Polemik Pengungsi Rohingya di Indonesia, Berikut Negara yang Menolak Kedatangan Mereka

Senin, 18 Desember 2023 13:47 WIB

Sejumlah imigran etnis Rohingya beristirahat setelah terdampar di Blang Raya, Kecamatan Muara Tiga, Kabupaten Pidie, Aceh, Minggu 10 Desember 2023. Sebanyak 180 orang imigran etnis Rohingya yang terdiri dari 53 orang laki-laki, 74 orang perempuan dan 53 orang anak-anak terdampar di pantai Desa Blang Raya. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Masyarakat digegerkan atas kedatangan pengungsi Rohingya yang semakin banyak, terutama di wilayah Aceh. Mereka mendapat penolakan dari warga karena memiliki riwayat buruk selama difasilitasi tempat tinggal di Indonesia. Pengungsi Rohingnya juga diberi jatah uang bulanan hingga bantuan makanan setiap hari, tetapi beberapa di antaranya justru berbuat hal yang mengundang amukan warga.

Rohingya merupakan kelompok etnis minoritas Muslim yang telah tinggal selama berabad-abad di Myanmar. Sejak 2017, etnis Rohingya memulai eksodus untuk keluar dari Myanmar. Peristiwa tersebut dipicu karena etnis Rohingya yang tinggal di negara bagian Rakhine, terus mengalami kekerasan dan penindasan oleh militer Myanmar.

Terdapat sebanyak 137 pengungsi Rohingya yang dibawa dari Kantor Gubernur Aceh, Kota Banda Aceh ke UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial di Gampong Ladong, Aceh Besar, kembali ditolak oleh masyarakat setempat.

Salah seorang warga Ladong, Armansyah, mengatakan warga menolak para Rohingya ditempatkan di Ladong karena dari pengalaman sebelumnya banyak pengungsi kabur dari tempat penampungan sehingga meresahkan masyarakat.

"Gelombang pertama Rohingya ke sini dulu kami sudah menerima, tapi tingkah lakunya banyak berefek, terganggu dengan masyarakat," kata dia.

Advertising
Advertising

Selain itu, tutur dia, banyak pengungsi Rohingya yang sebelum ditempatkan di UPTD Rumoh Seujahtera Beujroh Meukarya Ladong Tuna Sosial juga melarikan diri dari penampungan. "Banyak mereka keluar melarikan diri dari sini, (takut) hilang punya warga, berkonflik dengan warga, dan segala macam," katanya.

Sebelumnya, pengungsi Rohingnya juga mendapat penolakan dari warga setempat di beberapa negara di seluruh dunia. Simak deretan negara yang pernah menolak keberadaan pengungsi Rohingya berikut.

1. Bangladesh

Pada 2021, Bangladesh, tempat pelarian utama penyinta Rohingya, menolak untuk menampung mereka. Hal tersebut ditegaskan oleh Menteri Luar Negeri Bangladesh, A.K. Abdul Momen, yang menyampaikan bahwa negaranya tak memiliki kewajiban menampung pengungsi Rohingya.

Bangladesh selalu menjadi lokasi pelarian utama selama ini. Sejak pembantaian etnis Rohingya terjadi di Myanmar pada 2017 lalu, kurang lebih ada 1 juta pengungsi yang telah kabur ke Bangladesh. Di sana, para pengungsi Rohingya tinggal di kamp-kamp pengungsian.

2. Malaysia

Terdapat banyak alasan yang melatarbelakangi penolakan Malaysia untuk menerima pengungsi Rohingya. Menurut para analis, tidak seperti terhadap pencari suaka dari Palestina atau Bosnia, Malaysia menolak pengungsi Rohingya antara lain karena jumlahnya yang terlalu banyak dan asal mereka yang terlalu dekat dengan negara itu.

Menurut Dr Oh Ei Sun dari Rajaratnam School of International Studies di Nanyang Technological University Singapura, Bosnia di Eropa terletak lebih jauh dari Malaysia dibandingkan dengan Myanmar, asal para pengungsi Rohingya. "Situasinya sama sekali berbeda. Mereka datang dari jauh dan dalam jumlah kecil, sehingga menerima mereka hampir tidak berbahaya baik secara domestik maupun internasional, "kata Oh dalam wawancara dengan Malay Mail online.

Ketakutan terbesar Malaysia memang pada jumlah mereka yang besar. "Jika hanya beberapa dari mereka datang, negara-negara tetangga akan lebih bersedia untuk menerima mereka baik sebagai pengungsi atau penduduk tetap," kata Oh.

3. Thailand

Thailand telah menolak pengungsi Rohingya masuk ke negaranya sejak tahun 2015. Thailand menjadi negara yang banyak menangkap dan mendeportasi pengungsi Rohingya untuk kembali ke negara asalnya. Pemerintah Thailand menganggap bahwa pengungsi Rohingya merupakan imigran gelap.

4. Singapura

Singapura mengambil sikap tegas menolak para pencari suaka dari manapun asalnya, tanpa melihat latar belakang dan agama. Dikutip dari The Straits Times, alasannya, karena luas wilayah Singapura yang sangat kecil. Kondisi ini menyebabkan Singapura menilai wilayahnya tidak mampu menampung imigran, termasuk pengungsi Rohingya Myanmar.

Singapura tidak bisa menampung imigran, meskipun negara tersebut tetap memberikan bantuan berupa materi kepada para pengungsi. Pada 2017, Kementerian Luar Negeri Singapura diketahui telah mengirimkan bantuan senilai 270.000 dolar Singapura ke Bangladesh untuk pengungsi Rohingya.

MUTIARA ROUDHATUL JANNAH | KUKUH S. WIBOWO | ISTMAN MP | INDAH PRATIWI

Pilihan Editor: Polda Aceh Ungkap WNI Terlibat Kasus Penyelundupan Pengungsi Rohingya, Segini Bayaran Per Orang

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

11 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

1 hari lalu

Kucing Oren Ini jadi Selebritas di Bandara Suvarnabhumi Thailand, Punya Fan Page Sendiri

Kucing oren bernama Nurang itu sering ditemukan wara-wiri di Bandara Suvarnabhumi Thailand. Dia jadi populer sejak videonya viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

1 hari lalu

10 Daftar Orang Terkaya di Singapura versi Forbes 2024

Berikut ini daftar orang-orang terkaya di Singapura versi Forbes 2024. Kekayaannya ada yang mencapai US$ 15,9 miliar. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

1 hari lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

1 hari lalu

Kawanan Beruang Jarah Sarang Madu di Aceh, Peternak Rugi Lebih dari Rp 100 Juta

Kawanan tiga beruang dilaporkan merusak puluhan sarang madu dari kayu di Kecamatan Blang Bintang, Kabupaten Aceh Besar, dalam sepekan terakhir

Baca Selengkapnya

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

1 hari lalu

Kondisi Atlet Sepak Bola Malaysia yang Disiram Air Keras Kini Kritis Tapi Stabil

Atlet sepak bola Malaysia yang menjadi korban serangan air keras, Faisal Halim, berada dalam kondisi kritis.

Baca Selengkapnya

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

1 hari lalu

Bertemu di Malaysia, Jusuf Kalla Minta Hamas Bersatu dengan Fatah

Ketua PMI Jusuf Kalla meminta Hamas untuk bersatu dengan Fatah ketika bertemu perwakilan kelompok tersebut di Kuala Lumpur.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 hari lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

1 hari lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

2 hari lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya