PM Interim Lebanon Kecam Serangan Israel di Beirut Selatan

Reporter

Nabiila Azzahra

Editor

Ida Rosdalina

Rabu, 3 Januari 2024 20:54 WIB

Orang-orang berkumpul di lokasi ledakan, yang menurut sumber keamanan adalah serangan pesawat tak berawak Israel, di Dahiyeh pinggiran Beirut, Lebanon 2 Januari 2024. REUTERS/Mohamed Azakir

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri interim Lebanon, Najib Mikati, mengecam serangan pesawat tak berawak atau drone di pinggiran selatan ibu kota Beirut, Dahiyeh. Lokasi yang dihantam drone tersebut merupakan basis kelompok militan Lebanon, Hizbullah. Dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam, 2 Januari 2024, Mikati menyebutnya sebagai “kejahatan baru Israel.”

Wakil ketua Hamas Saleh al-Arouri tewas dalam serangan itu, seperti dibenarkan oleh kelompok militan tersebut. Hamas mengatakan dua komandan sayap bersenjatanya, Brigade Al Qassam, juga tewas.

Kantor berita nasional resmi Lebanon sebelumnya melaporkan bahwa Arouri tewas dalam serangan pesawat tak berawak Israel di kantor Hamas di Mecherfeh, Beirut selatan. Setidaknya enam orang tewas dalam serangan itu.

“Ledakan ini bertujuan untuk membawa Lebanon ke fase konfrontasi baru menyusul serangan yang terus terjadi setiap hari di wilayah selatan, yang mengakibatkan banyak korban jiwa dan cedera,” kata Mikati, seperti dikutip dari kantor berita Anadolu Agency.

Dia berkata bahwa Lebanon berkomitmen terhadap resolusi legitimasi internasional, khususnya Resolusi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 1701.

Resolusi tersebut menyerukan penghentian penuh permusuhan antara Israel dan Hizbullah, penarikan pasukan Israel dari Lebanon untuk digantikan oleh pasukan Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) yang dikerahkan ke Lebanon selatan, serta pelucutan senjata kelompok bersenjata termasuk Hizbullah.

“Namun, Israel-lah yang telah melanggar dan melampaui resolusi tersebut, karena mereka masih tidak puas dengan tingkat kematian dan kehancuran yang terjadi,” ujar Mikati. “Jelas bagi semua orang bahwa keputusan perang ada di tangan Israel, dan sangat penting untuk menahan dan menghentikan agresinya.”

Lebanon mengatakan akan mengajukan keluhan mendesak kepada Dewan Keamanan PBB terhadap Israel sehubungan dengan serangan tersebut, kata Kantor Perdana Menteri dalam sebuah pernyataan.

Lebanon sebelumnya telah mengajukan beberapa pengaduan terhadap Israel ke Dewan Keamanan, termasuk kasus-kasus penargetan jurnalis di Lebanon selatan dan kota-kota perbatasan pendudukan.

ANADOLU AGENCY

Pilihan Editor: Rektor Universitas Harvard Mundur, Dampak Perang Israel Hamas

Berita terkait

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

3 hari lalu

Komandan Hizbullah Tewas dalam Serangan Drone Israel di Lebanon

Serangan drone Israel ke Lebanon menewaskan komandan Hizbullah.

Baca Selengkapnya

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

4 hari lalu

Pemimpin Hizbullah Ancam Penduduk Israel Tak Bisa Pulang jika Serangan di Gaza Berlanjut

Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah mengatakan kelompoknya akan terus memerangi Israel selama serangan di Gaza berlanjut.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

6 hari lalu

Brigade Al Qassam Klaim Selamatkan Sandera Israel yang Mencoba Bunuh Diri

Brigade Al Qassam menyatakan seorang sandera Israel berniat bunuh diri karena depresi.

Baca Selengkapnya

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

7 hari lalu

Hamas Kembali Umumkan Kematian Sandera akibat Luka Pengeboman Israel

Hamas mengatakan bahwa sandera Israel Nadav Popplewell telah meninggal. Ia tewas akibat luka yang dideritanya dalam serangan udara Israel ke Gaza

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

11 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

12 hari lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

12 hari lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

21 hari lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Brigade Al Qassam Serukan Eskalasi di Seluruh Lini

25 hari lalu

Brigade Al Qassam Serukan Eskalasi di Seluruh Lini

Juru bicara Brigade Al Qassam Hamas, Abu Ubaida, menyerukan eskalasi di semua lini dalam pidato di televisi yang menandai 200 hari invasi Israel.

Baca Selengkapnya

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

26 hari lalu

Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

Konflik antara Israel - Lebanon kian rumit. Selasa pagi, Hizbullah menembakkan 35 roket ke markas militer Israel.

Baca Selengkapnya