Bank Sentral Yakin Rusia Tak Akan Resesi pada 2024

Reporter

Tempo.co

Sabtu, 16 Desember 2023 14:00 WIB

Pengunjung memadati restoran baru Vkusno & tochka, yang dibuka setelah keluarnya perusahaan McDonald's Corp dari pasar Rusia, di Moskow, Rusia 12 Juni 2022. REUTERS/Evgenia Novozhenina

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur Bank Sentral Rusia Elvira Nabiullina pada Jumat, 15 Desember 2023, mengutarakan keyakinan kalau Negeri Beruang Merah itu tidak akan terperosok dalam resesi pada tahun depan. Pada 2023, GDP Rusia diproyeksi tumbuh sekitar 2.7 persen, yang didorong oleh menguatnya permintaan domestik.

Pada 2024, bank sentral Rusia memproyeksi pertumbuhan GDP sebanyak 0.5 persen atau menjadi 1.5 persen. Akan tetapi, proyeksi ini akan dievaluasi lagi pada Februari 2024. Menurut Nabiullina, evaluasi ini penting untuk membuat keputusan berdasarkan waktu dan untuk mendinginkan kelebihan permintaan serta mengurangi inflasi.

Ucapan Nabiullina itu tak lama berselang setelah bank sentral Rusia menaikkan suku bunga sebesar 100 basis poin atau 16 persen per annum karena masih ada tekanan inflasi. Kenaikan suku bunga ini adalah yang kelima secara berturut-turut sejak musim panas lalu, di mana ketika itu suku bunga sekitar 7.5 persen.

Advertising
Advertising

Bank sentral Rusia menjelaskan tekanan inflasi yang naik dan terus-menerus dalam beberapa bulan terakhir karena permintaan domestik yang jauh melebihi kapasitas perekonomian untuk meningkatkan produksi barang dan jasa. Hal ini seperti yang diperkirakan bank sentral Rusia sebelumnya.

Ekspektasi inflasi, yang merupakan patokan bagi pembuat kebijakan moneter, pada akhir bulan lalu mengalami kenaikan meskipun baru-baru ini mata uang Rubel mengalami apresiasi. Bank sentral Rusia mengatakan dalam pernyataan bahwa inflasi untuk sektor rumah tangga dan bisnis diperkirakan mengalami kenaikan. Bank sentral Rusia mencatat inflasi tahunan kemungkinan akan sekitar 7 persen – 7.5 persen.

Sebelumnya pada Kamis, 14 Desember 2023, Presiden Rusia Vladimir Putin menyatakan ekonomi Rusia memperlihatkan penguatan dan stabilitas meskipun menghadapi tekanan dari luar. Pada tahun ini, GDP Rusia diharapkan bisa mencapai 3.5 persen.

Menurut Presiden Putin, ekonomi negaranya sudah pulih dari penurunan yang terjadi pada tahun lalu. Sekarang ini, ekonomi Rusia bergerak maju. Dia mengakui, ada sejumlah tantangan yang masih dihadapi ekonomi Rusia, di mana inflasi diharapkan terakselerasi sampai 8 persen pada akhir tahun ini.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Tokyo Tower Diterangi Warna Bendera ASEAN

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Berita terkait

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

6 jam lalu

Rupiah Menguat Setelah Rilis Indeks Harga Produsen Amerika Serikat Membaik

Rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu ditutup menguat setelah rilis data inflasi Indeks Harga Produsen (PPI) Amerika Serikat menguat.

Baca Selengkapnya

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

8 jam lalu

Vladimir Putin Akui Dapat Dukungan Beijing untuk Akhiri Perang Ukraina dengan Damai

Vladimir Putin mendapat dukungan dari Beijing agar bisa menyelesaikan krisis Ukraina dengan damai.

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

9 jam lalu

Belum Terbitkan Surat Penangkapan untuk Netanyahu, Jaksa ICC Dikecam Tiga Negara Ini

Jaksa ICC disebut takut terhadap ancaman dari Kongres AS dan dipertanyakan independensinya.

Baca Selengkapnya

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

13 jam lalu

Pj Bupati Banyuasin Berikan Bibit Cabai dan Jagung Bagi Masyarakat Kabupaten Banyuasin

Penjabat (Pj) Bupati Banyuasin, Hani S Rustam, mendukung gerakan menanam untuk pengendalian inflasi di Kabupaten Banyuasin, dengan memberikan bantuan bibit cabai dan jagung.

Baca Selengkapnya

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

14 jam lalu

IHSG Berpotensi Mendatar, Pasar Wait and See Data Inflasi AS

IHSG pada Rabu berpotensi bergerak mendatar seiring pelaku pasar sedang bersikap wait and see terhadap data inflasi Amerika Serikat (AS)

Baca Selengkapnya

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

1 hari lalu

Hari Ini Rupiah Makin Terpuruk ke Rp 16.100 per Dolar AS, Pedagang Tunggu Rilis Data Inflasi Terbaru

Kurs rupiah ditutup melemah 20 poin ke level Rp 16.100 per dolar AS. Pada perdagangan kemarin, kurs rupiah per dolar AS ditutup pada level Rp 16.080

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Memperkirakan Suku Bunga the Fed Belum akan Turun Dalam Waktu Dekat, Rupiah Tertekan

Wamenkeu Suahasil Nazara memperkirakan suku bunga The Fed belum akan turun dalam waktu dekat, sehingga indeks dolar meningkat dan menekan nilai tukar rupiah.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

2 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Dorong Pemda Percepat Realisasi Belanja APBD

Tito Karnavian menekankan pentingnya realisasi APBD dalam pengendalian tingkat inflasi.

Baca Selengkapnya

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

2 hari lalu

Calon Menhan Rusia: Tentara Butuh Tunjangan dan Akses Kesejahteraan Lebih Baik

Calon menhan Rusia yang ditunjuk oleh Presiden Vladimir Putin menekankan perlunya kesejahteraan yang lebih baik bagi personel militer.

Baca Selengkapnya

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

2 hari lalu

Siapakah Andrei Belousov, Menteri Pertahanan Pilihan Putin?

Presiden Rusia Vladimir Putin secara mengejutkan mengusulkan Andrei Belousov, seorang sipil ekonom menjadi menteri pertahanan.

Baca Selengkapnya