan Diam Atas Pembunuhan Pimpinan Hamas

Kamis, 4 Januari 2024 11:30 WIB

Pemimpin Hizbullah Lebanon Sayyed Hassan Nasrallah muncul di layar saat ia berbicara kepada para pendukungnya dalam upacara untuk menghormati pejuang yang tewas dalam eskalasi baru-baru ini dengan Israel, di pinggiran selatan Beirut, Lebanon 3 November 2023. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta -Pemimpin kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, mengatakan bahwa pembunuhan wakil ketua kelompok Palestina Hamas oleh Israel di ibu kota Beirut adalah “kejahatan besar dan berbahaya yang tidak bisa kita diamkan”.

Dalam pidato yang disiarkan di televisi pada Rabu, 3 Januari 2024, Sayyed Hassan Nasrallah menyampaikan belasungkawa kepada Hamas atas apa yang disebutnya sebagai “agresi Israel yang mencolok” pada Selasa malam yang menewaskan Saleh al-Arouri.

Figur Hamas tersebut berhasil membangun kembali hubungan pihaknya dengan Hizbullah setelah kedua kelompok mendukung pihak berlawanan dalam perang yang meletus di Suriah pada 2011.

Serangan di pinggiran selatan Beirut, Dahiyeh ini adalah serangan pertama yang menghantam Beirut setelah hampir tiga bulan terjadi baku tembak setiap hari antara militer Israel dan Hizbullah di wilayah perbatasan.

Hizbullah, yang merupakan sekutu Hamas, meluncurkan roket melintasi perbatasan pada 8 Oktober 2023 untuk mendukung kelompok Palestina tersebut setelah mereka melancarkan serangan pada 7 Oktober yang menewaskan hampir 1.200 warga Israel.

Militer Israel sejak itu telah membombardir Gaza hingga saat ini, menewaskan lebih dari 22 ribu warga di wilayah kantong tersebut.

Didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982, Hizbullah merupakan ujung tombak aliansi Teheran yang memusuhi Israel dan Amerika Serikat. Mereka berperang selama sebulan melawan Israel pada 2006 silam.

Tindakan “cepat” Hizbullah pada 8 Oktober dan penembakan lintas batas sejak saat itu telah mencegah kampanye pengeboman yang lebih luas oleh Israel di Lebanon, menurut Nasrallah, dan menunjukkan bahwa kemampuan Israel untuk mencegah serangan semacam itu “telah runtuh”.

Dia bersumpah bahwa “tidak akan ada batasan” dan “tidak ada aturan” dalam perjuangan kelompoknya jika Israel memutuskan untuk melancarkan perang terhadap Lebanon. “Siapa pun yang berpikir untuk berperang dengan kami, singkatnya, dia akan menyesalinya,” kata pemimpin Hizbullah itu.

Lebih dari 120 pejuang Hizbullah tewas dalam pengeboman Israel, bersama dengan lebih dari 20 warga sipil. Setidaknya sembilan tentara Israel juga tewas dalam baku tembak.

Nasrallah berbicara pada Rabu dalam rangka memperingati empat tahun sejak terbunuhnya komandan Pasukan Quds Qassem Soleimani dalam serangan pesawat tak berawak AS di Bagdad. Ini merupakan pidato ketiganya sejak 7 Oktober.

Dalam pidato pertamanya pada 3 November, Nasrallah memperingatkan AS bahwa mencegah konflik regional bergantung pada penghentian serangan Israel di Gaza. Kemudian dalam pidato keduanya sekitar sepekan kemudian, dia mengatakan front melawan Israel akan tetap aktif. Dia mengatakan akan berbicara lagi pada Jumat, 5 Januari 2024 secara lebih rinci tentang operasi Hizbullah di wilayah selatan.

Pilihan Editor: PM Interim Lebanon Kecam Serangan Israel di Beirut Selatan

REUTERS

Advertising
Advertising

Berita terkait

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

1 jam lalu

Militer Israel Akhirnya Mengaku Serangannya Kemungkinan Menewaskan Tiga Sandera

Setelah berbulan-bulan membantah, militer Israel mengatakan kemungkinan besar tiga tawanan tewas akibat serangan mereka.

Baca Selengkapnya

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

4 jam lalu

Di Tengah Perang Gaza, Israel Rayakan 4 Tahun Normalisasi Hubungan dengan 4 Negara Arab

Israel merayakan empat tahun normalisasi hubungan dengan empat negara Arab di tengah Perang Gaza yang telah menelan korban lebih dari 41.000 jiwa.

Baca Selengkapnya

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

6 jam lalu

Raja Abdullah II Tunjuk Teknokrat Lulusan Harvard sebagai PM Baru Yordania

Raja Abdullah II berpesan agar perdana menteri baru melakukan segalanya untuk membantu rakyat Palestina.

Baca Selengkapnya

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

8 jam lalu

Profil Ryan Routh: Dari Pendukung Menjadi Musuh Donald Trump

Tersangka ditahan atas dugaan percobaan pembunuhan terhadap mantan Presiden AS Donald Trump yang merupakan pendukung setia Ukraina dan Palestina

Baca Selengkapnya

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

10 jam lalu

Aktivis AS Bakar Diri Dekat Konsulat Israel, Protes Genosida di Gaza

Seorang aktivis AS bakar diri di depan Konsulat Israel di Boston, Amerika Serikat sebagai protes terhadap genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

11 jam lalu

Blokade Israel Bisa Memicu kelaparan di Gaza karena Toko Roti Tutup

Blokade Israel yang terus berlanjut memaksa lima dari enam toko roti yang beroperasi di wilayah Gaza utara tutup. Kelaparan di Gaza utara

Baca Selengkapnya

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

11 jam lalu

Olimpiade Catur 2024 Babak ke-5: Tim Catur Putri Indonesia Tekuk Palestina, Tim Putra Harus Mengalah dari Georgia

Pada babak ke-5 Olimpiade Catur 2024 di Budapest Hungaria, tim catur putri Indonesia kalahkan Palestina, sehari sebelumnya tak bisa imbangi Iran.

Baca Selengkapnya

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

13 jam lalu

Bruno Mars Hanya Repost Unggahannya, Mutia Ayu: Mimpi Apa Aku, Ya Allah

Mutia Ayu bereaksi histeris mengetahui unggahannya menjadi satu-satunya yang di-repost Bruno Mars.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

18 jam lalu

Perdana Menteri Yordania Mundur dari Jabatan Beberapa Hari Setelah Terpilih

PM Yordania mundur dari jabatannya hanya beberapa hari setelah diambil sumpah.

Baca Selengkapnya

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

19 jam lalu

Eks Jenderal Israel Tuding Netanyahu Manfaatkan Perang Gaza untuk Tutupi Kasus Korupsi

PM Israel Benjamin Netanyahu disebut sengaja membiarkan perang di Gaza berlarut-larut untuk menutupi kasus korupsi yang menyeret dirinya.

Baca Selengkapnya