Cina Peringatkan Filipina jika Melibatkan Pihak Luar dalam Sengketa Laut Cina Selatan

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 21 Desember 2023 11:30 WIB

Sebuah kapal berbendera Filipina (tengah) dihadang oleh kapal Penjaga Pantai Cina (kanan)dalam insiden yang mengakibatkan tabrakan antara kedua kapal, di perairan sengketa Laut Cina Selatan dalam tangkapan layar yang diperoleh dari video selebaran yang dirilis pada 22 Oktober 2023. Penjaga Pantai Cina/Handout melalui REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi memperingatkan Filipina agar masalah sengketa perbatasan di Laut Cina Selatan diselesaikan dengan dialog. Hal ini dikatakan Wang menyusul meningkatnya insiden antar-kapal dari kedua belah pihak.

Beijing dan Manila saling melontarkan tuduhan tajam dalam beberapa bulan terakhir atas perselisihan yang melibatkan kapal penangkap ikan, kapal penjaga pantai, dan kapal lainnya di Laut Cina Selatan, sebuah koridor perdagangan strategis di mana kedua negara memiliki klaim yang tumpang tindih.

Wang mengatakan kepada mitranya dari Filipina, Menteri Luar Negeri Enrique Manalo, melalui panggilan telepon pada hari Rabu bahwa jika negara Asia Tenggara tersebut salah menilai atau berkolusi dengan kekuatan eksternal yang “berniat buruk” di perairan yang disengketakan, Cina akan mempertahankan hak-haknya dan merespons dengan tegas.

Wang tampaknya menyindir keterlibatan Amerika Serikat, yang merupakan sekutu Filipina, dalam sengketa Laut Cina Selatan ini.

“Hubungan Cina-Filipina berada di persimpangan jalan,” kata Wang. Prioritas utama adalah menangani dan mengendalikan situasi maritim saat ini dengan benar.

Manalo mengatakan pada Kamis, 21 November 2023, bahwa dia melakukan pembicaraan yang jujur dengan Wang.

“Kami berdua mencatat pentingnya dialog dalam mengatasi masalah ini,” kata Manalo, menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri. Belum jelas siapa yang memulai panggilan telepon tersebut.

Advertising
Advertising

Cina mengklaim sebagian besar perairan di wilayah yang disebut Sembilan Garis Putus, yang juga diperebutkan oleh Brunei, Malaysia, Taiwan, dan Vietnam.

Pengadilan internasional membatalkan klaim Tiongkok atas 90% Laut Cina Selatan pada tahun 2016 tetapi Beijing tidak mengakui keputusan tersebut. Cina telah membangun pulau-pulau buatan di wilayah sengketa dalam beberapa tahun terakhir dan memasang jalur udara di beberapa pulau tersebut.

REUTERS

Pilihan Editor Hamas Tuntut Gencatan Senjata Permanen, Israel Menolak Mentah-mentah

Berita terkait

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

39 menit lalu

Polres Metro Bekasi Selidiki Kasus Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polres Metro Bekasi menelusuri kasus dugaan penipuan beasiswa S3 ke Filipina yang diduga dilakukan oleh Bambang Tri Cahyono.

Baca Selengkapnya

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

2 jam lalu

AS Batasi Izin Ekspor Teknologi untuk Cina, Qualcomm dan Intel Tak Bisa Pasok Chip ke Huawei

AS membatasi izin ekspor teknologi untuk Cina. Qualcomm dan Intel tak lagi bisa memasok produknya ke perusahaan seperti Huawei.

Baca Selengkapnya

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

6 jam lalu

Perwira Angkatan Darat AS Mundur, Protes Dukungan terhadap Israel untuk Serang Gaza

Harrison Mann, perwira Angkatan Darat Amerika Serikat mengumumkan mundur sebagai protes atas dukungan Washington terhadap perang Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

6 jam lalu

Cerita Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Lapor Polisi, Alami Kerugian Rp 30 Juta

Program pendidikan yang dia ikuti itu akan dilaksanakan di Philippine Women's University pada 2024 di Manila dengan skema beasiswa parsial doktoral.

Baca Selengkapnya

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

7 jam lalu

Tingkat Perekonomian Indonesia Turun, Ada Dampak dari Perlambatan di Cina

Perlambatan perekonomian di Cina memberi dampak ke Indonesia. Sebab sasaran pasar terbesar untuk kegiatan ekspor komoditas alam berada di Cina

Baca Selengkapnya

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

11 jam lalu

Alasan 9 Negara Ini Menolak Palestina Jadi Anggota Penuh PBB, Termasuk Argentina dan Papua Nugini

Sebanyak 143 negara mendukung Palestina menjadi anggota penuh PBB, 9 negara menolak dan 25 negara lain abstain. Apa alasan mereka menolak?

Baca Selengkapnya

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

12 jam lalu

WNI Diculik di Filipina, Berhasil Kabur Setelah Jalan Kaki Empat Jam

Seorang pria WNI diculik di Filipina, barang-barang dan uang tunainya dirampas penculik.

Baca Selengkapnya

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

12 jam lalu

Korban Tewas Lebih 35.000 Orang, AS Bantah Israel Lakukan Genosida di Gaza

Gedung Putih membantah bahwa Israel melakukan genosida di Gaza. Warga Palestina yang tewas di Gaza sudah lebih dari 35.000 orang.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

16 jam lalu

Terpopuler: Jokowi Berlakukan Kelas Standar BPJS Kesehatan, Muhammadiyah Tanggapi Bagi-bagi Izin Tambang Ala Bahlil

Terpopuler: Jokowi memberlakukan kelas standar untuk rawat inap pasien BPJS Kesehatan, Muhammadiyah tanggapi bagi-bagi izin tambang untuk Orman.

Baca Selengkapnya

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

17 jam lalu

Senator AS Sarankan Israel Serang Gaza dengan Bom Nuklir

Senator AS Lindsey Graham melontarkan pernyataan kontroversial terkait agresi Israel di Gaza. Ia menyarankan Israel membom nuklir Gaza

Baca Selengkapnya