Pentagon Desak Kongres Amerika Serikat Setujui Paket Pendanaan untuk Ukraina

Reporter

Tempo.co

Jumat, 15 Desember 2023 21:30 WIB

Petugas responden pertama memberi hormat saat bendera AS dikibarkan dari atap Pentagon untuk menandai peringatan 22 tahun serangan 11 September 2001, di Pentagon di Washington, AS, 11 September 2023. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Pentagon mendesak Kongres agar secepatnya menyetujui paket pendanaan tambahan yang disorongkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden untuk Ukraina. Pentagon memperingatkan dana mereka semakin menipis, yang bahkan terpaksa mungkin mengobarkan kesiapan tempur Amerika Serikat untuk terus memberikan dukungan.

Anggota parlemen Amerika Serikat dalam beberapa pekan terakhir menghadapi jalan buntu atas proposal Biden soal pake bantuan Ukraina senilai USD60 miliar (Rp 934 trilun). Politikus Partai Republik memblokade RUU yang diajukan Biden tersebut, di mana saat yang sama menuntut kontrol imigrasi yang lebih ketat di wilayah perbatasan Amerika Serikat-Meksiko.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat Patrick Ryder menekankan proposal pendanaan yang diajukan Biden itu penting karena untuk memberikan dukungan tambahan ke Ukraina pada tahun depan.

Advertising
Advertising

Ryder memperkirakan sisa uang Pentagon di Presidential Drawdown Authority funds tinggal sekitar USD4.4 miliar (Rp 68 triliun). Dana itu memungkinkan Washington untuk mengirimkan stok-stok senjata Amerika Serikat tanpa perlu persetujuan kongres dan dana tambahan untuk mengisi stok sebesar USD1 miliar (Rp15 triliun)

“Sudah pasti kami tetap memiliki pilihan untuk menghabiskan dana sebesar USD4.4 miliar (Rp68 triliun), namun ini adalah pilihan-pilihan yang berat karena pada akhirnya kita harus mulai mengambil keputusan soal kesiapan kita dan kemampuan untuk terus mendukung Ukraina lewat cara yang mereka butuhkan untuk didukung di medan tempur,” kata Ryder.

Sebelumnya pada awal pekan ini, Presiden Biden memperingatkan kalau Washington sudah hampir diujung tanduk dalam memberikan bantuan militer ke Kyev. Dia pun mengulangi seruan pada kongres agar segera menyetujui lebih banyak paket-paket bantuan. Sedangkan dalam pertemuan dengan Presiden Ukraina volodymyr Zelensky pada Selasa, 12 Desember 2023, Biden mengumumkan tambahan paket bantuan sebesar USD200 juta (Rp3,1 triliun) untuk Kyev. Paket bantuan itu termasuk pencegat pertahanan udara, persenjataan dan amunisi.

Sumber: RT.com

Pilihan Editor: Australia Akhirnya Punya Kapal Selam Nuklir, Disetujui Kongres AS

Berita terkait

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

4 jam lalu

Tahan Bantuan Senjata ke Israel, Biden Terancam Dimakzulkan Anggota DPR AS

Anggota DPR AS dari Partai Republik, Cory Mills, pada Jumat mengatakan telah mengajukan pasal pemakzulan terhadap Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

5 jam lalu

Australia dan Selandia Baru Dukung Palestina dalam Keanggotan Penuh PBB

Australia dan Selandia Baru pada Jumat bergabung dengan 141 negara lain untuk mendukung negara Palestina dalam pemungutan suara keanggotaan PBB

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

7 jam lalu

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa bagi Palestina di PBB

Indonesia mendorong pemberian hak-hak istimewa bagi Palestina dalam Sidang Darurat Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)

Baca Selengkapnya

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

10 jam lalu

Cina Desak AS Tak Hadang Proses Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

Dubes Cina untuk PBB Fu Cong mendesak Amerika Serikat untuk tidak menghalangi proses keanggotaan penuh Palestina di PBB yang didukung Majelis Umum

Baca Selengkapnya

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

10 jam lalu

Plus Minus KTT Perdamaian Ukraina di Swiss

Rusia tidak diundang ke pertemuan tanggal 15-16 Juni 2024 dalam KTT Perdamaian Ukraina di Lucerne, Swiss.

Baca Selengkapnya

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

11 jam lalu

Jaksa AS Tuntut Hukuman 40 Tahun Penjara bagi Penyerang Suami Nancy Pelosi

Jaksa menuntut pria yang masuk ke rumah mantan Ketua DPR AS Nancy Pelosi dan menyerang suaminya dengan palu harus menjalani hukuman 40 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

12 jam lalu

Amerika Serikat Tahan Pengiriman Amunisi ke Israel, Cegah Tragedi Rafah atau Sekadar Peninjauan?

Menhan Amerika Serikat Lloyd Austin mengatakan pada hari Rabu, bahwa terkait Rafah, AS meninjau beberapa pengiriman senjata jangka pendek ke Israel.

Baca Selengkapnya

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

13 jam lalu

Tantrum, Dubes Israel untuk PBB Hancurkan Piagam PBB dalam Sidang Majelis Umum

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB untuk memprotes pemungutan suara yang mendukung keanggotaan penuh Palestina

Baca Selengkapnya

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

14 jam lalu

AS Kritik Israel Soal Penggunaan Senjatanya di Gaza, Tapi Tolak Hentikan Pasokan

Pemerintahan Joe Biden mengakui bahwa Israel kemungkinan menggunakan senjata yang disediakan AS tak sesuai hukum kemanusiaan di Gaza

Baca Selengkapnya

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

15 jam lalu

143 Negara Dukung Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina di PBB

143 negara memberikan suara setuju untuk keanggotaan penuh Palestina di PBB, sembilan negara menolak, termasuk AS, Israel, dan 25 negara abstain.

Baca Selengkapnya