Pemuda Israel Dipenjara karena Tolak Wajib Militer, Menentang Genosida di Gaza
Reporter
Tempo.co
Editor
Sita Planasari
Jumat, 29 Desember 2023 17:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pengadilan militer Israel menjatuhkan hukuman 30 hari penjara kepada seorang pemuda karena menolak wajib militer. Penolakan ini dilakukan sebagai perlawanan terhadap genosida Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza.
“Saya menolak untuk percaya bahwa lebih banyak kekerasan akan membawa keamanan, saya menolak untuk mengambil bagian dalam perang balas dendam,” kata Tal Mitnick, 18 tahun, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh surat kabar The Jerusalem Post pada Kamis.
“Di dunia yang kita tinggali ini penuh dengan kepentingan korup, kekerasan dan perang adalah cara lain untuk meningkatkan dukungan terhadap pemerintah dan membungkam kritik,” ia menambahkan.
“Kita harus mengakui fakta bahwa setelah berminggu-minggu operasi darat di Gaza, pada akhirnya – negosiasi, kesepakatan, membawa kembali para sandera. Sebenarnya tindakan militerlah yang menyebabkan mereka terbunuh,” ujar Mitnick.
“Karena kebohongan kriminal bahwa 'tidak ada warga sipil yang tidak bersalah di Gaza,' bahkan para sandera yang mengibarkan bendera putih sambil berteriak dalam bahasa Ibrani pun ditembak mati. Saya tidak mau membayangkan berapa banyak kasus serupa yang tidak diinvestigasi karena korbannya dilahirkan di sisi yang salah.”
Pemuda tersebut adalah orang Israel pertama yang dipenjara karena penentangannya terhadap perang Gaza sejak pecahnya konflik pada 7 Oktober.
Dia diperkirakan akan dijatuhi hukuman penjara lainnya setelah pembebasan pertamanya, menurut pernyataan perwakilannya.
Pada Agustus, lebih dari 200 siswa sekolah menengah Israel mengumumkan penolakan wajib militer, dengan alasan pendudukan Israel atas tanah Palestina.
Israel telah melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza sebagai pembalasan atas serangan lintas batas yang dilakukan kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober.
Setidaknya 21.320 warga Palestina telah terbunuh dan 55.603 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan Gaza pada Kamis. Sementara 1.140 warga Israel diyakini tewas dalam serangan Hamas, separuhnya warga sipil.
Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60 persen infrastruktur di wilayah tersebut rusak atau hancur dan hampir 2 juta orang mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Pilihan Editor: Gerebek 5 Penukaran Mata Uang di Tepi Barat, Militer Israel Rampok Uang Rp42,4 Miliar
ANADOLU