Rusia: Dukungan Barat Jadikan Ukraina Vietnam Kedua dan Akan Hantui AS Bertahun-tahun

Reporter

Tempo.co

Editor

Yudono Yanuar

Kamis, 7 Desember 2023 20:26 WIB

M109 Paladin adalah howitzer self-propelled, sering disebut mobile artillery atau artileri bergerak, kaliber 155 mm. Paladin dikembangkan oleh Ground System Division of United Defense LP (sekarang BAE Systems Land and Armaments). M109 Paladin mulai memperkuat militer Amerika Serikat sejak awal dekade 1960-an. Artileri ini telah mengalami banyak pertempuran, seperti Perang Vietnam, Perang Yom Kippur, Perang Irak-Iran, Perang Teluk, dan Perang Irak. M109 Paladin telah mengalami beberapa kali modernisasi untuk menyesuaikan dengan teknologi perang yang semakin canggih. Hingga kini, M109 telah dikembangkan sebanyak12 varian. wikipedia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala intelijen luar negeri Rusia mengatakan dukungan Barat terhadap Ukraina akan mengubah konflik tersebut menjadi “Vietnam kedua” yang menghantui Amerika Serikat selama bertahun-tahun mendatang.

Putin mengirim pasukan ke Ukraina awal tahun lalu, memicu perang yang telah menewaskan atau melukai ratusan ribu orang dan menyebabkan konfrontasi terbesar antara Rusia dan Barat dalam enam dekade.

Negara-negara Barat telah memberi Ukraina lebih dari $246 miliar bantuan dan senjata, namun serangan balasan Ukraina gagal dan Rusia masih menguasai seperlima wilayah Ukraina.

“Ukraina akan berubah menjadi 'lubang hitam' yang menyerap lebih banyak sumber daya dan manusia,” kata Sergei Naryshkin, kepala Badan Intelijen Luar Negeri (SVR) Rusia, dalam sebuah artikel di jurnal milik SVR, “The Intelligence Operative”.

“Pada akhirnya, AS berisiko menciptakan ‘Vietnam kedua’ bagi dirinya sendiri, dan setiap pemerintahan baru Amerika harus berusaha menghadapinya.”

Presiden AS Joe Biden telah memperingatkan bahwa konfrontasi langsung NATO-Rusia dapat memicu Perang Dunia Ketiga dan berulang kali mengesampingkan pengiriman tentara Amerika ke Ukraina.

Advertising
Advertising

Perang Vietnam sebenarnya adalah konflik Perang Dingin Timur-Barat di mana Amerika Serikat berperang bersama pasukan Vietnam Selatan melawan negara utara yang didukung oleh kekuatan komunis Cina dan Uni Soviet.

Perang tersebut, yang menewaskan jutaan orang, berakhir pada 1975 dengan kemenangan bagi Vietnam Utara dan kekalahan memalukan bagi Amerika Serikat, yang telah kehilangan lebih dari 58.000 tentara dan mengobarkan gerakan anti-perang yang kuat di dalam negeri.

Biden memohon kepada Partai Republik pada hari Rabu untuk memberikan bantuan militer baru ke Ukraina.

“Jika Putin mengambil alih Ukraina, dia tidak akan berhenti di situ,” kata Biden, memperkirakan Putin akan terus menyerang sekutu NATO tersebut.

Kemudian, Biden menambahkan, "kita akan mendapatkan sesuatu yang tidak kita cari dan tidak kita miliki saat ini: pasukan Amerika melawan pasukan Rusia".

REUTERS

Pilihan Editor Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Berita terkait

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

8 menit lalu

Ucapan Duka Mengalir untuk Presiden Iran Ebrahim Raisi, dari Putin Hingga Anwar Ibrahim

Para pemimpin dunia pada Senin 20 Mei 2024 bereaksi atas kematian Presiden Iran Ebrahim Raisi dan delegasi yang tewas dalam kecelakaan helikopter

Baca Selengkapnya

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

33 menit lalu

Helikopter Bell 212 yang Tewaskan Presiden Iran Ebrahim Raisi Sering Kecelakaan, Ini Spesifikasinya

Spesifikasi Bell 212, helikopter yang ditumpangi Presiden Iran Ebrahim Raisi saat kecelakaan helikopter hingga tewas pada Minggu 19 Mei 2024

Baca Selengkapnya

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

1 jam lalu

Penggunaan TikTok Masih Belum Aman di Amerika Serikat, Sebab...

Amerika Serikat melarang sementara penggunaan TikTok oleh warganya.

Baca Selengkapnya

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

6 jam lalu

Vermont State University Amerika Serikat Beri Gelar Doktor HC Kucing Bernama Max

Gelar bergengsi Vermont State University tersebut diberikan karena sang kucing sering bermain di sekitar kampus sehingga memberikan dukungan emosional

Baca Selengkapnya

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

8 jam lalu

Apa Alasan Negara-negara di Pasifik Menolak Palestina sebagai Anggota Penuh PBB?

Berikut alasan negara-negara di Pasifik menolak status anggota penuh Palestina di PBB.

Baca Selengkapnya

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

22 jam lalu

KKP Sebut Investasi Benih Lobster Sekitar Rp 300 Miliar dari Perusahaan Asal Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono membolehkan kembali ekspor benih lobster.

Baca Selengkapnya

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

1 hari lalu

Pejabat AS Terbang ke Arab Saudi Temui Pangeran MBS, Apa yang Dibahas?

Utusan Joe Biden menemui Pangeran MBS di Arab Saudi untuk membahas sejumlah hal termasuk Palestina.

Baca Selengkapnya

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

1 hari lalu

Dua Aktor Pengisi Suara di AS Gugat Perusahaan AI yang Diduga Gunakan Suara Mereka Secara Ilegal

Dua aktor pengisi suara menggugat salah satu startup kecerdasan buatan atau AI, yakni Lovo di pengadilan federal Manhattan, AS. Begini kasusnya.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

1 hari lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

1 hari lalu

Uni Eropa Menolak Media asal Rusia, Ketua Parlemen Berang

Ketua parlemen Rusia mengecam Uni Eropa yang melarang distribusi empat media Rusia. Hal itu sama dengan menolak menerima sudut pandang alternatif

Baca Selengkapnya