Cina dan Korea Utara Gelar Pembicaraan di Tengah Uji Coba Rudal

Reporter

Tempo.co

Senin, 18 Desember 2023 20:30 WIB

Presiden Cina Xi Jinping berbincang dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dalam lawatannya ke Pyongyang, Korea Utara, 21 Juni 2019. KCNA via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Wakil Menlu Korea Utara Pak Myong Ho melakukan pembicaraan tingkat tinggi di Beijing pada Senin 18 Desember 2023.

Pembicaraan itu digelar bersamaan dengan uji coba peluncuran rudal Korut yang mampu mencapai lokasi mana pun di Amerika Serikat.

"Cina selalu melihat hubungannya dengan Korut dari perspektif strategis dan jangka panjang," kata Kementerian Luar Negeri Cina dalam sebuah pernyataan. Pernyataan itu merujuk pada komentar Wang dalam pertemuannya dengan Pak.

Beijing bersedia meningkatkan komunikasi dan koordinasi dua arah seraya memperdalam pertukaran dan kerja sama, kata Wang.

Wang dan Pak bertukar pandangan tentang isu-isu terkait "kepentingan bersama", yang tidak dijelaskan dalam pernyataan Kemlu Cina.

Advertising
Advertising

Korut secara resmi menjadi satu-satunya sekutu Cina. Perjanjian pada 1961 mengharuskan kedua negara itu mengambil semua langkah yang diperlukan, termasuk bantuan militer, untuk saling membantu ketika terjadi serangan atau percobaan serangan oleh negara ketiga.

Peluncuran rudal pada Senin dilakukan setelah uji coba penembakan rudal balistik jarak pendek pada Minggu malam.

Korut mengutuk AS karena sengaja melakukan apa yang disebut Pyongyang sebagai "latihan perang nuklir", termasuk kedatangan kapal selam nuklir AS di Korea Selatan pada Minggu.

Resolusi-resolusi Dewan Keamanan PBB melarang Korut melakukan semua aktivitas rudal balistik, meski Pyongyang berdalih semua itu merupakan hak kedaulatannya untuk membela diri.

Korut akan terus memperkuat hubungan multilateral dengan China demi "menjaga kepentingan bersama" dan "mempertahankan perdamaian dan stabilitas kawasan", tulis Kemlu China dalam pernyataannya.

Pak tiba di Beijing pekan lalu dalam kunjungan resmi yang sangat jarang dilakukan pejabat tinggi Korut dan dilakukan menjelang peringatan 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara pada tahun depan.

Juru bicara Kemlu Cina Wang Wenbin mengatakan bahwa isu soal Semenanjung Korea adalah masalah yang kompleks. Dia menyerukan dialog oleh semua pihak terkait untuk menyelesaikan masalah itu.

"Upaya-upaya untuk menyelesaikan masalah ini lewat pencegahan dan tekanan militer tak akan berhasil," kata dia dalam jumpa pers rutin. "Semuanya akan jadi bumerang, kian memperburuk pertentangan dan ketegangan."

Pilihan Editor: 600 Pembelot Korea Utara yang Dideportasi Paksa oleh Cina Menghilang

REUTERS

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

9 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

9 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

12 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

16 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

17 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

17 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

19 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

19 jam lalu

Mayoritas Anggota PBB Dukung Upaya Palestina untuk Jadi Anggota: Siapa Saja yang Menentang?

Berikut rincian berdasarkan negara dalam pemungutan suara Majelis Umum PBB mengenai resolusi bagi Palestina untuk menjadi anggota penuh.

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

20 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya